LinkedIn telah menjadi platform utama bagi para profesional muda, pemilik brand, serta para marketer. Sebab, platform ini dianggap efektif untuk menghubungkan perusahaan dan para pencari kerja.
LinkedIn telah menjadi platform utama bagi para profesional muda, pemilik brand, serta para marketer. Sebab, platform ini dianggap efektif untuk menghubungkan perusahaan dan para pencari kerja.
Namun, sejalan perkembangan dunia digital, LinkedIn ternyata juga berguna untuk menyelenggarakan kampanye pemasaran untuk berbagai tujuan.
Mulai dari upaya meningkatkan brand awareness, promosi produk, penerapan strategi lead generation, hingga membuka peluang terjadinya konversi dan penjualan.
Dengan lebih dari 930 juta pengguna di seluruh dunia, LinkedIn bahkan dipercaya bisa membantu brand menemukan target audiens yang relevan dan membangun hubungan baik dengan konsumen.
Syaratnya, Anda sebagai pemilik bisnis mampu memanfaatkan berbagai fitur yang sudah LinkedIn sediakan.
Nah, apakah Anda sudah pernah mencoba menyelenggarakan digital campaign di LinkedIn? Jika belum, terapkan 7 poin penting yang perlu Anda perhatikan saat membuat digital marketing campaign di LinkedIn berikut ini.
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah membuat akun LinkedIn terlebih dahulu.
Memiliki akun LinkedIn sudah jelas tak akan merugikan Anda, mengingat ada banyak kelebihan LinkedIn sebagai platform media sosial profesional, sekaligus media yang bisa membantu Anda mengembangkan bisnis.
Jika sudah punya akun, lakukan beberapa beberapa pengaturan berikut ini:
Pada saat membuat campaign di LinkedIn, Anda akan diminta menjawab beberapa pertanyaan dasar, seperti memilih nama dan bahasa yang digunakan dalam campaign.
Nama pada campaign hanya akan terlihat secara internal. Jadi saat membuat nama, usahakan detail dan informatif.
Sementara untuk pemilihan bahasa, LinkedIn tidak akan menerjemahkan campaign ke bahasa lain, namun Anda dapat menulis dalam bahasa apa saja yang didukung LinkedIn.
Menargetkan siapa yang akan melihat campaign yang Anda jalankan akan membantu meningkatkan konversi.
Semakin Anda membuat target secara spesifik dan relevan, maka akan semakin banyak klik yang bisa Anda dapatkan.
Campaign di LinkedIn dapat Anda buat dalam kategori yang berbeda-beda. Misalkan, berdasarkan lokasi, jenis kelamin, usia, perusahaan, job title, sekolah, skill, dan grup.
Untuk menetapkan target audiens yang ingin dijangkau, aktifkan saja fitur perluasan jangkauan audiens. Kegunaan fitur ini, antara lain:
Hal yang selanjutnya perlu Anda lakukan adalah menetapkan bid (tawaran) dan anggaran campaign yang akan dijalankan.
Pada tahap ini, Anda bisa menetapkan harga tawaran secara kompetitif, atau dengan menggunakan tawaran yang sudah tersedia secara otomatis.
Jika ingin menetapkan sendiri, maka tetapkan anggaran harian dan anggaran total yang Anda inginkan.
Ada baiknya sebelum menetapkan anggaran, Anda perlu mengukur keberhasilan setiap campaign, juga variasi iklan di dalamnya.
Kalau hasil dan progress campaign berjalan dengan baik, baru Anda menetapkan anggaran yang besar untuk campaign.
Tetapi kalau hasil campaign sebelumnya tak sesuai harapan, sebaiknya evaluasi dulu sebelum membuat campaign baru.
Selain itu, Anda juga perlu menetapkan tanggal campaign, kapan dimulai dan kapan berakhir. Pikirkan dan pertimbangkan secara efektif mengenai tanggal penyelenggaraan campaign supaya konversi atau penjualan di LinkedIn bisa benar-benar terjadi.
Jika memungkinkan, hindari menyelenggarakan campaign di hari libur atau weekend. Umumnya, orang akan lebih banyak menghabiskan waktu di dunia nyata ketimbang berselancar di internet atau media sosial.
Saat menayangkan campaign, Anda perlu membuat konten yang kreatif. Tujuannya, agar campaign berjalan dengan baik dan audiens lebih tertarik.
Nah, untuk memaksimalkan jangkauan dan frekuensi, Anda bisa membuat 4 konten sekaligus untuk setiap campaign.
Nanti setelah campaign berjalan, gunakan pelacak URL, pelacakan konversi LinkedIn, dan pelacakan tayangan, untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan audiens di postingan Anda.
Dari pelacakan tersebut, Anda bisa melihat jumlah like, komentar, atau ada tidaknya audiens yang membagikan ulang konten Anda.
A/B testing memungkinkan Anda membandingkan dua versi campaign untuk melihat mana yang efektif dan memberi hasil lebih baik.
Dalam pengujian ini, ada beberapa metrik yang perlu Anda analisis, yaitu:
Untuk memudahkan pengujian, Anda bisa menggunakan LinkedIn Campaign Manager. Pastikan Anda memilih versi yang memiliki performa terbaik supaya Anda bisa mengoptimalkan biaya campaign.
Setelah berhasil menjalankan campaign di Linkedin, jangan lupa analisis seluruh hasilnya. Ini cara terbaik untuk tahu, apakah kampanye tersebut sesuai dengan tujuan atau tidak.
Pada LinkedIn, tersedia fitur analitik yang memudahkan Anda memeriksa kinerja campaign. Tinggal unduh saja secara berkala, analisis dan pelajari, kemudian gunakan untuk membuat kampanye berikutnya.
Untuk hasil yang lebih baik, Anda juga bisa menghubungi Redcomm, digital agency Jakarta, dan meminta saran atau masukan atas campaign yang telah Anda selenggarakan.
Langsung hubungi tim kami di Kontak Redcomm, agar selanjutnya tim profesional Redcomm bisa membantu Anda merancang digital marketing campaign yang lebih baik di masa yang akan datang.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC