Pada tahun 2025, bisnis di industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) akan menghadapi persimpangan besar, yaitu peluang pasar yang semakin besar diiringi tantangan disrupsi digital yang kian kompleks.
Pada tahun 2025, bisnis di industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) akan menghadapi persimpangan besar, yaitu peluang pasar yang semakin besar diiringi tantangan disrupsi digital yang kian kompleks.
Maka untuk mendukung pebisnis mengatasi tantangan ini, Redcomm Group meluncurkan white paper ekslusif yang membahas bagaimana industri FMCG bisa bertahan dan tumbuh di era disrupsi digital.
Apalagi data dari 2024 menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di kisaran 5%, dengan kontribusi signifikan dari sektor FMCG. Tapi, apa artinya ini bagi pelaku bisnis?
Di satu sisi, pasar konsumen terus meluas berkat peningkatan daya beli. Di sisi lain, perilaku konsumen berubah drastis akibat digitalisasi.
Dengan kondisi tersebut, strategi seperti apa yang perlu dijalankan? Apakah penggunaan budget marketing masih efektif atau hanya project buang-buang uang? Simak yuk penjelasan lengkapnya.
FMCG adalah sektor yang terdiri dari produk-produk dengan siklus penjualan cepat, seperti makanan, minuman, produk kebersihan, hingga kosmetik.
Berdasarkan data dari tahun 2024, market share FMCG di Indonesia masih didominasi produk makanan dan minuman dengan kontribusi mencapai lebih dari 60%.
Hal ini tidak mengherankan, mengingat kebutuhan sehari-hari tetap menjadi prioritas utama masyarakat. Namun, tren belanja masyarakat kini bergeser.
Banyak konsumen memilih produk lokal dengan kemasan lebih ramah lingkungan. Hal ini menandakan adanya peningkatan kesadaran masyarakat berkaitan dengan pentingnya sustainability.
Dengan kata lain, Anda sebagai pemilik bisnis dalam industri FMCG harus mampu berinovasi agar produk yang Anda tawarkan bisa sesuai dengan preferensi dan kebutuhan konsumen di pasar saat ini.
Sektor fast-moving consumer goods (FMCG) masih menjadi salah satu pilar utama dalam perekonomian Indonesia.
Berikut beberapa faktor yang memperkuat potensi industri ini:
Menurut BPS, jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia terus meningkat, menciptakan permintaan stabil terhadap produk-produk kebutuhan sehari-hari. Ini berarti daya beli masyarakat akan semakin besar.
Semakin banyak orang pindah ke kota besar, menciptakan permintaan baru untuk produk yang mudah diakses dan cepat dikonsumsi.
Di saat yang sama, juga terjadi perubahan tren gaya hidup praktis yang meningkatkan kebiasaan konsumsi makanan siap saji, personal care, dan produk rumah tangga.
Data internal Redcomm menunjukkan bahwa 45% transaksi FMCG di kota-kota besar sudah melalui platform digital atau marketplace.
Platform online seperti ShopTokopedia, Tokopedia, Shopee, hingga TikTok Shop membuka peluang bagi produk FMCG menjangkau konsumen secara lebih luas.
Fakta menarik lainnya, kategori produk kesehatan, seperti suplemen dan vitamin menunjukkan pertumbuhan signifikan pasca pandemi.
Ini adalah area yang patut Anda eksplorasi jika ingin menangkap peluang baru di mana masyarakat sudah memiliki kesadaran yang tinggi untuk menjaga kesehatan.
Segmen usia ini tidak hanya jumlahnya besar, tapi juga aktif mencari brand yang selaras dengan nilai pribadi mereka seperti keberlanjutan, kecepatan, dan transparansi.
Ini menjadi waktu emas bagi brand FMCG untuk mengakselerasi transformasi digital dan penguatan positioning.
Bersamaan dengan terbukanya peluang yang begitu besar, tetap ada tantangan yang cukup kompleks yang perlu Anda hadapi jika bisnis Anda bergerak di industri FMCG. Berikut beberapa tantangan utama:
Fakta-fakta ini menandakan bahwa banyak perusahaan FMCG salah arah: over-invest di channel tak terukur, under-invest di hal yang membangun loyalitas jangka panjang.
Untuk mengatasi tantangan, Anda membutuhkan strategi yang berfokus pada inovasi produk, optimalisasi digital marketing, dan membangun hubungan kuat dengan konsumen melalui media sosial.
Digitalisasi bukan lagi pilihan, tetapi keharusan. Kalau ingin bisnis Anda tetap relevan dengan pasar dan kebutuhan konsumen, berikut strategi digitalisasi yang bisa Anda terapkan:
Pastikan produk Anda mudah didapatkan oleh konsumen, juga tersedia di platform e-commerce besar, misalnya di Tokopedia, Shopee, TikTok Shop, dan sebagainya. Anda bisa menggunakan tools seperti TikTok Ads atau Shopee Ads untuk meningkatkan visibility produk.
Kunci agar tetap bisa bertumbuh dalam persaingan yang ketat, Anda perlu mengoptimalkan pemasaran digital melalui kampanye interaktif di TikTok misalnya, atau menyelenggarakan event seperti #MelajuMaju bersama Kapal Api.
Gunakan data konsumen untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih personal. Misalnya, rekomendasi produk berdasarkan riwayat pembelian atau preferensi konsumen.
Manfaatkan platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube untuk membangun brand awareness. Video pendek dengan storytelling menarik kini menjadi cara efektif untuk menjangkau konsumen.
Di era digital seperti sekarang, Anda juga harus mulai mempertimbangkan penggunaan teknologi, seperti penggunaan aplikasi CRM atau ERP untuk mempermudah manajemen inventaris, mengelola pesanan pelanggan, hingga logistik.
Jika brand ingin tetap relevan dan profitabel di tengah disrupsi, maka pendekatannya harus berubah secara menyeluruh. Strategi yang direkomendasikan dalam white paper mencakup:
Bisnis FMCG di Indonesia memiliki peluang besar di tahun 2025, namun di saat yang sama juga pemilik bisnis harus siap menghadapi tantangan disrupsi digital dan perubahan perilaku konsumen.
Untuk itu, perdalam pengetahuan dan wawasan Anda dengan membaca Tantangan Industri FMCG di Era Disrupsi Digital dan Solusinya.
Kemudian, tetap pastikan Anda melakukan strategi yang efektif untuk memahami preferensi konsumen, berani terus berinovasi, dan memastikan seluruh aset digital bisnis Anda sudah sesuai untuk menjangkau target market yang Anda inginkan. Cek performa aset digital Anda di Digital Ecosystem Checkup dari Redcomm.
Jangan lupa sebelum melakukan check digital ekosistem, unduh dan baca dulu white paper “FMCG 2025: Strategi Bertahan dan Tumbuh di Era Disrupsi Digital” ya.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC