knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE
Amazon Menggunaka...

Amazon Menggunakan AI Generatif untuk Menarik Pelanggan dan Meningkatkan User Experience

02 May  · 
3 min read
 · 
eye 1.980  
Teknologi

Amazon AI Generatif Menarik Pelanggan

Dominasi teknologi artificial intelligence (AI) merambah ke seluruh bidang industri di seluruh dunia. Salah satunya adalah Amazon.

Baru-baru ini, Amazon kembali mencuri perhatian dengan mengintegrasikan teknologi AI generatif ke dalam ekosistemnya.

Langkah strategis ini bukan hanya sebagai respon atas booming-nya ChatGPT, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan personalisasi dan efisiensi dalam pengalaman pengguna.

Apa saja inovasi yang Amazon lakukan dan apa yang bisa Anda pelajari dalam pengaruhnya pada industri dan implementasi strategi digital marketing? Simak yuk ulasannya di artikel ini.

Inovasi Amazon dalam Menerapkan Teknologi AI Generatif

Amazon, perusahaan e-commerce raksasa, telah memperkenalkan penggunaan teknologi AI generatif untuk meningkatkan pengalaman pencarian di platformnya.

Setelah teknologi GPT-6 & Model Q Baru Amazon sukses menarik perhatian perusahaan teknologi besar, seperti Google dan Microsoft, Amazon ingin mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam mesin pencarian di situs website-nya.

Berikut beberapa terobosan baru dari Amazon terkait implementasi AI generatif di platform-nya:

1. Amazon Search Bertransformasi Menjadi Chatbot Interaktif

Amazon melakukan transformasi besar pada fitur pencariannya.

Mengutip laporan Bloomberg, Amazon akan menyematkan kemampuan AI generatif ke dalam Amazon Search, dan menjadikannya chatbot interaktif yang bisa menjawab pertanyaan kompleks, memberi rekomendasi personal, dan membandingkan produk dengan lebih efisien.

Alih-alih sekadar menampilkan daftar produk, fitur pencarian Amazon ke depan akan lebih dialogis dan mampu menciptakan pengalaman layaknya Anda sedang berkonsultasi langsung dengan customer service digital.

Misalnya, Anda bisa bertanya “Apa rekomendasi 5 AC terbaik untuk ruangan kecil dengan konsumsi listrik rendah?”

Kemudian sistem akan merespons dengan daftar produk relevan disertai penjelasan fitur serta link langsung ke halaman pembelian.

Transformasi ini menjadikan Amazon sebagai pesaing kuat Google dan Microsoft Bing yang juga sudah lebih dahulu mengadopsi AI generatif.

Namun, Amazon punya kekuatan tersendiri, yaitu ketersediaan data perilaku pembeli dan preferensi yang sangat lengkap, menjadikan hasil personalisasi jauh lebih tajam dan konversi lebih tinggi.

2. AI Generatif dalam Pengembangan Robot Cerdas Amazon

Selain mengaplikasikan teknologi AI generatif pada fitur pencarian mereka, Amazon juga tengah menjelajahi integrasi teknologi ke dalam robot cerdas.

Sebuah proyek rahasia AI baru yang disebut Burnham sedang dikembangkan untuk menghadirkan versi cerdas dari robot rumah Astro, yang akan dilengkapi dengan kecerdasan buatan dan antarmuka percakapan verbal.

Dokumen internal dari Amazon yang diverifikasi oleh Insider mengungkapkan bahwa AI generatif memungkinkan robot mengingat apa yang mereka lihat dan terlibat dalam dialog tanya jawab berdasarkan apa yang mereka amati.

Robot Astro yang menggunakan teknologi Burnham dapat mendeteksi keadaan seperti kompor yang dibiarkan menyala atau keran yang terbuka, dan menghubungi pemiliknya untuk memberikan peringatan.

Robot ini juga dapat memeriksa kondisi seseorang yang jatuh dan secara otomatis menghubungi nomor darurat jika diperlukan.

Dalam dokumen tersebut, Amazon menyatakan bahwa teknologi AI terbaru dan paling canggih yang sedang dikembangkan bertujuan untuk membuat robot lebih pintar, lebih bermanfaat, dan lebih komunikatif.

Namun, perusahaan ini juga mengakui bahwa Burnham masih dalam tahap pengembangan jangka panjang sebelum teknologi ini dapat diterapkan dalam produk yang siap dipasarkan.

3. Kehadiran Fitur Interest & Audio Berbasis AI

Di kesempatan yang hampir bersamaan, Amazon juga sedang menguji fitur baru bernama “Interests” yang memanfaatkan AI generatif untuk mengubah pertanyaan alami menjadi rekomendasi produk yang dipersonalisasi.

Fitur ini memungkinkan pengguna menerima pembaruan otomatis saat produk baru yang sesuai dengan minat mereka tersedia di market atau platform Amazon.

Selain itu, Amazon telah memperkenalkan fitur audio berbasis AI yang menyajikan ringkasan produk dan ulasan pelanggan, membantu pembeli membuat keputusan yang lebih cepat dan informasi yang lebih mudah diakses.

Dampak untuk Dunia E-commerce dan Marketing

Bagi Anda pelaku bisnis e-commerce, inovasi ini membuka peluang baru untuk pengembangan fitur customer service berbasis AI, integrasi chatbot ke dalam halaman produk, hingga sistem rekomendasi yang semakin personal.

Tren digital marketing 2025 bahkan menunjukkan pentingnya Anda mengedepankan efisiensi berbasis data dan pengalaman pengguna yang personal.

Apalagi saat ini kalau Anda memanfaatkan AI generatif, maka Anda akan jadi lebih mudah dalam membuat deskripsi produk otomatis, FAQ interaktif, konten pemasaran berbasis perilaku pengguna, bahkan pengujian A/B berbasis simulasi data.

Nah, supaya Anda tidak tertinggal dan bisa beradaptasi dengan lajunya perubahan akibat keberadaan Artificial Intelligence (AI) generative, maka lakukan beberapa persiapan berikut:

1. Audit dan Optimalisasi Data Produk

Informasi produk yang lengkap, rapi, dan terstruktur bukan lagi nilai tambah, tetapi keharusan. AI membutuhkan input data yang bersih agar bisa memberikan output yang akurat.

Anda bisa menggunakan skema data seperti JSON-LD dan schema.org untuk memastikan setiap atribut produk, seperti harga, deskripsi, rating, dan ketersediaan, dapat dipahami oleh mesin pencari maupun sistem rekomendasi berbasis AI.

Semakin mudah data Anda dipahami mesin, semakin optimal hasil personalisasi dan visibilitas di platform e-commerce maupun SERP.

2. Integrasi Chatbot dan Voice Assistant

Jangan tunggu kompetitor Anda yang lebih dulu menyapa pelanggan melalui chatbot cerdas. Chatbot dan voice assistant kini bisa menjadi garda depan layanan pelanggan yang aktif 24/7.

Oleh karena itu, segera siapkan API, konektivitas sistem, serta naskah respons yang bisa ditingkatkan oleh AI agar percakapan terasa alami.

Platform seperti Dialog Flow, Amazon Lex, atau Microsoft Bot Framework bisa menjadi starting point.

3. Upskilling Tim Marketing

Teknologi hanya akan seefektif orang yang menggunakannya. Maka mau tidak mau Anda perlu berinvestasi untuk menyelenggarakan pelatihan bagi tim marketing.

Tujuannya agar mereka bisa mengoperasikan dan mengevaluasi hasil dari tool seperti ChatGPT untuk copywriting, Jasper untuk artikel SEO, atau Content Shake untuk ide konten dan distribusinya.

Tetapi ingat, tetap upayakan untuk tidak selalu mengandalkan tools ya. Anda harus pula membangun literasi digital dan pola pikir kritis tim Anda agar bisa memadukan intuisi manusia dengan kekuatan AI.

4. Eksperimen Konten AI

Mulailah dari hal kecil, misalnya melakukan A/B testing subject email yang dihasilkan oleh AI, atau bandingkan kinerja landing page manual dengan versi AI generated.

Ukur engagement rate, CTR, dan konversi untuk melihat pola konten seperti apa yang disukai audiens. Ingat, AI bukan pengganti kreativitas manusia, tapi akseleratornya.

5. Evaluasi Etika dan Transparansi

Transparansi adalah kunci untuk membangun kepercayaan jangka panjang. Jelaskan kepada pengguna jika mereka berinteraksi dengan AI, dan pastikan data pribadi mereka tidak disalahgunakan.

Anda juga bisa menetapkan kebijakan privasi yang jelas, serta pilih tools yang patuh pada regulasi seperti GDPR atau UU PDP di Indonesia.

Membangun sistem berbasis etika tidak hanya menjaga reputasi, namun juga jadi diferensiasi brand di tengah kepercayaan digital yang rapuh.


AI menjadi teknologi canggih yang sangat membantu para marketer di zaman modern ini. Selain AI generatif di atas, pahami juga Penggunaan AI Writer dan AI Design Tools Meningkatkan Efektivitas Pemasaran.

Pada akhirnya, investasi besar Amazon di bidang AI generatif, jelas bahwa masa depan e-commerce akan sangat bergantung pada kecerdasan buatan.

Tidak hanya soal efisiensi operasional, tapi bagaimana AI bisa membentuk ulang cara manusia berinteraksi dengan teknologi, produk, dan brand.

Bagi Anda pelaku digital marketing, kini saatnya mengevaluasi apakah strategi Anda sudah cukup AI-ready, mulai dari konten, SEO, hingga layanan pelanggan, AI generatif akan menjadi fondasi baru dalam menciptakan pengalaman pelanggan yang unggul dan memenangkan pasar digital di 2025.

Ingin tahu inovasi lain yang Amazon lakukan? Baca juga yuk Rufus, Asisten AI Cerdas Buatan Amazon yang Bikin Belanja Online Makin Mudah.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER