Ketika momentum promo besar seperti 12.12 tiba, hampir semua brand memiliki satu tujuan utama yaitu mengubah traffic tinggi menjadi konversi nyata.

Ketika momentum promo besar seperti 12.12 tiba, hampir semua brand memiliki satu tujuan utama yaitu mengubah traffic tinggi menjadi konversi nyata.
Hanya saja, di tengah momentum 12.12 kompetisi menjadi semakin padat, muncul juga pola baru yang tidak terjadi di hari-hari biasa.
Seperti atensi konsumen makin pendek serta jauh lebih selektif dalam memutuskan apa yang layak mereka beli.
Di tengah dinamika tersebut, terdapat dua format konten yang terbukti menjadi pendorong konversi penjualan paling kuat; short-form video dan live shopping.
Keduanya bukan sekadar tren, tetapi kanal yang sudah mengakar kuat dalam perilaku belanja digital.
Pemanfaatan short-form video dan live shopping menjadi strategi yang membuat brand tetap relevan sekaligus kompetitif di puncak musim promo 12.12.
Short-form video cenderung memberi apa yang konsumen cari berupa informasi ringkas, visual menarik, dan konteks nyata dalam beberapa detik.
Format ini bekerja sangat efektif pada fase awareness karena kemampuan storytelling-nya yang cepat, padat, dan langsung menyapa kebutuhan audiens.
Ada beberapa alasan mengapa short-form video menjadi strategi marketing efektif untuk 12.12:
TikTok, Reels, dan Shorts memprioritaskan konten berdasarkan minat, bukan jumlah pengikut.
Pola distribusi ini membuat konten relevan lebih mudah ‘dimunculkan’ di hadapan audiens baru.
Ini membuka peluang besar bagi brand untuk memperluas jangkauan audiens baru tanpa harus bergantung pada biaya iklan yang tinggi.
Konsumen ingin melihat pengalaman nyata sebelum membeli.
Proof of Use dapat berupa video singkat yang menampilkan cara pakai produk, hasil sebelum dan sesudah, quick review, atau keunggulan tertentu.
Semua konteks tersebut akan mempercepat proses pengambilan keputusan konsumen karena memberikan keyakinan sekaligus inspirasi dalam pembelian.
Short-form video cenderung di-rewatch, disimpan, atau dibagikan.
Efek berulang dari konten yang sering disimpan atau dibagikan membuat brand semakin sering muncul di hadapan audiens, sekaligus meningkatkan probabilitas konversi menjelang 12.12.
Strategi terbaik yakni memadukan storytelling emosional, edukasi produk yang jelas, dan CTA yang tidak memaksa.
Mendekati tanggal promo, ritme konten menentukan hasil.
Video edukasi singkat seperti “kenapa harus beli di 12.12”, “tips memilih produk”, atau “perbandingan harga” menjadi sangat efektif dalam mendorong minat sekaligus traffic.
Jika short-form video merupakan ‘magnet’ yang menarik audiens, live shopping menjadi ruang transaksi yang mendorong keputusan terjadi secara real-time.
Format ini menggabungkan tiga faktor yang terbukti paling mempengaruhi perilaku belanja digital yaitu interaksi real-time, social proof, dan urgensi.
Penonton dapat bertanya spontan, melihat detail produk secara visual, dan memperoleh jawaban langsung.
Transparansi ini menguatkan kepercayaan, terutama bagi konsumen yang sudah berada di fase consideration.
Real-time engagement membuat penonton merasa yakin bahwa produk yang mereka lihat benar-benar sesuai dengan klaim-nya.
Kekuatan live shopping terletak pada urgensi.
Diskon terbatas, bundling eksklusif, atau stok yang hanya dirilis saat live menciptakan dorongan impulsif yang tetap rasional.
Penonton merasa ‘aman namun harus cepat’ karena promo yang ditawarkan saat live bisa hilang atau habis secara cepat di saat live berlangsung.
Komentar yang terus muncul, jumlah penonton yang naik, dan notifikasi order yang masuk menciptakan validasi sosial secara real-time.
Momentum ini membuat penonton lain terdorong ikut membeli karena melihat bukti sosial yang terjadi di depan mata.
Live shopping juga memberi ruang bagi human touch melalui karakter host, cara mereka menjelaskan, hingga gaya interaksi membangun kedekatan emosional yang tidak bisa didapat dari konten short-form video.
Agar short-form video benar-benar bekerja sebagai pendorong traffic, brand dapat fokus pada tiga langkah utama:
Konten yang efektif biasanya memiliki:
“Sneak peek diskon”, “cara pakai singkat”, hingga “hasil before–after” adalah format yang paling menarik minat awal konsumen.
Gunakan video singkat untuk menyampaikan:
Video edukatif ini mempercepat perpindahan audiens dari awareness ke consideration tanpa memaksa mereka menonton konten durasi panjang.
Contoh CTA efektif:
Salah satu peran utama short-form video adalah mengumpulkan massa untuk sesi live 12.12.
Live shopping kini berkembang menjadi kanal penjualan yang mampu menggabungkan interaksi real-time dengan urgensi pembelian.
Oleh karena itu, peluang konversi bisa meningkat signifikan dalam satu sesi.
Tunjukkan produk dari berbagai sudut, berikan demo nyata, dan respon pertanyaan audiens secara alami dan mengalir selama live.
Aktivasi urgensi yang efektif:
Sorot komentar positif, tampilkan nama pembeli, mention pembeli yang checkout, dan gunakan testimoni spontan dari viewers.
Kunci sukses bukan memilih salah satu, tetapi memastikan keduanya saling melengkapi satu sama lain.
Beberapa strategi yang dapat digunakan misalnya:
Setelah puncak promo 12.12, analisis performa keduanya akan menjadi landasan kampanye berikutnya.
Insight yang didapatkan dapat berupa video mana yang paling banyak disimpan, kapan prime-time, host mana yang paling berhasil menghasilkan konversi, hingga produk mana yang menjadi unggulan.
Dengan pendekatan yang terarah, 12.12 bukan hanya soal diskon besar tetapi tentang bagaimana brand menghubungkan konten, pengalaman, dan keputusan belanja dengan lebih strategis.
Lebih lanjut, pelajari juga Strategi CRM dan Loyalty Program untuk Memaksimalkan Penjualan di 12.12
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC

