Zero click marketing adalah strategi tanpa klik yang mengubah permainan dalam implementasi strategi SEO 2025. Kok bisa?
Zero click marketing adalah strategi tanpa klik yang mengubah permainan dalam implementasi strategi SEO 2025. Kok bisa?
Jadi begini, Anda pasti sudah tahu kan kalau lebih dari 50% pencarian di Google berakhir tanpa satu pun klik. Ini yang disebut sebagai zero click search.
Tren ini semakin menguat di tahun 2025, terutama sejak Google melakukan update dan meluncurkan AI Overview, fitur di Google search yang memungkinkan Anda mendapatkan rangkuman jawaban berdasarkan kueri pencarian.
Dalam artikel ini, cari tahu secara lengkap mengenai zero click marketing yang dapat menjadi strategi pengembangan bisnis, cara menerapkannya, hingga data dan insight penting yang perlu Anda tahu.
Zero click marketing adalah pendekatan distribusi konten yang dirancang agar audiens mendapatkan jawaban secara langsung atas pencarian yang dilakukannya tanpa harus melakukan klik.
Artinya, audiens mengonsumsi konten secara langsung di platform asal, baik itu di Google search, LinkedIn, Instagram, Twitter, atau TikTok, tanpa perlu masuk ke website yang memiliki konten tersebut.
Contohnya bisa Anda temukan pada infografis edukatif di LinkedIn, Thread informatif di X (dulu Twitter), video edukasi di Instagram Reels atau TikTok, hingga featured snippet di hasil pencarian Google
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan Redcomm digital marketing agency Indonesia, 65% pencarian Google berakhir tanpa klik.
Ini menunjukkan kalau audiens era sekarang sudah mulai merasa nyaman mendapatkan jawaban langsung di halaman hasil pencarian (SERP), tanpa perlu mengunjungi banyak situs satu persatu.
Tentunya kondisi ini menjadi tantangan tersendiri di mana Anda harus berusaha agar konten Anda muncul dan direkomendasikan Google dalam rangkuman yang dirilis di featured snippet.
Cara konten masuk di featured snippet atau berada di zero position bagaimana? Nah, mari lanjutkan membaca artikel ini sampai selesai.
Pada saat artikel ini ditulis, tim Redcomm cukup banyak menemukan referensi tentang jenis konten yang efektif dan memiliki performa bagus di strategi zero click marketing.
Salah satunya, konten berbentuk carousel di LinkedIn. Jenis konten ini dapat meningkatkan jangkauan organik hingga 200%. Lalu jenis konten lainnya yang juga efektif, antara lain:
Sebelum lanjut membaca, coba cek kembali performa situs web bisnis Anda. Bagaimana dengan peningkatan traffic organic?
Berapa banyak konten yang mendatangkan leads? Bagaimana tingkat keterbacaan, average session duration, angka bounce rate, atau lamanya audiens berada di situs Anda?
Besarnya dampak zero click marketing yang mempengaruhi traffic organic website bisnis mau tidak mau menuntut Anda untuk tahu dengan pasti. Ini lho alasannya Anda perlu membuat konten yang zero clickable.
Sebelum membahas mengenai perilaku audiens era modern saat ini, coba lihat diri Anda sendiri dulu. Bagaimana cara Anda melakukan pencarian di internet atau media sosial?
Apakah Anda akan mengunjungi website satu persatu dan membaca semua artikelnya sampai selesai demi mendapatkan informasi yang Anda butuhkan?
Atau Anda cukup “membaca cepat” hasil pencarian yang Google tampilkan di SERP, baru kemudian masuk ke situs yang menurut Anda paling possible memenuhi kebutuhan Anda.
Setelah berada di dalam situs pun, Anda biasanya tidak membaca seluruh artikel, kata demi kata, kan?
Nah, apa yang Anda lakukan ini jelas dilakukan pula oleh banyak orang di luar sana.
Kebutuhan akan informasi instan mendorong audiens melakukan pencarian cepat tanpa harus menunggu loading website yang mungkin memakan waktu atau menavigasi halaman penuh iklan.
Di saat yang sama, Google pun melihat kebutuhan tersebut sehingga menyediakan berbagai fitur canggih untuk memberikan pengalaman terbaik bagi penggunanya, mulai dari tersedianya featured snippets, knowledge panels, hingga People Also Ask (PAA).
Semua fitur tersebut mendukung gaya hidup modern yang ingin mendapatkan informasi dengan cara yang instan dan cepat.
Saat ini penggunaan media sosial sangat masih sehingga membuat perhatian audiens modern sangat platform-centric.
Artinya, sebagian besar perhatian mereka akan tertuju di platform pihak ketiga, seperti Instagram, TikTok, LinkedIn, YouTube, bahkan X (Twitter).
Algoritma platform media sosial tersebut lebih menyukai konten yang membuat pengguna tetap di platform.
Jadi, strategi konten yang “berpindah ke luar” seperti penempatan link pada kalimat “Baca selengkapnya di blog kami” atau praktik lain yang membuat audiens berpindah keluar platform, seringkali mendapatkan jangkauan rendah.
Hal ini karena platform seperti LinkedIn, Instagram, maupun TikTok lebih memprioritaskan konten yang mendorong terjadinya interaksi langsung, bukan klik keluar.
Nah, ini yang penting nih, terutama kalau saat ini Anda mendapati traffic website yang terus mengalami penurunan.
Kalau berdasarkan pengalaman Redcomm sebagai digital marketing agency Indonesia, keberhasilan SEO modern bukan sekadar mendatangkan sebanyak mungkin traffic ke website bisnis, melainkan seberapa baik Anda memenuhi “search intent”.
Zero click content yang bisa menjawab pertanyaan audiens secara langsung sebenarnya tetap bisa meningkatkan brand authority dan kepercayaan. Bahkan tetap bisa menciptakan konversi ketika audiens sudah sangat percaya dengan brand Anda.
Sementara itu, hasil penelitian yang dilakukan Social Insider menemukan bahwa konten tanpa link memiliki performa engagement 65% lebih tinggi dibandingkan konten dengan link. Artinya, lebih sedikit klik bisa berarti lebih banyak interaksi.
Zero click marketing bukanlah tren meskipun dampaknya cukup terasa bagi banyak pemilik website bisnis.
Namun ini merupakan respons terhadap perubahan algoritma, perubahan perilaku user, dan kemajuan teknologi.
Artinya, kalau Anda ingin bisnis tetap sustainable dan bisa bertahan dalam persaingan yang ketat, maka menerapkan zero click marketing dalam strategi digital marketing adalah langkah yang baik untuk membangun visibilitas dan otoritas di platform yang digunakan audiens.
Yuk, reframe cara Anda melihat bagaimana strategi digital marketing bekerja. Jangan hanya berfokus menarik klik, tetapi mulailah membangun koneksi.
Caranya bisa Anda baca pada artikel berjudul: Cara Menerapkan Strategi Zero Click Marketing yang Efektif.
Sementara kalau membutuhkan bantuan implementasi strategi zero click content yang disesuaikan dengan bisnis Anda? Hubungi tim digital strategist Redcomm sekarang untuk konsultasi gratis di Kontak Redcomm.
Referensi:
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC