Anda pasti pernah membuat video marketing yang sudah capek-capek diedit, malah tidak bisa diposting karena masalah copyright musik.
Anda pasti pernah membuat video marketing yang sudah capek-capek diedit, malah tidak bisa diposting karena masalah copyright musik.
Atau pada saat video sudah berhasil diposting, beberapa hari kemudian kena take down di YouTube dan Instagram karena dianggap melanggar hak cipta.
Masalah penggunaan backsound gratis sering dialami oleh content creator, digital marketer, bahkan brand besar.
Padahal, backsound atau musik latar adalah elemen penting yang bisa menentukan apakah audiens akan stay menonton video Anda atau langsung skip.
Nah, kabar baiknya, saat ini sudah ada solusi menggunakan musik latar karena ada banyak website penyedia backsound gratis yang bisa Anda manfaatkan.
Simak yuk artikel ini sampai selesai tentang website penyedia musik bebas copyright yang siap boost performa video marketing, termasuk pahami juga tentang perbedaan royalty free vs free royalty music.
Salah satu faktor yang dapat membuat suatu video, terutama video marketing terlihat bagus, adanya sinkronisasi antara gambar dan suara.
Selain dialog yang dilakukan oleh model yang ada dalam video, suara backsound atau musik latar dari video juga harus sesuai. Jadi, cerita yang ada di dalam video bisa terbangun dengan baik.
Pemilihan backsound jelas tak bisa dianggap remeh. Namun, sama halnya seperti penggunaan gambar gratis, mencari musik latar, apalagi yang gratis dan tak terhalang copyright, perlu ketelitian dan kesabaran.
Meskipun demikian, Anda tidak perlu khawatir. Sekarang, sudah banyak website penyedia backsound gratis.
Dengan adanya situs penyedia musik latar tersebut, Anda bisa menggunakannya untuk backsound project video Anda.
Namun sebelumnya, ada baiknya Anda ketahui terlebih dahulu tentang perbedaan antara istilah royalty free music dan free royalty music.
Masalah royalti musik penting untuk Anda ketahui, terutama bagi Anda yang memang bekerja dalam bidang kreatif maupun pekerja di creative companies, seperti digital marketing agency Jakarta, dan sering terlibat dalam project video marketing.
Lalu, apakah Anda pernah mendengar tentang royalty free music?
Apakah Anda berpikir, jika menggunakan royalty free music, maka Anda tak perlu membayar atau membeli musik yang akan digunakan dalam video? Jika begitu, pemikiran Anda tersebut tidaklah benar.
Sebab, royalty free music adalah istilah untuk musik yang bisa digunakan secara bebas. Namun dengan catatan, Anda sudah membayar lisensinya.
Anda cukup membayar lisensi satu kali, lalu bisa menggunakan musik itu berkali-kali tanpa bayar royalti tambahan.
Misalnya, Anda membeli lagu seharga Rp10.000,- di website penyedia backsound. Setelah itu Anda bebas menggunakan lagu yang sudah Anda beli untuk berbagai proyek, tanpa perlu izin ulang.
Lalu apa itu free royalty music? Berbeda dengan royalty free music, maka free royalty music benar-benar gratis dan bebas Anda gunakan tanpa harus bayar atau mengurus lisensi, asalkan Anda mematuhi ketentuan penggunaannya.
Misalnya ada ketentuan mencantumkan atribusi, maka Anda wajib mencantumkannya. Musik jenis ini cocok bagi Anda yang baru mulai membuat konten, yang memiliki budget promosi terbatas, atau untuk penggunaan pribadi.
Bisa dikatakan, free royalty music adalah musik yang dibuat untuk umum dan dapat dipergunakan secara gratis tanpa terikat lisensi apa pun. Jadi, Anda bisa mengunduh dan menggunakannya tanpa harus membayar.
Bagaimana? Sekarang Anda sudah paham mengenai perbedaan antara royalty free music dengan free royalty music, bukan?
Kesalahan memahami lisensi musik bisa berakibat pada penghapusan konten, penurunan engagement, bahkan pelanggaran hukum.
Jadi pastikan Anda menggunakan musik dari sumber yang terpercaya dan sesuai lisensinya. Selanjutnya, Anda juga bisa mencari website penyedia backsound gratis yang akan diulas di bawah ini. Yuk, lanjutkan membaca artikel ini ya.
YouTube Audio Library dapat Anda gunakan untuk mencari backsound gratis. Anda jadi tidak perlu repot atau risau terkait hak cipta jika menggunakannya.
YouTube menyediakan katalog yang berisi ribuan musik dan sound effect yang bisa Anda unduh dan gunakan secara gratis tanpa perlu mengeluarkan biaya.
Musik dan sound effect di YouTube Audio Library pun terbagi dalam berbagai kategori, sehingga memudahkan Anda dalam menggunakannya. Ada kategori berdasarkan genre, mood, instrumental, duration, dan attribution.
YouTube Audio Library direkomendasikan langsung oleh YouTube untuk konten kreator. Bahkan Anda para pemilik bisnis juga bisa memanfaatkannya saat membuat konten edukatif, vlog, hingga video marketing brand.
Epidemic sound adalah penyedia backsound yang berbasis di Stockholm, Swedia, dan sudah cukup lama ada.
Didirikan sejak tahun 2009, koleksi katalog musik yang ada di Epidemic Sound terbilang cukup banyak. Ada lebih dari 30.000 track serta 60.000 jenis sound effect.
Jumlah ini akan terus bertambah setiap pekannya. Nah, jika Anda memang suka dengan koleksi dari Epidemic Sound, Anda bisa berlangganan.
Epidemic Sound menawarkan tiga jenis langganan atau subscription untuk Anda yang tertarik mencobanya, yaitu creator, business, dan custom license.
Untuk jenis creator, situs penyedia backsound dengan menawarkan harga sekitar $15. Anda hanya perlu mengkonversikan nilai tersebut ke dalam mata uang Rupiah.
Platform PremiumBeat bisa dikatakan sebagai situs penyedia musik latar yang cukup terkenal di kalangan pembuat konten video.
PremiumBeat adalah penyedia layanan backsound dalam bentuk royalty free music. Jika Anda tertarik dan ingin menggunakan situs ini untuk kebutuhan konten digital marketing strategist, Anda harus memiliki akun ShutterStock terlebih dahulu.
Selain bisa menemukan berbagai koleksi musik yang dibutuhkan, Anda juga akan dimanjakan dengan desain website yang menarik, sehingga Anda tak akan merasa bosan ketika mengunjungi situs PremiumBeat ini.
Nah, musik atau sound yang ada di situs ini pun dikategorikan dalam berbagai genre dan mood, yang mana dapat memudahkan Anda mencari musik yang tepat untuk film atau konten video marketing.
Koleksi musik atau suara di situs Artlist memang tak terlalu banyak dibandingkan website penyedia backsound yang dibahas sebelumnya.
Akan tetapi, tak ada salahnya jika Anda mencoba menggunakan Artlist untuk mencari musik latar. Setiap bulan Artlist akan menambah sekitar 150 sound atau musik baru.
Selain itu, Artlist menyediakan layanan pencarian musik atau sound berdasarkan tema video. Misal, Anda sedang mencari musik untuk tema video wedding, nanti akan ada beberapa rekomendasi sound untuk tema tersebut.
Di Artlist ini, Anda perlu membayar biaya langganan perbulan agar bisa mengunduh musiknya. Biaya langganan Artlist kurang lebih $16.60 / bulan atau setara dengan $199 / tahun.
Jika masih ragu, apakah musik yang dipilih cocok untuk video Anda, Artlist menyediakan fitur unduh preview agar Anda dapat mencobanya terlebih dahulu secara gratis.
Itulah empat website penyedia backsound gratis yang dapat Anda gunakan jika sedang mencari musik untuk video yang sedang Anda sunting atau dalam proses produksi.
Jangan lupa untuk membaca pula beberapa hal terkait video production, seperti 5 poin penting dalam pembuatan video, daftar efek video editing, aplikasi storyboard untuk membuat video marketing, dan masih banyak lagi.
Redcomm sebagai salah satu digital marketing agency Indonesia, siap membantu Anda untuk mengembangkan bisnis dengan penerapan strategi digital marketing yang tepat sasaran. Selamat mencoba!
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC