Saat sedang bersantai di teras rumah pada akhir pekan, tiba-tiba ada notifikasi email masuk. Restoran cepat saji favorit Anda mengabarkan tentang menu yang sering Anda beli sedang diskon besar-besaran hingga 30%.
Saat sedang bersantai di teras rumah pada akhir pekan, tiba-tiba ada notifikasi email masuk. Restoran cepat saji favorit Anda mengabarkan tentang menu yang sering Anda beli sedang diskon besar-besaran hingga 30%.
Tanpa pikir panjang, Anda langsung membuka situs resmi dari restoran cepat saji tersebut, dan memesan menu kesukaan Anda untuk diantar ke rumah.
Ilustrasi di atas hanya salah satu contoh yang menggambarkan bagaimana strategi pemasaran ulang atau remarketing bekerja dalam kehidupan sehari-hari.
Secara sederhana, remarketing adalah teknik pemasaran yang menargetkan kembali pelanggan lama dengan cara mengirimkan email marketing atau iklan digital yang telah dipersonalisasi.
Dengan strategi ini, bisnis tetap relevan di benak pelanggan dan memiliki peluang menghasilkan pembelian ulang (repeat purchase). Lalu, apa itu remarketing, dan apa saja manfaatnya? Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Saat ini, pembahasan mengenai remarketing kerap membingungkan dan sering disamakan dengan retargeting. Padahal ada perbedaan antara retargeting dan remarketing.
Susan Wenograd dalam artikelnya di Search Engine Journal juga menyoroti bagaimana kedua istilah ini kerap tumpang tindih.
Beberapa sumber seperti Adroll dan Seo.com menyebut remarketing dan retargeting sebagai dua istilah yang memiliki makna serupa.
Ada pula pandangan lain yang menekankan bahwa meskipun tujuan keduanya sama, strategi yang digunakan berbeda.
Sebagai contoh, menurut Glints, remarketing lebih berfokus pada email marketing yang ditujukan kepada pelanggan lama. Misalnya, bisnis dapat mengirimkan email berisi penawaran diskon untuk mendorong pembelian ulang.
Sementara itu, retargeting lebih berfokus pada penayangan iklan online kepada calon pelanggan yang telah mengunjungi situs bisnis, tetapi belum menyelesaikan transaksi, dengan tujuan meningkatkan konversi.
Contohnya bisa Anda lihat pada Iklan Volvo yang Bikin Baper. Iklan seperti ini dapat meningkatkan kesadaran audiens mengenai pentingnya keselamatan sekaligus me-remind audiens tentang brand Volvo.
Lalu ada Neil Patel yang menawarkan perspektif lain; menurutnya, retargeting sebenarnya merupakan bagian dari remarketing. Artinya, keduanya menyasar audiens yang sama, hanya pendekatan strateginya yang berbeda.
Remarketing tidak terbatas pada iklan online, tetapi juga mencakup email marketing dan strategi lainnya. Sedangkan retargeting lebih spesifik pada penayangan iklan digital seperti Google Ads yang menargetkan audiens secara lebih spesifik.
Sebelum menyelami pengertian pemasaran ulang lebih lanjut, ada satu pesan penting dari Susan Wenograd yang perlu Anda perhatikan.
Dalam dunia pemasaran digital, tumpang tindih istilah atau terminologi sering terjadi dan bisa membingungkan. Meski begitu tetaplah berfokus pada strategi yang mendasari istilah-istilah tersebut jauh lebih krusial daripada istilah itu sendiri.
Singkatnya, jangan terjebak pada terminologi, fokuslah pada pemahaman strategi yang ada.
Nah, jadi apa itu remarketing dan bagaimana strateginya? Beberapa sumber seperti Theedigital.com, Seek Social, bahkan Search Engine Journal memberikan sudut pandang yang setidaknya lebih jelas.
Menurut tiga sumber tersebut, remarketing adalah strategi pemasaran yang bertujuan untuk menjangkau kembali pelanggan yang sudah ada, baik itu pembeli lama maupun pelanggan newsletter.
Salah satu strategi pemasaran ulang yang paling klasik adalah email tindak lanjut kepada pelanggan lama, yang bisa berisi penawaran diskon atau pengingat mengenai produk yang mereka minati.
Karena remarketing menyasar pelanggan lama, data email yang digunakan untuk kampanye ini berasal dari sumber internal, bukan dari pihak ketiga. Seperti dari CRM, riwayat pembelian, atau formulir pendaftaran.
Namun, seiring berkembangnya teknologi, cakupan remarketing semakin meluas.
Kini, selain email marketing yang dipersonalisasi, remarketing juga dapat dilakukan melalui iklan digital yang ditampilkan kepada pelanggan lama, seperti yang tersedia di Google Ads melalui fitur Remarketing Ads.
Perkembangan inilah kemudian yang menjadi salah satu penyebab kaburnya perbedaan antara retargeting dan remarketing. Nah, untuk menghindari kebingungan tersebut, ingat saja kata kuncinya:
Remarketing bertujuan untuk menjangkau kembali pelanggan yang sudah ada (bukan calon pelanggan) melalui berbagai saluran, seperti email marketing, iklan digital, atau bahkan pemasaran offline.
Pada penjelasan sebelumnya, Anda mungkin sudah mulai memahami bahwa salah satu manfaat remarketing adalah kemampuannya untuk menciptakan penjualan berulang dengan menjangkau kembali pelanggan lama.
Selain itu, mari cari tahu manfaat lain dari remarketing bagi keuntungan bisnis Anda, di antaranya:
Semakin cepat dan mudah konsumen mengenali identitas merek Anda melalui warna, logo, atau image, semakin tinggi pula brand awareness atau kesadaran merek terhadap brand Anda.
Kesadaran merek sangat penting karena dapat menarik banyak pelanggan. Mengutip dari Renderforest.com, 59% pelanggan lebih memilih membeli produk dari merek yang sudah mereka kenal.
Strategi remarketing secara tidak langsung dapat meningkatkan kesadaran merek. Saat pelanggan lama menerima email atau iklan remarketing, meskipun belum melakukan pembelian, setidaknya merek Anda tetap berada dalam radar mereka.
Keunggulan utama remarketing terletak pada kemampuannya menjangkau ceruk pasar yang sudah pasti, yaitu orang-orang yang telah menunjukkan ketertarikan pada produk Anda.
Data yang digunakan pun berasal dari sumber yang jelas, seperti data yang Anda kumpulkan sendiri atau dari platform kredibel seperti Google Ads dan Facebook Ads.
Mengapa remarketing bisa mendorong konversi? Karena kampanye ini mampu menarget pelanggan potensial.
Nah, agar dorongan konversinya lebih maksimal, pastikan konten kampanye remarketing Anda menarik dan personal.
Misalnya, tawarkan varian lain dari produk favorit mereka, kemudian tambah dengan diskon atau promo khusus.
Penawaran yang relevan seperti ini bisa semakin memicu keinginan mereka untuk segera membeli.
Remarketing adalah strategi efektif untuk mempertahankan pelanggan lama melalui iklan yang ditampilkan secara khusus untuk mereka.
Misalnya, brand pakaian dapat menargetkan pelanggan lama dengan iklan tentang koleksi terbaru atau penawaran eksklusif untuk pelanggan setia.
Selain meningkatkan peluang repeat purchase (pembelian ulang), strategi ini juga membuat pelanggan merasa dihargai, dan akhirnya bisa memperkuat loyalitas pelanggan terhadap brand.
Remarketing memungkinkan bisnis untuk menampilkan iklan yang lebih personal dan relevan berdasarkan perilaku pengguna.
Misalnya, jika pelanggan lama jarang berbelanja lagi, Anda bisa menampilkan iklan pengingat untuk menarik perhatian mereka kembali.
Atau, saat pelanggan lama melihat produk baru di toko Anda tapi tidak melakukan pembelian, Anda bisa menawarkan diskon khusus untuk mendorong mereka agar segera membeli.
Strategi remarketing tidak bisa dilakukan sembarangan. Untuk mendapatkan hasil maksimal, Anda harus tahu kapan waktu yang tepat untuk menerapkannya. Berikut adalah beberapa kondisi terbaik untuk menjalankan remarketing:
Jika bisnis Anda menjual produk yang sering dibeli secara berulang, seperti makanan, kosmetik, atau pakaian, Anda bisa menggunakan kampanye remarketing untuk mengingatkan pelanggan agar membeli kembali produk favorit mereka.
Beberapa produk atau layanan memiliki siklus pembelian yang lebih panjang, seperti properti, kendaraan, atau peralatan elektronik mahal.
Dalam situasi ini, remarketing dapat membantu menjaga brand tetap dalam pertimbangan pelanggan selama mereka melakukan riset sebelum membeli.
Saat berbelanja, terkadang ada pelanggan yang tiba-tiba mengurungkan niat untuk melakukan pembelian ulang, sehingga mereka akhirnya meninggalkan keranjang belanja tanpa berlanjut ke proses checkout dan pembayaran.
Pemasaran ulang bisa menjadi solusi yang efektif untuk masalah tersebut, misal dengan menawarkan diskon eksklusif atau gratis ongkir untuk mendorong mereka menyelesaikan pembelian.
Anda sudah paham pengertian remarketing dan manfaatnya. Kini waktunya Anda mulai Menjalankan Remarketing dengan Mudah. Anda bisa mencoba semua cara yang sudah dijelaskan dalam artikel ini.
Tetapi kalau ingin remarketing campaign berjalan lebih baik dan dengan hasil yang optimal, Anda bisa bekerja sama dengan digital marketing agency Jakarta dan menghubungi kami di Kontak Redcomm.
Pada prinsipnya, apa pun pilihan Anda, upayakan menjalankan strategi remarketing yang efektif demi meningkatkan penjualan ulang, menjaga loyalitas pelanggan, hingga memperkuat brand awareness. Ini cara terbaik agar brand Anda selalu diingat pelanggan.
Referensi:
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC