knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE

5 Tahapan Membuat Media Planning yang Wajib Media Planner Tahu

04 Aug  · 
4 min read
 · 
eye 13.512  
Digital Marketing

Tahapan Media Planning

Cara membuat media planning yang tepat sasaran memang memerlukan ketelitian tinggi. 

Oleh karena itu, seorang media planner, baik yang bekerja secara mandiri atau Anda sebagai bagian dari digital marketing agency, harus memperhatikan tahapan media planning yang benar.

Berikut penjelasan lengkap mengenai tahapan membuat media planning.  

5 Tahapan Media Planning yang Efektif untuk Mencapai Tujuan Campaign

Sebelum membuat media planning, Anda sebagai media planner harus memahami beberapa poin yang ada di dalamnya, seperti target pasar, penggunaan platform, budget yang tersedia, hingga penerapan strategi digital marketing

Selain itu, bukan rahasia lagi kalau kegiatan promosi maupun periklanan akan memberikan hasil berbanding lurus dengan kesuksesan brand

Artinya, tidak semua pemasangan iklan atau kegiatan promosi bisa memberikan hasil sesuai harapan. 

Oleh karena itu, promosi harus dilakukan dengan penerapan strategi digital marketing yang tepat agar bisa menjangkau target audiens yang ditetapkan. 

Jadi, agar kegiatan promosi dan periklanan bisa Anda jalankan dengan baik, Anda perlu membuat perencanaan media atau media planning yang efektif dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Menentukan Tujuan Kampanye

Langkah pertama dalam membuat media planning adalah menetapkan tujuan kampanye dengan jelas karena tujuan ini menjadi fondasi dari seluruh strategi pemasaran yang akan Anda rancang.

Jika tujuan utama Anda membangun brand awareness, maka fokuskan perhatian Anda pada penggunaan media yang memiliki jangkauan luas, seperti media sosial, iklan di televisi, banner di berbagai website populer, dan lainnya.

Hal ini karena memang tujuan media planning untuk meningkatkan kesadaran dan mengalihkan perhatian publik pada iklan yang sedang ditayangkan. 

Namun dalam satu perusahaan, biasanya ada banyak sekali goals yang ingin dicapai. Di sinilah peran seorang media planner menjadi penting karena ia bertugas menggabungkan semuanya. 

Contoh kasus, ada satu perusahaan yang terdiri dari beberapa departemen. Bagian penjualan memiliki tujuan untuk meningkatkan angka penjualan. 

Di saat yang sama, tim pemasaran mempunyai goals meningkatkan brand awareness. Divisi keuangan menginginkan penggunaan anggaran untuk promosi sehemat mungkin demi efektivitas. 

Maka media planner mesti mampu mengkombinasikan ketiga tujuan yang ingin dicapai tadi dalam satu digital marketing campaign, misalnya, jika proses pemasangan iklan dilakukan secara digital.

Contoh lain, saat Anda ingin mendatangkan leads atau meningkatkan penjualan, strategi Anda mungkin akan lebih terarah pada media yang memungkinkan interaksi langsung dengan calon konsumen. 

Misalnya, iklan berbayar di mesin pencari, email marketing, atau konten yang mendorong tindakan seperti pendaftaran atau pembelian.

Selain itu, tujuan yang jelas dan spesifik memungkinkan Anda untuk menentukan metrik dan Key Performance Indicators atau KPI yang relevan, seperti jumlah impresi, klik, konversi, atau Return on Investment (ROI). 

Dengan cara ini, Anda dapat melakukan evaluasi dan penyesuaian yang diperlukan selama kampanye berlangsung untuk memastikan tujuan benar-benar bisa tercapai.

2. Riset Audiens, Tren & Pasar

Setelah menetapkan tujuan kampanye, langkah berikutnya adalah memahami siapa target audiens Anda berdasarkan detail demografi, seperti usia, jenis kelamin, lokasi geografis, pendidikan, dan pendapatan mereka. 

Selain itu, Anda juga perlu melakukan analisis psikografis untuk memahami minat, nilai, gaya hidup, dan opini mereka. 

Misalnya, Anda ingin menargetkan remaja. Mau tidak mau Anda perlu mengetahui platform media sosial yang paling sering mereka gunakan, topik apa yang menarik minat mereka, serta bagaimana mereka berinteraksi dengan konten online

Pertanyaannya sekarang, bagaimana cara memahami target audiens? Nah, Anda bisa melakukan survei untuk tahu secara langsung pendapat mereka, atau melakukan riset pasar.

Anda juga bisa mempelajari data insight yang tersedia di media sosial, menggunakan berbagai tools digital marketing, atau dari Google Analytics dan Google Search Console.

Selain riset audiens, ada lagi riset yang juga perlu Anda lakukan, yaitu riset tren dan pasar. Riset ini bertujuan untuk mengetahui tren di dalam masyarakat, termasuk mengenali para pesaing atau kompetitor dengan produk yang mirip dengan produk Anda. 

Dari hasilnya nanti dapat Anda ketahui bagaimana kompetitor melakukan pemasaran, dan apakah pemasaran tersebut membuat calon pelanggan yang Anda bidik malah menjadi pelanggan kompetitor. 

Jika hal ini yang terjadi, Anda perlu melakukan perencanaan promosi yang tepat demi menarik perhatian calon pelanggan dari kompetitor dan beralih kepada brand Anda. 

Contoh: perusahaan sudah menerapkan penggunaan email marketing untuk memasarkan produk. Namun setelah melakukan riset pasar diketahui bahwa para pesaing telah menggunakan iklan berbayar dan hasilnya memuaskan. 

Karena analisis pasar menunjukkan hasil yang berbeda, mau tidak mau Anda perlu mempertimbangkan kembali, apakah sebaiknya perusahaan tetap menggunakan email marketing atau mengikuti kompetitor menggunakan iklan berbayar.

3. Menentukan Anggaran Promosi

Menentukan tujuan dan melakukan riset pasar memiliki hubungan erat dengan proses menentukan anggaran promosi. 

Media planner profesional tidak seharusnya membuat rencana yang menghabiskan anggaran dalam jumlah besar, namun dengan hasil yang minimal atau malah tak sesuai harapan.

Sebaliknya, penentuan anggaran promosi perlu disesuaikan dengan strategi promosi yang ingin dilakukan. 

Contohnya, anggaran untuk memasang iklan di televisi dengan waktu tayang prime time akan jauh lebih besar dibandingkan jika Anda memasang iklan di sosial media. 

Penggunaan artis sebagai partner promosi juga jauh lebih mahal dan menghabiskan biaya yang banyak dibandingkan dengan bekerja sama dengan nano influencer

Tetapi tentu saja, setiap pilihan akan memberikan hasil yang berbeda, tergantung jenis digital campaign yang Anda pilih dan Anda terapkan.

4. Mempelajari Perilaku Konsumen untuk Menentukan Target Pasar

Dari semua data yang sudah Anda dapatkan, Anda bisa mulai mempelajari perilaku konsumen, mulai dari bagaimana mereka mencari informasi, proses pengambilan keputusan mereka, dan kebiasaan mereka berbelanja atau melakukan pembelian.

Apa untungnya mempelajari perilaku konsumen? Beberapa manfaat mempelajari perilaku konsumen, antara lain:

  • Anda bisa merancang kampanye yang lebih relevan dan menarik, yang pada akhirnya meningkatkan efektivitas digital campaign.
  • Jadi lebih baik dalam menentukan waktu dan tempat yang tepat untuk menayangkan iklan, sehingga pesan pemasaran sampai pada saat audiens paling mungkin untuk melihat dan berinteraksi dengan iklan tersebut.

Memahami perilaku konsumen dan menentukan target pasar memungkinkan Anda memenuhi kebutuhan calon pelanggan, sekaligus bisa membidik media promosi mana yang seharusnya Anda gunakan.

Misalnya, target pasar yang ingin Anda jangkau adalah generasi milenial. Maka Anda perlu menggunakan media sosial yang memang banyak mereka gunakan, misalnya Instagram, X, atau TikTok.

Sementara jika ingin menjangkau profesional muda yang sibuk, mungkin lebih efektif Anda menggunakan LinkedIn dan menayangkan iklan selama jam istirahat makan siang atau sore hari ketika mereka lebih mungkin mengecek media sosial atau email

Pada umumnya, media planner bisa menggunakan beberapa kategori dalam menjaring calon konsumen, seperti menentukan target berdasarkan umur, jenis kelamin, lokasi, dan lainnya.

Namun tidak jarang, beberapa di antaranya juga melakukan survei secara personal demi menemukan strategi digital marketing yang lebih tepat sasaran. 

5. Frekuensi dan Jangkauan

Selanjutnya, terdapat dua hal yang tidak boleh dilupakan saat membuat media planning, yaitu:

  • Frekuensi, yang berguna untuk mengetahui seberapa sering orang-orang menyaksikan sebuah iklan. 
  • Jangkauan, untuk melihat berapa banyak calon konsumen melihat iklan yang sedang ditayangkan.

Untuk mengetahuinya, terdapat dua pendekatan yang dapat Anda lakukan. Pertama, continuity, yaitu iklan tayang dalam satu waktu secara konsisten. Anda bisa menggunakan metode ini untuk menganalisis iklan yang mempromosikan produk musiman. 

Sementara metode kedua menggunakan pendekatan pulsing, yakni pengiklanan secara besar-besaran hanya di masa-masa tertentu saja. 

 

Tahapan membuat media planning di artikel ini bisa menjadi panduan bagi Anda yang mau merencanakan strategi promosi dan pemasaran yang efektif menggunakan media planning. Namun dalam pembuatannya, Anda juga perlu memperhatikan Faktor Penting dalam Membuat Media Planning.

Apabila memerlukan bantuan dalam membuat media planning, tidak ada salahnya Anda berkolaborasi dengan salah satu best digital agency Jakarta atau digital marketing agency Indonesia, seperti Redcomm. Langsung hubungi saja di Kontak Redcomm.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER