Setiap tahun, cara konsumen berinteraksi dengan brand terus mengalami perubahan seiring dengan berubahnya tren digital.
Setiap tahun, cara konsumen berinteraksi dengan brand terus mengalami perubahan seiring dengan berubahnya tren digital.
Bukan hanya didorong oleh kemajuan teknologi, tetapi juga oleh perubahan nilai, gaya hidup, dan ekspektasi konsumen yang kini menuntut pengalaman lebih personal dan bermakna.
Inilah yang disebut dengan consumer trends yakni arah perubahan perilaku dan preferensi konsumen yang menentukan cara mereka mengambil keputusan.
Bagi brand, memahami consumer trends berarti memahami bagaimana konsumen berpikir, merasa, dan bertindak.
Ketika strategi marketing mampu menjawab kebutuhan emosional dan rasional konsumen sekaligus, brand tidak hanya menjual produk atau jasa, tapi juga membangun loyalitas.
Dalam konteks ini, salah satu cara brand beradaptasi adalah dengan menggandeng digital marketing agency Jakarta.
Cara ini dapat membantu brand menerjemahkan data perilaku konsumen menjadi strategi yang lebih terarah dan relevan dengan pasar.
Sebelum membahas cara brand beradaptasi dengan tren konsumen (consumer trends), simak dahulu daftar consumer trends yang dominan di 2025 berikut ini!
Beberapa consumer trends yang harus dipahami oleh brand agar strategi marketing lebih terarah untuk pertumbuhan bisnis.
Ternyata ada beberap consumer trends yang mendominasi tahun 2025 dan mungkin bisa dijadikan brand sebagai insight untuk strategi yang akan datang.
Istilah AI-Driven Customer Experience mengacu pada pengalaman pelanggan yang dibentuk dan ditingkatkan melalui pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).
Dalam konteks ini, AI digunakan untuk memahami perilaku, preferensi, dan kebutuhan konsumen berdasarkan data yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
Dengan analisis data yang cepat dan presisi, AI membantu brand menciptakan pengalaman yang lebih personal, efisien, dan relevan.
Misalnya, rekomendasi produk yang disesuaikan, chatbot yang mampu menjawab pertanyaan secara natural, hingga kampanye digital yang disebarkan di waktu paling tepat.
Tujuannya bukan sekadar otomatisasi, tetapi menghadirkan hubungan dua arah yang lebih bermakna antara brand dan konsumen.
Ketika digunakan dengan tepat, AI memungkinkan brand untuk memahami pelanggan lebih dalam, merespons kebutuhan mereka secara real-time, dan membangun loyalitas melalui pengalaman yang terasa personal.
Catatannya eksekusi tersebut harus tetap melibatkan sentuhan manusia.
Conscious consumerism adalah tren di mana konsumen membuat keputusan pembelian secara lebih sadar, tidak hanya mempertimbangkan kualitas atau harga, tetapi juga nilai moral, etika, dan dampak sosial dari brand yang mereka pilih.
Konsumen era digital memiliki kecenderungan ingin tahu lebih dalam tentang produk yang mereka beli misalnya ramah lingkungan, dibuat sesuai SOP, claim sesuai fakta, dan semacamnya.
Perubahan ini menandai pergeseran dari konsumsi massal menuju konsumsi yang lebih memiliki arti.
Brand yang ingin tetap relevan harus menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan dan transparansi, bukan hanya melalui campaign, tetapi juga melalui tindakan nyata.
Dalam praktiknya, brand perlu memastikan setiap langkah operasional dan komunikasi mencerminkan nilai yang asli.
Ketika konsumen merasa nilai mereka sejalan dengan nilai brand, hubungan yang tercipta akan lebih dalam dan loyal, lebih dari sekadar transaksi.
Community-Based Engagement menggambarkan pendekatan di mana brand membangun hubungan dengan audiens melalui komunitas.
Tindakan ini bukan sekadar menjual produk, tetapi menciptakan ruang untuk interaksi, kolaborasi, dan berbagi nilai.
Konsumen saat ini lebih percaya rekomendasi dari komunitas, teman, atau micro-influencer dibandingkan pesan iklan atau konten marketing.
Melalui komunitas, brand bisa mendapatkan feedback yang jujur, loyalitas yang lebih tinggi, dan engagement yang lebih autentik.
Interaksi dua arah ini membuat konsumen merasa didengar dan menjadi bagian dari perjalanan brand.
Strategi ini juga memperkuat brand trust, karena hubungan yang terbangun bersifat emosional, bukan terbatas transaksional saja.
Brand yang mampu menumbuhkan sense of belonging di komunitasnya akan lebih mudah mempertahankan loyalitas konsumen di tengah pasar yang semakin kompetitif.
Omnichannel Lifestyle mencerminkan kebiasaan konsumen era sekarang di mana antara dunia online dan offline memiliki batas yang samar.
Mereka bisa menemukan brand di media sosial, membandingkan harga di marketplace, lalu melakukan pembelian langsung di toko offline, atau malah sebaliknya.
Semua platform kini saling terhubung dan dapat diakses oleh konsumen.
Bagi brand, penting untuk menghadirkan pengalaman yang konsisten di setiap titik interaksi, baik dari sisi tampilan, pesan, maupun pelayanan.
Konsumen menginginkan kemudahan berpindah kanal tanpa hambatan, sekaligus merasakan identitas brand yang tetap sama dimanapun mereka berinteraksi.
Pendekatan omnichannel bukan sekadar soal kehadiran di banyak platform, tetapi bagaimana brand mampu menciptakan pengalaman konsumen yang mudah diakses, efisien, dan relevan.
Ketika proses ini terasa lancar dan terintegrasi, kepercayaan konsumen akan tumbuh secara alami.
Untuk menghadapi perubahan consumer trends ini, brand perlu lebih gesit dalam membaca perilaku konsumen dan menyesuaikan strategi secara real-time.
Mulailah dengan analisis berbasis data untuk memahami motivasi dan kebutuhan audiens, lalu kembangkan pendekatan yang personal melalui teknologi seperti AI.
Selain itu, brand juga harus menunjukkan keaslian dan nilai sosial yang kuat karena konsumen saat ini tidak hanya membeli produk, tetapi juga mendukung visi dan nilai di baliknya.
Bangun hubungan yang berkelanjutan lewat komunitas dan pengalaman omnichannel yang konsisten.
Untuk mempermudah brand beradaptasi dengan strategi di atas, kerjasama dengan digital marketing agency merupakan pilihan yang tepat dan strategis.
Bermitra dengan digital marketing agency membuat brand dapat menerjemahkan insight menjadi digital campaign yang ideal sehingga mengecilkan peluang kegagalan.
Jika ingin tahu lebih lanjut, Anda dapat hubungi Redcomm sebagai salah satu digital marketing agency untuk membuat brand beradaptasi dengan consumer trends yang terus berubah.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC