knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE

9 Jenis Konten yang Cocok untuk Zero Click Marketing

23 Jun  · 
5 min read
 · 
eye 26  
Digital Marketing

Konten Untuk Zero Click Marketing

Untuk tahu efektif tidaknya konten yang Anda buat, tak bisa hanya melihat banyak sedikitnya jumlah klik yang Anda dapatkan.

Apalagi saat ini kebanyakan audiens mencari informasi langsung dari banyak platform, seperti dari hasil pencarian Google, konten carousel, atau video pendek di media sosial.

Mereka bisa mendapatkan informasi yang mereka butuhkan tanpa perlu melakukan klik pada link apa pun. Inilah yang mendorong munculnya strategi zero click marketing.

Dalam perkembangannya, zero click marketing menuntut Anda untuk menciptakan konten yang mampu menyampaikan nilai secara instan, mudah dipahami, dan tetap meninggalkan impresi yang kuat.

Nah, artikel ini akan membahas pentingnya memahami strategi zero click marketing dan jenis-jenis konten yang paling efektif untuk kesuksesan strategi tersebut, lengkap dengan alasan dan cara penerapannya di berbagai channel.

Pentingnya Memahami Strategi Zero Click Marketing

Sebelum lanjut membaca artikel ini, pastikan Anda sudah membaca tentang Pengertian Zero Click Marketing pada artikel sebelumnya ya.

Memahami implementasi strategi zero click marketing memungkinkan Anda menemukan solusi untuk mengatasi penurunan traffic dan klik di SERP.

Apalagi memang sudah banyak data dan hasil survei yang menunjukkan bahwa 50% pencarian audiens di Google tidak menghasilkan klik banyak klik.

Penyebabnya sudah jelas, karena saat ini audiens bisa mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dengan cepat tanpa harus masuk ke website tertentu.

Nah, salah satu cara agar Anda bisa bertahan dan tetap dapat mengoptimalkan online presence yang kuat, pastikan Anda mengimplementasi strategi zero click dengan tepat dan menggunakan jenis konten yang relevan.

Tips Jitu 9 Jenis Konten Zero Click yang Efektif

Meskipun website Anda tidak mendapatkan traffic maupun klik yang cukup, ada banyak strategi yang bisa Anda terapkan agar brand Anda menjadi top of mind di benak audiens.

Caranya, Anda bisa menyajikan berbagai jenis konten yang membantu audiens menyelesaikan masalah mereka, memberikan edukasi, atau bahkan konten yang bernilai.

Berikut beberapa jenis konten yang cocok Anda gunakan dalam penerapan strategi zero click marketing:

1. Carousel Post di LinkedIn dan Instagram

Penggunaan format konten berbentuk carousel di LinkedIn atau carousel di Instagram berguna untuk mendorong terbangunnya interaksi audiens dengan konten melalui aktivitas menggeser slide demi slide.

Menurut pengalaman Redcomm sebagai digital marketing agency Indonesia yang berpengalaman dalam social media activation and management, ada banyak manfaat konten berbentuk carousel yang bisa Anda dapatkan, di antaranya:

  • Meningkatkan waktu tayang dan sinyal engagement ke algoritma platform.
  • Carousel post di LinkedIn mendapatkan hingga 200% lebih banyak impression dibanding post biasa karena konten diserap langsung tanpa klik ke luar.
  • Meningkatkan jangkauan dan interaksi.
  • Memperkuat brand awareness dan online presence brand di media sosial.

Semua manfaat di atas bisa Anda dapatkan dengan catatan Anda mengimplementasikan strateginya dengan tepat, seperti:

  • Menggunakan desain yang clean dan headline kuat di setiap slide. Untuk membuat headline, Anda bisa mengikuti Tips Cara Membuat Headline ini.
  • Fokus pada satu ide utama yang dipecah menjadi poin-poin singkat.
  • Akhiri dengan CTA, seperti “Save untuk nanti” atau “Komentar jika Anda setuju.”

2. Video Pendek (Reels, TikTok, YouTube Shorts)

Video berdurasi 15–60 detik masih menjadi primadona di tahun ini karena dapat menyampaikan pesan secara ringkas dan engaging.

Cukup banyak studi kasus yang sudah Redcomm dapatkan selama membantu lebih dari 500+ brand dan menyelenggarakan 1000+ digital campaign

Bahwa konten berbentuk video pendek memiliki engagement rate lebih tinggi hingga 3x lipat dibanding konten berdurasi panjang karena cepat dikonsumsi.

Beberapa tips jika Anda ingin mengimplementasikan konten video pendek sebagai bagian dari strategi zero click marketing, misalnya:

  • Video pendek sangat cocok untuk konten edukasi singkat yang disampaikan dengan gaya storytelling.
  • Di dalam video harus ada hook yang kuat dan persuasi dalam 3 detik pertama untuk menarik perhatian audiens dengan cepat.
  • Tambahkan subtitle agar tetap efektif meski audiens menonton video pendek Anda tanpa suara.
  • Akhiri dengan pertanyaan yang memancing komentar atau save.

Penayangan video pendek bisa Anda lakukan di berbagai platform media sosial yang brand miliki, di YouTube, atau menyematkan video di halaman artikel situs. 

Dengan cara ini, video pendek juga berperan besar untuk memperkuat ekosistem digital yang sudah Anda bangun sebagai aset atau media promosi dan pemasaran bisnis Anda.

3. Infografis Edukatif

Infografis adalah konten yang menyajikan data dan insight dalam format visual yang mudah dipahami.

Penggunaan infografis bisa Anda tampilkan untuk memperkuat isi artikel di blog, atau menjadi konten terpisah di platform media sosial, yang akan memberikan tautan agar audiens berkunjung ke situs web bisnis.

Selain memudahkan audiens memahami dan mengingat isi konten, infografis berpotensi lebih mudah dibagikan, dan bisa lebih fokus membahas satu topik utama saja.

Tapi dalam penerapannya, pastikan Anda menggunakan data aktual, buat layout vertikal dan scroll friendly. Lalu, tambahkan watermark brand Anda agar tetap terasosiasi meski dibagikan ulang.

4. Featured Snippet Content (FAQ, Listicle, Definisi)

Konten yang dioptimalkan untuk tampil sebagai featured snippet atau zero position di Google memungkinkan audiens mendapatkan informasi langsung di SERP.

Lalu, bagaimana cara konten tampil dan mendapatkan posisi di featured snippet Google? Ada beberapa tipsnya, yaitu:

  • Gunakan format Q&A atau tanya jawab langsung di paragraf awal.
  • Pastikan menggunakan tag atau tabel sesuai format snippet yang ditargetkan.
  • Jawab satu pertanyaan di awal konten, atau di headings, dalam 40–60 kata.
  • Artikel dengan kombinasi listicle dan bullet point juga lebih berpotensi mendapatkan featured snippet di Google. 

5. Twitter Thread / X Thread Edukatif

Jika menggunakan Twitter atau X untuk mempromosikan dan memasarkan bisnis, Anda bisa membuat konten berbentuk thread.

Membuat thread dengan alur logis dan insight bernilai dapat membangun otoritas tanpa perlu mengarahkan audiens ke luar platform.

Hal ini karena algoritma X memprioritaskan interaksi native, dan thread edukatif memberi ruang eksplorasi dalam 4–10 tweet tanpa kehilangan fokus.

Tips implementasi yang bisa Anda terapkan agar konten jadi trending topic di Twitter, di antaranya:

  • Anda bisa mulai dengan membuat tweet pembuka yang mengandung hook dan kalimat persuasif untuk memikat target audiens.
  • Lalu, buatlah beberapa tweet yang ada nilainya, mengandung pesan bermakna, dan gunakan emoji atau numbering agar strukturnya lebih jelas dan mudah dipahami.

Jangan lupa, sertakan Call to Action (CTA) di akhir tweet yang berupa ajakan untuk berdiskusi, meminta retweet, atau bentuk interaksi lainnya yang Anda inginkan.

Bingung membuat CTA yang tepat? Gunakan saja contoh beberapa jenis call to action untuk kebutuhan bisnis.

6. Polling dan Micro Survey

Jenis konten berikutnya yang juga bisa Anda implementasikan dalam strategi zero click marketing adalah membuat polling dan micro survey.

Polling mendorong partisipasi langsung dan membantu Anda sebagai pihak brand memahami opini dan kebutuhan audiens secara cepat.

Membuat polling yang efektif meningkatkan reach dan engagement di mana? Nah, jawaban atas pertanyaan ini, Anda bisa membuatnya di LinkedIn atau Instagram. 

Kedua platform tersebut sudah cukup membuktikan kemampuannya dalam membantu meningkatkan engagement yang lebih tinggi pada post interaktif. Bahkan polling LinkedIn dapat menjangkau ribuan impression tanpa follower besar.

7. Template Gratis, White Paper atau Checklist

Konten dalam bentuk template, white paper, atau checklist yang bisa audiens unduh secara gratis dapat memberikan nilai tambah yang instans untuk memikat audiens.

Umumnya, audiens akan menyimpan, mencetak, atau bahkan melakukan screenshot konten tersebut untuk mereka gunakan berulang tanpa perlu klik atau keluar dari platform. 

Menurut data dari Content Marketing Institute, konten yang dapat digunakan langsung memiliki tingkat engagement dan save rate yang lebih tinggi karena dianggap sangat berguna dan relevan.

Save rate yang tinggi menunjukkan kalau audiens menganggap konten Anda bernilai dan ingin mengaksesnya kembali di lain waktu, indikator kuat dalam performa zero click.

Pro tips agar strategi ini sukses, Anda bisa mencoba langkah-langkah berikut:

  • Susun ringkasan isi template, white paper, atau checklist secara vertikal dalam format carousel yang mudah di-swipe.
  • Buat headline yang menjanjikan solusi langsung, seperti “Template Strategi Konten Mingguan” atau “Checklist SEO 2025 yang Harus Anda Coba”.
  • Gunakan ikon centang atau kotak kosong agar checklist lebih intuitif.
  • Tambahkan CTA visual, seperti “Screenshot sekarang!” atau “Swipe untuk simpan!”
  • Beri elemen branding berkaitan dengan brand Anda di footer tiap slide, misalnya berupa logo, username, atau warna khas brand.

8. Quote Card atau Insight Post

Jika ingin menampilkan konten yang berbeda, Anda bisa memilih jenis konten berbentuk quote card atau insight post.

Konten ini mengandalkan kekuatan stop scrolling power dan sering kali disimpan atau dibagikan tanpa klik.

Isinya bisa berupa kutipan data statistik atau insight yang menggugah dalam bentuk visual sederhana. Sangat efektif di LinkedIn, Instagram, dan X, dan berguna untuk memperkuat positioning brand sebagai sumber insight yang relevan.

9. Mini Case Study Post

Konten berbasis real life insight atau case studies tentang bagaimana solusi Anda menyelesaikan masalah tertentu, bisa pula mendukung keberhasilan strategi zero click marketing.

Anda bisa menyajikan konten tersebut dalam format ringkas, baik yang berbentuk carousel, caption panjang, atau thread, yang kemudian Anda tayangkan di situs web bisnis, LinkedIn, bahkan di Instagram, untuk meningkatkan kredibilitas.

Cara mengimplementasikan mini case study post yang bisa Anda lakukan, bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Mulai dengan tantangan atau masalah yang relatable.
  • Tunjukkan langkah-langkah mengatasinya secara visual atau ringkas.
  • Tutup dengan hasil yang bisa dikuantifikasi, misalnya dalam angka, waktu, atau dampak.


Pada akhirnya, zero click marketing menuntut Anda berinovasi dalam format konten, bukan hanya dalam pesan.

Anda bisa menggunakan berbagai jenis konten, seperti carousel, video pendek, infografis, featured snippet content, thread, polling, dan checklist, agar brand Anda menjadi top of mind audiens, meskipun mereka tidak mengunjungi website Anda.

Hal paling penting, pastikan semua konten yang Anda berikan kepada audiens memberi nilai dan bermanfaat. 

Lalu untuk memperkuat dampaknya, pastikan Anda melakukan Optimasi SEO On Page untuk Meningkatkan Zero Click Performance. Inilah kunci utama kesuksesan strategi zero click marketing

Ingin tahu jenis konten zero click mana yang paling cocok untuk brand Anda? Konsultasikan langsung dengan tim kreatif Redcomm hari ini! Yuk, langsung saja hubungi di Kontak Redcomm.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER