knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE
Peluang & Tantang...

Peluang & Tantangan Bisnis FMCG di Indonesia Tahun 2025 dan Strategi Digitalisasi

27 Dec  · 
2 min read
 · 
eye 313  
Bisnis

Peluang Tantangan Bisnis Fmcg 2025

Memasuki tahun 2025, bisnis di industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) akan menghadapi persimpangan besar, yaitu peluang pasar yang semakin besar diiringi tantangan disrupsi digital yang kian kompleks.

Data dari 2024 menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di kisaran 5%, dengan kontribusi signifikan dari sektor FMCG. Tapi, apa artinya ini bagi pelaku bisnis? 

Di satu sisi, pasar konsumen terus meluas berkat peningkatan daya beli. Di sisi lain, perilaku konsumen berubah drastis akibat digitalisasi. 

Dengan kondisi tersebut, mau tidak mau Anda perlu memiliki strategi yang tepat agar bisa tetap relevan dan kompetitif di tahun-tahun mendatang?

Market Share FMCG Didominasi Produk Kebutuhan Sehari-hari

FMCG adalah sektor yang terdiri dari produk-produk dengan siklus penjualan cepat, seperti makanan, minuman, produk kebersihan, hingga kosmetik. 

Berdasarkan data dari tahun 2024, market share FMCG di Indonesia masih didominasi produk makanan dan minuman dengan kontribusi mencapai lebih dari 60%. Hal ini tidak mengherankan, mengingat kebutuhan sehari-hari tetap menjadi prioritas utama masyarakat.

Namun, tren belanja masyarakat kini bergeser. Banyak konsumen yang memilih produk lokal dengan kemasan lebih ramah lingkungan. Hal ini menandakan adanya peningkatan kesadaran masyarakat berkaitan dengan pentingnya sustainability

Dengan kata lain, Anda sebagai pemilik bisnis dalam industri FMCG harus mampu berinovasi agar produk yang Anda tawarkan bisa sesuai dengan preferensi dan kebutuhan konsumen di pasar saat ini. 

Peluang Pertumbuhan Industri FMCG di Indonesia

Anda mungkin bertanya, “Apa peluang terbesar untuk bisnis FMCG ke depan?” Berikut beberapa poin penting yang perlu menjadi perhatian:

1. Pertumbuhan Middle Class

Jumlah kelas menengah di Indonesia diperkirakan terus meningkat hingga 2025. Ini berarti daya beli masyarakat akan semakin besar.

2. Urbanisasi

Semakin banyak orang pindah ke kota besar, menciptakan permintaan baru untuk produk yang mudah diakses dan cepat dikonsumsi.

3. E-commerce Boom

Platform online seperti ShopTokopedia, Tokopedia, Shopee, hingga TikTok Shop membuka peluang bagi produk FMCG menjangkau konsumen secara lebih luas.  

Fakta menarik lainnya, kategori produk kesehatan, seperti suplemen dan vitamin menunjukkan pertumbuhan signifikan pasca pandemi. 

Ini adalah area yang patut Anda eksplorasi jika ingin menangkap peluang baru di mana masyarakat sudah memiliki kesadaran yang tinggi untuk menjaga kesehatan.

Tantangan yang Harus Dihadapi di Industri FMCG

Bersamaan dengan terbukanya peluang yang begitu besar, tetap ada tantangan yang cukup kompleks yang perlu Anda hadapi jika bisnis Anda bergerak di industri FMCG. Berikut beberapa tantangan utama:

  • Banyaknya pemain di pasar membuat kompetisi dan persaingan semakin ketat sehingga dibutuhkan diferensiasi produk kalau Anda ingin jadi pemenang.
  • Terjadi perubahan perilaku konsumen di mana kalangan Gen Z lebih memilih brand yang transparan, memiliki nilai sosial, dan mendukung isu lingkungan.
  • Disrupsi digital membuat bisnis yang tidak mampu mengadopsi teknologi digital akan sulit bersaing.  

Untuk mengatasi tantangan, Anda membutuhkan strategi yang berfokus pada inovasi produk, optimalisasi digital marketing, dan membangun hubungan kuat dengan konsumen melalui media sosial.

Strategi Digitalisasi untuk Memenangkan Pasar FMCG di 2025

Digitalisasi bukan lagi pilihan, tetapi keharusan. Kalau ingin bisnis Anda tetap relevan dengan pasar dan kebutuhan konsumen, berikut strategi digitalisasi yang bisa Anda terapkan:

1. Optimalisasi E-commerce dan Marketplaces

Pastikan produk Anda mudah didapatkan oleh konsumen, juga tersedia di platform e-commerce besar, misalnya di Tokopedia, Shopee, TikTok Shop, dan sebagainya. Anda bisa menggunakan tools seperti TikTok Ads atau Shopee Ads untuk meningkatkan visibility produk.

2. Digital Campaign Interaktif

Kunci agar tetap bisa bertumbuh dalam persaingan yang ketat, Anda perlu mengoptimalkan pemasaran digital melalui kampanye interaktif di TikTok misalnya, atau menyelenggarakan event seperti #MelajuMaju bersama Kapal Api.

3. Personalization

Gunakan data konsumen untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih personal. Misalnya, rekomendasi produk berdasarkan riwayat pembelian atau preferensi konsumen.  

4. Content Marketing

Manfaatkan platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube untuk membangun brand awareness. Video pendek dengan storytelling menarik kini menjadi cara efektif untuk menjangkau konsumen.

5. Automasi Operasional

Di era digital seperti sekarang, Anda juga harus mulai mempertimbangkan penggunaan teknologi, seperti penggunaan aplikasi CRM atau ERP untuk mempermudah manajemen inventaris, mengelola pesanan pelanggan, hingga logistik.


Bisnis FMCG di Indonesia memiliki peluang besar di tahun 2025, namun di saat yang sama juga pemilik bisnis harus siap menghadapi tantangan disrupsi digital dan perubahan perilaku konsumen.

Untuk itu, perdalam pengetahuan dan wawasan Anda dengan membaca Tantangan Industri FMCG di Era Disrupsi Digital dan Solusinya.

Kemudian, tetap pastikan Anda melakukan strategi yang efektif untuk memahami preferensi konsumen, berani terus berinovasi, dan memastikan seluruh aset digital bisnis Anda sudah sesuai untuk menjangkau target market yang Anda inginkan. Cek performa aset digital Anda di Digital Ecosystem Checkup dari Redcomm.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER

RELATED TOPIC