Bekerja sama dengan digital marketing agency menjadi langkah strategis yang bisa Anda coba kalau ingin mempercepat pertumbuhan bisnis, terutama di tengah persaingan era digital seperti sekarang.
Bekerja sama dengan digital marketing agency menjadi langkah strategis yang bisa Anda coba kalau ingin mempercepat pertumbuhan bisnis, terutama di tengah persaingan era digital seperti sekarang.
Sayangnya, masih banyak pemilik bisnis yang belum paham benar, apa saja yang harus dilakukan untuk memastikan agensi digital bekerja sesuai harapan.
Pada artikel kali ini, tim Redcomm akan berbagi insight cara efektif mengevaluasi kinerja digital marketing agency, mulai dari indikator KPI hingga metode pelaporan. Yuk, baca sampai selesai.
Sebelum membahas masalah teknis dalam kerja sama ini, ada hal penting yang perlu Anda pahami dulu tentang pentingnya evaluasi.
Jadi, cara mengevaluasi kinerja agensi bukan hanya melihat peningkatan jumlah followers atau traffic saja, namun harus pula memastikan strategi yang diterapkan benar-benar berdampak pada bisnis.
Evaluasi kinerja digital marketing agency di Indonesia harus berbasis data yang lengkap dan detail meliputi berbagai metrik yang sudah disepakati bersama, di antaranya:
Selain itu, Anda perlu menilai kualitas eksekusi kampanye, efektivitas targeting audiens, serta bagaimana agensi digital beradaptasi terhadap tren dan perubahan algoritma.
Bisa dikatakan, evaluasi berkala bukan sekadar formalitas, tetapi langkah strategis untuk memastikan setiap rupiah yang Anda investasikan menghasilkan keuntungan yang optimal.
Dalam hubungan kerja sama dengan digital marketing agency Jakarta maupun digital marketing agency Indonesia, pasti Anda akan sering mendengar penyebutan Key Performance Indicators (KPI).
Apa itu Key Performance Indicators (KPI)? Jadi, pengertian Key Performance Indicators (KPI) adalah metrik terukur yang digunakan untuk mengevaluasi efektivitas suatu strategi atau aktivitas dalam mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan.
KPI membantu perusahaan memahami apakah upaya yang dilakukan memberikan hasil sesuai harapan atau masih memerlukan perbaikan dan peningkatan lagi.
Dalam kerja sama digital, KPI berguna untuk mengukur keberhasilan kampanye berdasarkan data yang objektif, bukan sekadar asumsi.
Contohnya, Conversion Rate mengukur seberapa banyak pengunjung website yang melakukan pembelian, sedangkan Return on Ad Spend (ROAS) menunjukkan efektivitas investasi iklan dalam menghasilkan pendapatan.
Karena sudah memahami apa itu KPI, maka saat bekerja sama dengan digital marketing agency, pastikan Anda sudah menetapkan Key Performance Indicators (KPI) yang relevan dengan tujuan bisnis yang mau dicapai.
KPI ini bukan sekadar angka, tetapi cerminan efektivitas strategi yang diterapkan agar hasilnya benar-benar terukur dan berdampak bagi pertumbuhan perusahaan.
Nantinya, dari KPI yang sudah ditentukan itulah Anda bisa melakukan evaluasi kinerja. Nah, beberapa KPI utama yang umum digunakan dalam evaluasi kinerja digital marketing agency, di antaranya:
Jumlah kunjungan ke website bisnis memang menjadi salah satu indikator awal keberhasilan digital campaign.
Namun yang lebih penting dari analisis traffic di sini, Anda tahu sumber traffic dan kualitas audiens yang berkunjung ke situs bisnis Anda.
Oleh karena itu, ketika menganalisis website traffic, perhatikan juga beberapa poin berikut:
Angka conversion rate menjadi indikator untuk mengetahui seberapa efektif kampanye yang Anda selenggarakan.
Hal ini juga menjadi cara untuk tahu berapa persen audiens yang akhirnya melakukan aksi sesuai yang Anda harapkan, misalnya mengisi form, membeli produk, mendaftar newsletter, dan sebagainya.
Oleh karena itu, pastikan Anda menentukan konversi seperti apa yang ingin Anda capai dari kunjungan masuk audiens ke website bisnis.
Anda bisa melakukan A/B testing untuk tahu elemen apa yang paling berpengaruh terhadap konversi.
Lalu cek juga funnel marketing yang Anda gunakan. Apakah ada hambatan pada halaman check out? Apakah CTA sudah cukup jelas?
Cost Per Acquisition (CPA) adalah indikator efisiensi biaya mendapatkan pelanggan baru dari aktivitas digital marketing.
Artinya, angka pada CPA akan menunjukkan kepada Anda seberapa mahal biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan satu pelanggan baru melalui strategi digital marketing yang sudah Anda terapkan.
Formula CPA = Total biaya pemasaran ÷ jumlah pelanggan baru.
Anda bisa membandingkan CPA antar channel marketing untuk mengetahui platform mana yang paling cost effective.
Jika CPA tinggi, periksa targeting iklan, copywriting, hingga landing page, untuk meningkatkan efisiensi.
ROAS menjadi KPI penting untuk tahu apakah iklan Anda menghasilkan keuntungan.
Bisa dikatakan Return on Ad Spend (ROAS) untuk mengukur efektivitas setiap rupiah yang diinvestasikan dalam iklan digital.
Formula ROAS = Total revenue dari iklan ÷ total biaya iklan.
Jika mendapati angka ROAS tinggi, ini berarti kampanye iklan yang Anda lakukan berhasil.
Sebaliknya jika ROAS rendah berarti Anda perlu melakukan optimasi pada targeting, bidding, atau konten iklan.
Tetapi ingat, jangan hanya melihat ROAS dalam jangka pendek, namun tetap perhatikan efek jangka panjang pada loyalitas pelanggan.
Jika berbicara tentang engagement rate di media sosial, kebanyakan pemilik bisnis akan merujuk pada jumlah like, comment, share, hingga save.
Hal tersebut tidak salah, tetapi Anda tetap perlu paham kalau engagement yang bagus itu tidak sekadar jumlah like dan followers yang banyak ya.
Beberapa hal yang harus Anda perhatikan, yaitu:
Berbicara tentang SEO bukan sekadar ranking dan posisi di Google lho ya, atau angka traffic organic yang tinggi.
Alangkah baiknya pola pikir Anda lebih berfokus pada SEO untuk memperkuat online presence dan visibilitas bisnis di mesin pencari untuk jangka panjang.
Sederhananya, kalau traffic organic berkualitas dan posisi bisnis Anda di SERP terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu tanpa Anda harus sering memasang iklan berbayar, artinya strategi SEO Anda sudah di jalan yang benar.
Maka langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan, di antaranya:
CTR mengukur persentase orang yang mengklik iklan atau link dibandingkan jumlah impresi.
Formula CTR = (Jumlah klik ÷ jumlah impresi) × 100%.
Ketika angka CTR rendah, ini berarti menandakan copywriting kurang menarik, gambar tidak eye catching, atau targeting kurang tepat.
Untuk memperbaikinya, tentu Anda perlu melakukan optimasi atau bisa juga dengan melakukan A/B testing pada headline, CTA, dan visual, untuk meningkatkan CTR.
CLV mengukur potensi revenue dari pelanggan selama mereka berinteraksi dengan brand Anda.
Formula CLV = (Rata-rata transaksi × frekuensi pembelian per tahun) × lama hubungan pelanggan (tahun).
Jika saat bekerja sama dengan digital marketing agency, Anda menentukan salah satu KPI berupa CLV, maka saat melakukan evaluasi kinerja fokuskan perhatian pada retensi pelanggan agar CLV lebih tinggi dibanding CPA.
Lalu lihat, apa yang sudah agensi lakukan untuk mencapai target dalam KPI yang satu ini, misalnya:
Jumlah leads penting, tapi lebih penting lagi memastikan leads yang dihasilkan benar-benar sesuai target market dan memiliki potensi konversi tinggi.
Jangan sampai Anda hanya berhasil mengumpulkan banyak leads, namun tidak ada satu pun yang berubah menjadi pelanggan. Ini tentu saja sangat merugikan, kan?
Maka ada baiknya, Anda juga memastikan digital marketing agency menggunakan lead scoring untuk menilai kualitas leads berdasarkan sumber, perilaku, dan interaksi.
Selain itu, Anda juga bisa mengevaluasi kinerja agensi dengan cara:
Evaluasi kinerja digital marketing agency harus dilakukan secara transparan dan berbasis data agar keputusan bisnis lebih akurat.
Laporan yang diberikan tidak hanya sekadar rangkuman angka, tetapi juga harus mencakup analisis mendalam, tren performa, serta rekomendasi strategis.
Berikut metode pelaporan dan analisis yang idealnya Anda terima dari agensi digital yang bekerja sama dengan Anda:
Akses ke dashboard real time memungkinkan Anda untuk melihat performa digital marketing kapan saja tanpa harus menunggu laporan bulanan.
Selain itu, Anda jadi bisa langsung mengetahui apakah strategi yang diterapkan berjalan sesuai rencana atau perlu penyesuaian.
Beberapa tools yang umumnya digunakan sebagai dashboard pelaporan real time, misalnya:
Karena sudah semestinya Anda bisa mengakses laporan berbentuk dashboard yang real time, maka pastikan Anda memperhatikan beberapa hal berikut:
Laporan bulanan adalah dokumen yang menyajikan overview kinerja kampanye digital marketing dalam satu periode, lengkap dengan insight dan rekomendasi untuk strategi selanjutnya.
Agency wajib mengirimkan laporan bulanan yang di dalamnya seharusnya mencakup:
Pada saat menerima laporan dari digital marketing agency, ada baiknya Anda memastikan kalau di dalam laporan tersebut tidak hanya berisi angka, tetapi juga analisis dan penyebab perubahan tren.
Anda sebagai pihak dari pemilik usaha juga boleh meminta data perbandingan (month over month & year over year) untuk melihat pola pertumbuhan jangka panjang.
Lalu ada baiknya di dalam laporan juga sudah memuat actionable insights agar Anda bisa segera mengambil keputusan bisnis yang tepat.
Selain laporan tertulis, Anda juga disarankan mengadakan meeting evaluasi setiap bulan atau kuartal untuk mendiskusikan:
Meskipun tidak semua target tercapai sempurna, evaluasi menunjukkan kalau digital marketing agency yang bekerja sama dengan Anda mampu meningkatkan efisiensi iklan dan engagement brand, serta memberi rekomendasi strategis berbasis data untuk campaign selanjutnya.
Evaluasi kinerja digital marketing agency bukan sekadar formalitas, melainkan proses penting untuk memastikan strategi digital yang dijalankan benar-benar efektif mendukung pertumbuhan bisnis Anda.
Apakah saat ini Anda sedang mencari digital marketing agency Indonesia atau digital agency Jakarta yang profesional dan berpengalaman dalam penerapan strategi digital marketing? Jika iya, boleh lho berdiskusi dulu dengan menghubungi Kontak Redcomm.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC