Anda pasti pernah merasa video promosi brand yang sudah dibuat kurang impactful meski sudah menggunakan visual bagus dan sound catchy.
Anda pasti pernah merasa video promosi brand yang sudah dibuat kurang impactful meski sudah menggunakan visual bagus dan sound catchy.
Penyebabnya bisa jadi karena Anda melewatkan satu tahap krusial, yaitu tidak membuat storyboard. Padahal penggunaan aplikasi storyboard akan memudahkan proses pembuatan video.
Ingat, konten video di era saat ini bukan lagi sekadar pelengkap, tetapi sudah menjadi senjata utama dalam menarik perhatian audiens, apalagi jika dibarengi dengan storytelling yang kuat.
Artinya mau tidak mau Anda harus benar-benar memiliki perencanaan yang matang kalau ingin video promosi Anda sukses besar.
Nah, di artikel Redcomm Knowledge kali ini akan membahas detail tentang:
Yuk, baca serta pelajari sampai selesai ya, terutama kalau Anda adalah pelaku bisnis, kreator konten, atau bagian dari tim marketing!
Video merupakan salah satu jenis konten favorit karena menawarkan pengalaman storytelling yang jauh lebih kuat dibanding teks atau gambar.
Kombinasi visual, audio, dan narasi memudahkan audiens menerima dan mengingat pesan yang ingin Anda sampaikan.
Di saat yang sama, video juga memiliki kemampuan untuk memberi hiburan dalam bentuk tayangan visual yang lebih praktis serta menyenangkan dibandingkan membaca teks.
Inilah alasan kenapa video explainer, tutorial, hingga iklan berkonsep cinematic makin banyak digunakan dalam video promosi.
Saat menonton video, audiens tidak perlu membayangkan adegan atau sibuk menerjemahkan pesan, tetapi bisa langsung dengan cepat paham isi konten videonya.
Impact akan jadi semakin besar tak hanya ketika Anda membuat video untuk tujuan komersial, bahkan video edukasi, tutorial, hingga hasil liputan bisa membuka banyak peluang mendatangkan lebih banyak penonton.
Agar hasil video untuk promosi bisnis terlihat lebih profesional dan tepat sasaran, proses produksinya harus sistematis.
Secara umum ada 3 tahapan yang harus Anda lalui ketika memproduksi video untuk keperluan promosi dan pemasaran, yaitu tahap pra produksi, tahap produksi, dan tahapan pasca produksi.
Tahap pra produksi adalah tahap awal dalam proses pembuatan video promosi yang paling krusial, namun sering diremehkan.
Ibarat membangun rumah, tahap ini merupakan tahap perancangan di mana kalau ada kesalahan sejak awal, bangunan pun rawan ambruk.
Artinya, inilah tahap Anda merancang keseluruhan isi video, mulai konsep hingga pembuatan storyboard.
Semakin matang perencanaan di tahap pra produksi, semakin hemat waktu dan biaya saat produksi dan editing.
Demi kelancaran tahap pra produksi, ada baiknya Anda memperhatikan beberapa hal berikut:
Storyboard yang sudah Anda buat pada tahap pra produksi harus disepakati terlebih dahulu untuk semua tim yang terlibat dalam proses produksi video.
Kalau seluruh tim sudah menyepakati storyboard, selanjutnya Anda akan masuk tahap produksi atau tahap shooting.
Ini adalah momen di mana seluruh rencana dituangkan ke dalam bentuk visual nyata. Produksi bukan sekadar menekan tombol rekam, tapi proses kolaboratif dan teknis yang membutuhkan presisi, koordinasi, dan kemampuan storytelling visual.
Tujuan utama di tahap ini adalah merekam semua footage yang diperlukan sesuai storyboard, dengan kualitas visual dan audio yang optimal.
Tahap produksi umumnya melibatkan aktivitas semacam:
Sekali lagi, berkat adanya storyboard, maka proses shooting akan berjalan lebih cepat dan lebih lancar karena seluruh tim yang terlibat sudah mengetahui apa yang harus diambil dan bagaimana framing-nya.
Pasca produksi adalah fase polishing, atau proses penyuntingan, penyempurnaan visual dan audio, hingga penyusunan akhir yang siap didistribusikan ke publik.
Tahap editing bertujuan untuk memastikan penonton hanya menyaksikan hasil terbaik dari produksi video, terutama dalam video marketing.
Sehingga tidak heran, akan ada banyak gambar yang dibuang jika dirasa kurang bagus. Tujuannya, agar video marketing bisa menjaring banyak audiens atau calon pelanggan.
Bagi brand atau bisnis, ini adalah tahap penyempurnaan narasi dan penegasan pesan marketing.
Proses pasca produksi video marketing, meliputi:
Pada fase ini juga biasanya dilakukan pemangkasan scene yang tidak diperlukan, sehingga hanya bagian terbaik yang ditampilkan.
Di tahap editing, Anda dapat menambah berbagai jenis efek video yang bisa disesuaikan dengan video yang dibuat.
Efek video diberikan untuk menghindarkan penonton dari rasa bosan karena pengambilan gambar yang terlalu monoton.
Storyboard adalah kumpulan sketsa gambar yang merepresentasi visual dari alur cerita, yang disusun berurutan sesuai ide atau naskah.
Setiap gambar berisi adegan tertentu, lengkap dengan informasi gerakan kamera, dialog, atau suara latar. Hal ini penting karena ada banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan dari adanya storyboard, seperti:
Tak hanya dalam pembuatan video pendek, pembuatan storyboard pun dilakukan sebelum proses pembuatan film.
Jika Anda berminat untuk menjadi storyboard artist, salah satu syarat yang harus dimiliki ialah keterampilan visualisasi yang mumpuni.
Storyboard biasanya dibuat menggunakan Photoshop. Jadi, Anda diwajibkan memiliki keterampilan mengoperasikan aplikasi tersebut.
Namun sejalan dengan waktu, kini sudah banyak aplikasi untuk membuat storyboard yang bisa Anda gunakan, baik gratis maupun berbayar, di antaranya:
Selain berguna untuk edit foto, aplikasi Canva bisa Anda gunakan dalam proses pembuatan storyboard. Canva memiliki banyak kelebihan, seperti:
Cara menggunakan aplikasi storyboard Canva, Anda cukup memilih template yang diinginkan. Kemudian, unggah foto yang Anda miliki atau gunakan image dari koleksi yang tersedia.
Lakukan pengaturan, tambahkan ornamen desain, filter, dan edit teks. Selesai. Untuk fitur yang lebih lengkap, Anda bisa menggunakan versi berbayar dan harganya pun cukup terjangkau ya.
Salah satu kelebihan aplikasi perancangan storyboard satu ini, interface yang jelas dengan semua alat yang dibutuhkan.
Hal ini akan membuat Anda jadi lebih mudah dalam menggambar bentuk dan karakter secara cepat.
Sebagai aplikasi open source, Storyboarder bisa bekerja secara kolaboratif dengan Photoshop dan memungkinkan Anda memindah gambar ke Premier, Final Cut, Avid, PDF, dan GIF animasi.
Aplikasi produksi storyboard Opentoonz memiliki fitur story mapping, yang mana memungkinkan pengguna dapat menghubungkan adegan berbeda secara bersamaan dan mengatur alur dalam bagan cerita.
Krita bukan sebuah aplikasi storyboard, melainkan program menggambar dan melukis digital. Mirip dengan Photoshop dan dapat diakses secara gratis.
Perbedaan keduanya, jika Photoshop merupakan aplikasi manipulasi gambar, Krita adalah aplikasi untuk menggambar secara digital.
Studiobinder adalah aplikasi produksi storyboard yang membuat Anda dapat menyesuaikan setiap aspek visualisasi.
Aplikasi perancangan storyboard ini juga memudahkan Anda untuk membuat storyboard secara tim karena tersedia fitur manajemen proyek untuk menetapkan tugas dan menambah komentar dalam aplikasi produksi storyboard.
Menggunakan aplikasi ini, Anda bisa memanfaatkan semua fitur yang tersedia, menyaring kolom, menyesuaikan urutan adegan, dan mengubah gambar lebih banyak.
Selain itu, Studiobinder juga menyediakan mode presentasi yang bagus, sehingga Anda bisa langsung mempresentasikan hasil kerja Anda kepada tim langsung dari platform.
Tanpa storyboard, proses produksi video akan berjalan lebih lambat, penuh trial & error, dan hasilnya bisa melenceng dari ekspektasi.
Untuk memudahkan proses pembuatan storyboard hingga produksi video marketing, Anda bisa bekerja sama dengan digital marketing agency Indonesia atau digital marketing agency Jakarta jika posisi Anda berada di Jakarta.
Hubungi saja Kontak Redcomm dan tim kami siap membantu Anda dalam menyediakan jasa pembuatan video marketing.
Berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang advertising agency dan sudah menyelenggarakan 1000+ digital campaign menjadi bukti kalau Redcomm memiliki tim strategi digital marketing berpengalaman.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC