Business to Business atau B2B adalah model bisnis kolaborasi antara perusahaan tertentu dengan perusahaan lain yang berada pada industri yang relevan.
Business to Business atau B2B adalah model bisnis kolaborasi antara perusahaan tertentu dengan perusahaan lain yang berada pada industri yang relevan.
Sederhananya, perusahaan Anda memiliki dan mendistribusikan produk melalui perusahaan khusus bidang penjualan. Contoh: produsen produk F&B bekerja sama dengan restoran.
Kerja sama ini tentu saja memudahkan Anda, karena tak perlu lagi pusing dengan angka penjualan ritel. Namun supaya Anda bisa berfokus pada produksi, maka perlu ada strategi pemasaran yang tepat sasaran.
Untuk itu, simak yuk tantangan bisnis B2B dan tips efektif menerapkan digital marketing untuk bisnis B2B di artikel ini.
Dalam landskap bisnis Business-to-Business (B2B) yang terus berkembang, era digital menawarkan potensi tak terbatas, tetapi juga tantangan yang harus siap untuk dihadapi.
Perubahan dalam implementasi bisnis yang berkelanjutan mau tidak mau mengharuskan Anda untuk selalu siap menghadapi berbagai kendala yang mungkin belum pernah Anda alami sebelumnya. Termasuk cara-cara efektif melakukan promosi dan pemasaran dalam persaingan bisnis digital yang semakin ketat.
Beberapa tantangan yang bisa jadi akan Anda hadapi dalam operasional dan pengembangan bisnis B2B, antara lain:
Saat ini, ada banyak saluran komunikasi serta platform dan media digital yang bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan, memasarkan, hingga mengembangkan bisnis.
Mau tidak mau, Anda sebagai pemilik atau pengelola bisnis B2B harus punya kemampuan dan pengetahuan dalam memilih, menggunakan, dan memanfaatkan ekosistem digital yang kompleks untuk mengoptimalkan bisnis.
Jadi, apa yang perlu dilakukan? Solusinya, lakukan peningkatan keterampilan terkait teknologi terbaru dan strategi pemasaran digital.
Lebih bagus lagi kalau perusahaan bisa menyelenggarakan pelatihan karyawan secara intensif dan berkelanjutan sehingga seluruh karyawan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk sukses di era digital.
Termasuk cara memanfaatkan dan mengintegrasikan teknologi baru, seperti penggunaan kecerdasan buatan (AI), data analysis, digital marketing 360°, dan sebagainya, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional.
Dengan semakin banyaknya perusahaan B2B yang masuk ke pasar digital, persaingan menjadi lebih sengit. Mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar membutuhkan inovasi dan strategi pemasaran yang cermat.
Salah satu cara untuk memenangkan pasar, Anda bisa mengadopsi teknologi terkini, seperti platform e-niaga, aplikasi pembayaran yang terintegrasi dengan sistem keuangan, penggunaan sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM), mengutamakan analisis data prediktif untuk membantu perusahaan B2B mengoptimalkan operasional, dll.
Pelanggan era digital memiliki akses tak terbatas ke berbagai informasi. Di saat yang sama, mereka juga memiliki banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Maka kalau Anda ingin bisnis B2B terus bertahan, bahkan bisa memperluas jaringan pemasaran, maka Anda perlu memastikan untuk menjaga dan mempertahankan kepuasan pelanggan.
Meningkatkan kualitas layanan pelanggan bisa Anda lakukan, misalnya dengan memanfaatkan data dan teknologi terbaru yang tersedia.
Selain itu, perlu juga melakukan personalisasi dalam penanganan dan interaksi dengan pelanggan, termasuk penyesuaian konten dengan preferensi pelanggan, komunikasi yang relevan, dan solusi sesuai kebutuhan untuk masing-masing individu.
Digitalisasi dan kemunculan media sosial yang dapat diakses secara gratis membuat setiap individu berpotensi menjadi content creator.
Fenomena ini tak sekadar perubahan tren, tapi bisa menjadi kesempatan bagus bagi model bisnis B2B untuk menerapkan content marketing.
Berikut manfaat pemasaran konten sebagai investasi yang baik bagi brand, dalam jangka pendek maupun jangka panjang:
Untuk bisa merasakan manfaat konten marketing secara maksimal, tentunya Anda perlu konsisten dalam menghadirkan konten yang relevan, informatif, dan jujur, serta sesuai dengan bisnis yang Anda jalankan.
Setelah memutuskan hendak menggunakan model pemasaran konten, Anda harus mengalokasikan waktu untuk mengembangkan strategi dan perencanaan yang matang.
Mulailah dari menganalisis target pasar dan kompetitor Anda. Setelah itu, tetapkan tujuan kampanye pemasaran.
Misalnya untuk membangun kesadaran merek, meningkatkan konversi, atau lainnya. Jika sudah, Anda bisa mulai merancang ide konten yang relevan dengan produk dan target audiens.
Rancang ide untuk konten 6 hingga 12 bulan ke depan. Pertimbangkan juga berbagai format konten yang paling cocok dengan merek Anda, seperti foto, video, infografis, atau artikel. Memetakan strategi dengan cermat akan membantu proses pemasaran konten di masa depan.
Berikut tipe konten yang cocok untuk beberapa media sosial populer:
Untuk meningkatkan efektivitas pemasaran konten dalam menjangkau audiens yang diinginkan, mengiklankan konten yang sudah Anda buat bisa menjadi solusi.
Saat ini, ada berbagai pilihan iklan yang tersedia, salah satunya iklan yang memberikan terobosan baru dalam dunia periklanan digital, yaitu iklan native.
Apa yang dimaksud dengan native advertising? Iklan native adalah jenis format iklan yang disesuaikan dengan konten atau platformnya, sehingga adakalanya audiens tidak menyadari iklan tersebut karena tampak organik atau menyatu secara alami.
Cara kerja native advertising tidak akan mengganggu audiens saat mereka berselancar di website maupun beranda media sosial.
Selain itu, format ini membuat keterlibatan lebih relevan karena pengguna akan mengklik iklan yang tampil jika mereka benar-benar tertarik.
Pemasaran digital adalah strategi pemasaran jangka panjang. Hampir tidak mungkin untuk sukses dalam semalam.
Kondisi ini membuat penerapan content marketing membutuhkan konsistensi dan kesabaran untuk dapat membangun eksistensi online yang kuat dan konversi secara signifikan.
Konsistensi bisa terlihat dari cara Anda merencanakan, memproduksi, hingga distribusi konten pemasaran yang terjadwal dan tertata dengan baik.
Selain itu, Anda juga perlu melakukan tindakan yang berkelanjutan, seperti melakukan analisis dan penyesuaian konten setelah tayang beberapa waktu.
Analisis dan penyesuaian memungkinkan konten lama akan bermanfaat untuk meningkatkan kinerja konten, hingga tingkat relevansi terhadap perkembangan zaman serta target audiens.
Dengan begitu tak hanya berpeluang besar meraih konversi, Anda juga turut meningkatkan pengalaman pengguna, dan membuat mereka merasa puas dengan konten dan produk Anda.
B2B adalah model bisnis yang melibatkan kolaborasi antara 2 perusahaan, yang memproduksi dan yang mendistribusikan.
Agar bisa mencapai konversi penjualan sesuai harapan, Anda bisa menerapkan tips digital marketing untuk bisnis B2B di atas. Kemudian, terapkan juga LinkedIn marketing. Berikut caranya: Tips Sukses B2B dengan LinkedIn Marketing.
Jika masih membutuhkan dukungan dan bantuan dari ahli, Anda bisa menghubungi digital marketing agency yang ada di Jakarta atau di kota lain di Indonesia. Mereka akan secara profesional memberikan masukan terbaik yang akan berdampak bagi perkembangan bisnis.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC