MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Cara Meningkatkan Performa Website Bisnis Berdasarkan Core Web Vitals

07 Jun  · 
2 min read
 · 
eye 2.939  
Website & Mobile Apps

redcomm

Semua pebisnis pasti menginginkan website dengan performa yang bagus agar bisa mendukung pertumbuhan bisnis. Untuk meningkatkan performa website, Anda perlu melakukan optimasi berdasarkan core web vitals

Apa itu CWV atau Core Web Vitals? Lalu, bagaimana cara meningkatkan performa website berdasarkan CWV? Cari tahu penjelasan lengkapnya di artikel Redcomm Knowledge kali ini.

Apa Itu Core Web Vital?

Core web vitals adalah berbagai faktor di website yang harus Anda perhatikan untuk meningkatkan pengalaman pengguna ketika berselancar di dalam website.

Faktor yang dimaksud, misalnya, seberapa cepat halaman web terbuka saat diklik, seberapa interaktif halaman tersebut, apakah halaman tersebut stabil atau tidak, dan sebagainya. 

Singkatnya, ketika pengguna internet mengunjungi website Anda melalui ponsel atau PC, Google akan memantau pengalaman pengguna, mulai dari mereka masuk hingga saat mereka keluar. 

Faktor lain yang juga perlu diperhatikan untuk meningkatkan pengalaman pengguna di halaman website antara lain, situs web harus mobile friendly, keamanan website terjamin (safe browsing), tidak ada gangguan dari pihak ketiga, dan sudah dalam protokol HTTPS.

3 Faktor Utama dalam Core Web Vitals

1. LCP atau Largest Contentful Paint

Largest Contentful Paint atau LCP berhubungan dengan kecepatan website. Ini berkaitan dengan cepat tidaknya situs web Anda menayangkan halaman yang ingin dibuka oleh pengguna sejak pertama kali mereka melakukan klik URL.

Perlu diketahui, skor LCP yang baik adalah 2,5 detik. Mengapa demikian? Karena kebanyakan pengguna internet tidak akan sabar menunggu jika loading page membutuhkan waktu lebih lama.

2. FID atau First Input Delay

First input delay adalah kecepatan respons terhadap elemen atau menu navigasi yang ada di dalam website.

Apakah elemen tersebut cepat merespons saat diklik oleh pengguna, atau hanya mampu loading tanpa henti?

Pengguna tentunya lebih nyaman dengan website yang cepat responnya, apalagi jika sedang terburu-buru mencari informasi pada web Anda.

3. CLS atau Cumulative Layout Shift

Cumulative Layout Shift adalah faktor yang berhubungan dengan stabilitas tata letak dan elemen-elemen pada halaman website

Contohnya, halaman sedang loading. Lalu pengguna tanpa sengaja melakukan klik pada salah satu menu. Akibatnya saat detik terakhir loading ternyata menu itu bergerak dan membuka halaman lain yang tidak diinginkan. 

Ini akan meningkatkan nilai CLS dan mengakibatkan nilai website menjadi buruk karena dianggap tak nyaman oleh pengguna.

Pada prinsipnya, semakin kecil nilai CLS, maka semakin baik web Anda. Nilai kurang dari 0,1 dianggap sangat baik berdasarkan standar Google.

Nah, tiga faktor utama dalam core web vitals ini memiliki peran penting sebagai sinyal detektor untuk mengetahui tingkat kenyamanan yang dirasakan pengguna website

Apalagi pengalaman pengunjung juga merupakan salah satu indikator penting yang menentukan posisi dan ranking website di mata Google.

Cara Meningkatkan Performa Website Bisnis

Setelah memahami bahwa kinerja website berhubungan erat dengan core web vitals, tentunya Anda ingin mengetahui bagaimana cara memperbaikinya.

Nah, berikut langkah-langkah melakukan perbaikan untuk meningkatkan performa website berdasarkan Core Web Vitals (CWV):

1. Menggunakan Google Search Console

Anda bisa memulainya dengan membuka Google Search Console dan melihat semua laporan terbaru di sana. 

Lalu, lihat laporan terkait seluruh URL yang tertampil di dashboard GSC. Apakah URL tersebut cukup bagus, masih perlu perbaikan, atau justru buruk dan harus dihapus?

Jika ternyata ada URL yang harus diperbaiki, Anda dapat mencari tahu penyebabnya melalui petunjuk yang diberikan di dalam GSC. 

Seluruh laporan yang ada di dalam Google Search Console memiliki tautan ke menu Wawasan Kecepatan Halaman. Inilah tool yang sebaiknya Anda gunakan untuk melakukan perbaikan terhadap elemen Core Web Vitals.

Jika ternyata Anda belum dapat melakukan perbaikan akibat kurang pengetahuan dan pengalaman, lebih baik urusan ini serahkan saja pada digital marketing agency Indonesia maupun digital marketing agency Jakarta, yang memiliki tim web developer profesional dan siap membantu Anda.

Umumnya, tim dari digital marketing agency tersebut sudah berpengalaman dalam membantu pebisnis meningkatkan performa website bisnis. Untuk informasi lebih lanjut, isi dulu form berikut: Kontak Redcomm.

2. Gunakan Page Speed Insight

Untuk memudahkan proses identifikasi dan perbaikan demi peningkatan performa website, Anda dapat pula menggunakan tools meningkatkan performa website, seperti Page Speed Insights.

Lalu, apa perbedaan antara GSC dan Page Speed Insight

Saat menggunakan Google Search Console, Anda dapat melihat garis besar data core web vitals secara keseluruhan. Sementara di PageSpeed Insights, Anda dapat melakukan identifikasi elemen apa saja yang perlu dioptimasi.

Hebatnya lagi, kedua alat ini bisa digunakan bersamaan untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang performa website, mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki dengan lebih efektif, dan akhirnya dapat memaksimalkan proses meningkatkan performa website.

Bagaimana, siap mengulik performa web bisnis Anda dengan memperhatikan poin-poin pada core web vitals? Jika siap, pastikan Anda memperhatikan faktor penting dalam CWV, kemudian lakukan pula Optimasi SEO.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER