knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Gunakan YouTube Analytic untuk Optimasi Video Performance Biar Makin Cuan

04 Mar  · 
4 min read
 · 
eye 7.123  
Video Production Management

Youtube Analytics Untuk Optimasi Video Performance

YouTube saat ini menjadi salah satu platform utama dalam strategi digital marketing. Baik untuk mempromosikan produk, layanan, maupun membangun personal branding, YouTube memberikan peluang besar untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Namun, tantangan terbesar adalah memahami bagaimana audiens berinteraksi dengan video Anda. Salah satu cara paling efektif, Anda bisa memanfaatkan YouTube Analytics untuk optimasi video performance.

Dengan alat ini, Anda bisa mendapatkan data penting tentang siapa yang menonton video Anda, bagaimana mereka menemukannya, serta bagaimana mereka berinteraksi dengan konten yang Anda buat.

Pengetahuan tersebut nantinya bisa Anda gunakan untuk membuat strategi konten yang lebih bagus, meningkatkan engagement, dan tentunya meningkatkan pendapatan dari YouTube.

Manfaat Menggunakan YouTube Analytics

Mungkin Anda jadi bertanya-tanya, “Seberapa penting YouTube analytics ini? Perlukah menggunakannya?” 

Jawabannya, tentu saja berguna. Karena algoritma YouTube saat ini tidak bisa diprediksi. Di saat yang sama, pengguna YouTube sangat banyak sehingga tingkat persaingan pun jadi makin ketat.

Banyak kreator dan bisnis masih meraba-raba dalam strategi konten mereka. Tanpa data, sulit lho menentukan apakah strategi yang diterapkan berhasil atau tidak.

Itulah mengapa, ada matriks YouTube yang perlu diperhatikan, dan data matriks tersebut bisa Anda dapatkan dari analitik yang tersedia di YouTube, seperti negara mana yang banyak mengakses video Anda, usia audiens, lama mereka menonton, dan sebagainya. 

Anda akan menemukan jawabannya hanya dengan beberapa klik saja. 

Bagi youtuber kuliner misalnya, data insight YouTube yang dianalisis dengan baik bisa mendatangkan banyak keuntungan, mulai dari menemukan ide konten hingga mengoptimalkan kinerja channel Anda. 

Sekali lagi, ini baru terjadi kalau Anda melakukan analisis secara lengkap keseluruhan data yang sudah Anda kumpulkan dengan baik.

Secara lengkap, berikut beberapa alasan mengapa YouTube Analytics sangat penting:

1. Memahami Audiens Anda

Data yang tersedia di dalam YouTube Analytics memungkinkan Anda mengetahui demografi audiens, seperti usia, gender, dan lokasi mereka.

Kalau sudah paham demografinya, Anda bisa melanjutkan dengan menganalisis kebiasaan menonton audiens untuk menyesuaikan jadwal unggahan maupun jenis konten yang tepat.

2. Menganalisis Kinerja Konten

Menganalisis data insight yang sudah YouTube sediakan akan sangat membantu Anda dalam mengidentifikasi video mana yang paling menarik perhatian audiens.

Bahkan, Anda bisa mengetahui bagian mana dari video yang sering di-skip atau ditonton ulang.

3. Meningkatkan Engagement dan Retensi Penonton

Ingin memiliki lebih banyak audiens yang menonton video Anda sampai selesai? Coba cek data analitik YouTube.

Di sana nanti Anda akan menemukan data video dengan durasi berapa yang paling banyak ditonton audiens. Nah, tinggal Anda sesuaikan saja durasi video berikutnya berdasarkan rata-rata waktu tonton audiens.

Jangan lupa, gunakan juga data yang tersedia untuk mengoptimalkan strategi thumbnail dan judul berdasarkan data Click Through Rate (CTR).

4. Meningkatkan Monetisasi

Memahami data insight dari YouTube Analytics akan memudahkan Anda dalam memahami berbagai metrik penting yang berperan dalam peningkatan pendapatan iklan.

Kalau ingin lebih sukses meningkatkan monetisasi YouTube, coba targetkan audiens yang lebih relevan demi meningkatkan conversion rate dari promosi produk atau layanan.

Laporan Penting dari YouTube Analytics

YouTube analytics dapat diibaratkan sebagai peta yang memandu penerapan strategi pemasaran secara tepat sasaran. Memanfaatkan berbagai fitur YouTube bisa memaksimalkan promosi video marketing Anda. 

Untuk mengakses menu YouTube analytics gratis ini, Anda bisa membuka website resmi YouTube. Lakukan login.

Setelah itu, klik logo akun YouTube Anda yang berada di bagian pojok kanan. Pilih “YouTube studio”, dan masuk ke dashboard YouTube.

Temukan tulisan “Analytics” dan klik tulisan tersebut. Ada 5 tab analytics yang akan Anda temukan, yaitu:

1. Overview (Ringkasan)

Laporan di bagian Overview adalah gambaran umum tentang kinerja channel YouTube Anda dalam periode waktu tertentu.

Anda bisa menemukan ada beberapa matriks utama yang berguna untuk analisis akun YouTube. Beberapa metrik penting di dalamnya meliputi:

  • Watch Time: mengukur berapa lama waktu yang dihabiskan audiens untuk menonton video yang telah Anda Buat .
  • View: menampilkan jumlah penayangan video.
  • Subscribers: merupakan jumlah penonton yang tertarik dengan akun YouTube Anda dan berlangganan.

2. Reach (Jangkauan Audiens)

Pada reach, Anda bisa melihat berapa banyak audiens yang menemukan video Anda, baik dari rekomendasi website, dari Google search, maupun YouTube search. Ada 4 metrik penting yang bisa Anda analisis, yaitu:

  • Impressions: menghitung jumlah video yang muncul ke audiens tanpa ditonton (baru muncul saja, baik di beranda maupun di pencarian).
  • Impressions Click Through Rate (CTR): menghitung impression yang berubah menjadi view. Artinya ada penonton yang melakukan klik setelah melihat thumbnail video Anda.
  • Views: jumlah audiens yang tertarik dan menonton video Anda.
  • Unique viewers: jumlah audiens yang menonton video Anda dalam jangka waktu tertentu.

Selain menampilkan metrik di atas, ada beberapa data lain yang dapat Anda temukan, yakni terkait cara audiens menemukan video Anda. Nah, beberapa sumber traffic tersebut, yaitu:

  • Traffic source external: traffic yang berasal dari website atau aplikasi, misalnya saja melalui link yang dicantumkan dalam blog pribadi. Bisa juga dari media sosial.
  • Traffic source - suggested videos: traffic yang datang dari video yang direkomendasikan oleh YouTube.
  • Traffic source - YouTube search: traffic yang didapatkan dari hasil pencarian di YouTube search.
  • Traffic source playlist: traffic yang datang dari playlist video dalam YouTube. Selain melihat traffic yang berasal dari playlist, Anda juga bisa melihat playlist yang menyajikan video Anda.

3. Engagement (Interaksi Audiens)

Tab engagement dalam YouTube analytics menampilkan respons dari audiens pada video Anda. 

Di tab engagement ini pula, Anda akan mengetahui durasi tonton dari video. Ada beberapa metrik yang mempengaruhi engagement di YouTube, yaitu:

  • Watch time: lamanya audiens menonton video.
  • Average view: durasi rata-rata yang dihabiskan audiens saat menonton video.

Selain itu, ada metrik tambahan yang sebaiknya juga Anda perhatikan dan analisis, seperti:

  • Top videos: menampilkan video favorit dalam jangka waktu tertentu.
  • Top cards: menampilkan cards (kartu interaktif) yang mendapatkan banyak klik dari penonton.
  • Top playlist: menampilkan playlist favorit dalam jangka waktu tertentu.
  • Top videos by end screen: menampilkan tab demografi, seperti gender, lokasi tayang, hingga umur audiens

4. Audience (Profil Audiens)

Tab Audience memberikan insight tentang siapa yang menonton video Anda. Pada bagian ini ada beberapa metrik penting yang berguna untuk memahami audiens, yaitu:

  • Unique viewers: jumlah total individu yang menonton video Anda dalam periode tertentu.
  • Average views per viewers: menampilkan rata-rata berapa kali seorang pengguna menonton video Anda.
  • Subscribers: menampilkan perubahan jumlah subscribers dari waktu ke waktu.

Selain itu, untuk informasi detail, terdapat beberapa info mengenai audiens, di antaranya:

  • Age and gender: data terkait jenis kelamin hingga umur audiens.
  • Top countries: informasi mengenai lokasi, negara asal, audiens yang menonton video.
  • Top subtitle / cc language: pilihan bahasa yang banyak digunakan audiens dalam subtitle.

Strategi Optimasi Video dengan YouTube Analytics

Setelah memahami laporan yang tersedia, langkah berikutnya adalah menggunakannya untuk meningkatkan performa video. Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:

1. Tingkatkan CTR dengan Thumbnail dan Judul yang Menarik

Pada saat melakukan analisis, lihat pada bagian data CTR, thumbnail mana yang paling menarik dan mendatangkan banyak klik.

Kemudian gunakan data tersebut untuk memperbaiki thumbnail yang performanya kurang. Misalnya dengan menggunakan warna kontras dan teks yang jelas di thumbnail.

Anda juga bisa membuat judul yang mengandung keyword utama dan clickbait yang relevan. Namun ingat, clickbait yang bohong sudah ditinggalkan audiens lho.

2. Optimalkan Retensi Penonton

Untuk mengoptimalkan retensi penonton, ada beberapa cara yang bisa Anda coba terapkan, seperti:

3. Tingkatkan Engagement dengan CTA

Untuk meningkatkan engagement dan mendorong penonton melakukan tindakan yang Anda inginkan, Anda bisa menggunakan Call to Action atau CTA yang jelas.

Misalnya, Anda bisa menambahkan pertanyaan di akhir video untuk mendorong komentar. Cara lain, gunakan fitur Cards dan End Screens untuk mengarahkan audiens ke video lain.

4. Gunakan Data Demografi untuk Menyesuaikan Konten

Konten adalah raja. Anda pasti pernah mendengar ungkapan ini, kan? Dalam strategi video production di YouTube, konten juga masih menjadi kesuksesan channel YouTube Anda.

Maka mau tidak mau, Anda tetap perlu menyesuaikan bahasa dan gaya penyampaian berdasarkan usia audiens.

Kemudian, buatlah konten yang relevan dengan tren di negara atau daerah tertentu yang audiensnya banyak jadi penonton video Anda.

5. Optimalkan Sumber Traffic

Cara mengoptimalkan sumber traffic berdasarkan data, ya tinggal sesuaikan saja dengan apa yang seharusnya Anda lakukan.

Sederhananya, saat Anda melihat traffic tinggi berasal dari YouTube Search, artinya Anda harus menerapkan semua konten video Anda dengan SEO YouTube.

Sementara kalau banyak traffic datang dari Suggested Videos, analisis video yang sering direkomendasikan bersama video Anda, lalu buat konten yang relevan dengan tema tersebut.


Mengoptimalkan performa video di YouTube bukanlah tugas yang bisa dilakukan secara asal. Mau tidak mau Anda tetap harus memanfaatkan dengan baik data dari YouTube Analytics.

Jika Anda menggunakan YouTube untuk menerapkan strategi digital marketing, ada baiknya Anda juga berkonsultasi dengan pakar yang memiliki pengalaman dalam mengelola channel YouTube.

Untuk itu, Anda bisa menghubungi tim Redcomm, digital marketing agency Indonesia yang berkantor di Jakarta melalui Kontak Redcomm. Tim profesional dari salah satu best digital marketing agency Jakarta ini siap membantu Anda.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER