Berapa lama Anda menghabiskan waktu untuk menonton video marketing YouTube?
Berapa lama Anda menghabiskan waktu untuk menonton video marketing YouTube?
Atau coba lihat di sekeliling dan lakukan survei mengenai berapa lama waktu seseorang menghabiskan waktu luang dengan menikmati berbagai tayangan di YouTube.
Dari hasil pengamatan ini, Anda bisa melihat bahwa di era digital business saat ini, konten berupa video lebih diminati dibandingkan konten foto dan teks saja.
Sejalan dengan Global Overview Report yang dirilis Data Reportal 2025, konsumen menghabiskan rata-rata 30 menit per hari menonton video di YouTube.
Fakta ini menunjukkan bahwa YouTube bukan hanya media hiburan, tetapi juga saluran strategis untuk menjangkau pelanggan yang sangat sayang kalau dilewatkan.
Jadi kalau Anda adalah pemilik bisnis UKM dan UMKM, mulailah dengan membuat video marketing di YouTube.
Memanfaatkan video marketing adalah cara hemat biaya, namun berdampak besar, untuk membangun brand awareness agar produk makin terkenal, menunjukkan keunggulan produk, dan membangun kepercayaan.
Video marketing sudah terbukti lebih efektif untuk memperkenalkan produk, layanan bisnis, beserta keunggulannya kepada audiens.
Sebab, mereka bisa menyaksikan produk Anda secara 4 dimensi, sehingga bentuk, ukuran, warna, dan lainnya tampak nyata berada di hadapan mereka.
Melakukan promosi melalui gambar bergerak ini juga memungkinkan Anda mendorong konsumen untuk segera mengambil keputusan untuk melakukan pembelian.
Apalagi kalau di dalam video marketing YouTube tersebut, Anda juga menayangkan testimoni dari pelanggan lain yang sudah pernah menggunakan produk atau layanan bisnis Anda.
Inilah yang kemudian membuat banyak digital marketing agency Indonesia menyarankan pebisnis UMKM dan UKM untuk mulai melakukan pemasaran menggunakan video untuk meningkatkan jangkauan pasar secara global.
Di saat yang sama, video marketing YouTube juga berperan penting dalam:
Materi promosi berbentuk visual, apalagi dalam bentuk video marketing, bisa membuat bisnis lebih kredibel dan bisa dipercaya oleh konsumen.
Situs Wyzowl dalam Video Marketing Statistics 2025 juga menyebutkan 89% konsumen merasa lebih yakin membeli suatu produk setelah menonton video penjelasan mengenai produk tersebut.
Algoritma YouTube kini sangat mendorong konten yang informatif dan orisinal, sehingga memberi kesempatan bagi bisnis UMKM dan UKM bersaing setara dengan brand besar.
Walaupun begitu, merekam gambar bergerak untuk digital marketing social media bukan hal yang sepele. Pasalnya, Anda harus memiliki perangkat yang mumpuni untuk proses perekaman dan editing, serta tim yang ahli di bidangnya.
Anda juga harus melakukan berbagai persiapan dan menyusun konsep video marketing terlebih dahulu, membuat storyboard untuk pengenalan produk, serta menentukan platform media sosial untuk menayangkan videonya.
Nah, jika Anda berencana membuat video marketing untuk bisnis online di YouTube, namun belum tahu harus mulai dari mana, Anda bisa menghubungi Kontak Redcomm.
Sebagai digital agency Indonesia profesional, Redcomm Group siap membantu Anda membuat video marketing yang mendukung perkembangan bisnis UKM maupun UMKM.
Tren konten di dunia digital mengalami pergeseran. Meski tidak sepenuhnya meninggalkan konten berupa teks dan foto, tetap saja produksi konten berupa video lebih ditingkatkan oleh para marketer dan banyak pebisnis.
Tujuannya tentu saja untuk bisa menjangkau target generasi milenial dan gen Z, yang sebagian besar merupakan pengguna internet serta media sosial.
Nah, supaya video promosi bisnis Anda tidak terkubur di tengah banjir video marketing YouTube dan media sosial saat ini, Anda perlu menerapkan strategi SEO untuk YouTube, yaitu mulailah dengan melengkapi transkrip, gunakan keyword yang relevan, dan struktur metadata yang tepat.
Sekarang Anda sudah tahu berbagai manfaat video marketing dan pengaruhnya bagi perkembangan bisnis.
Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana cara memanfaatkan video marketing YouTube untuk promosi bisnis? Berikut panduan lengkap dan praktis yang bisa Anda ikuti.
Konten yang baik adalah konten yang bercerita dan mampu mengunci perhatian audiens hingga akhir.
Nah, konten tersebut umumnya dibuat menggunakan teknik show don’t tell, atau lebih akrab disebut storytelling, yang baru-baru ini menjadi tren di kalangan pembuat konten.
Anda bisa memanfaatkan storytelling dalam video production untuk menunjukkan bagaimana produk Anda menyelesaikan masalah konsumen. Misalnya, tunjukkan langsung cara kerja produk, proses pembuatan, atau cerita di balik bisnis Anda.
Melalui teknik ini, Anda akan mampu memainkan emosi dan rasa penasaran audiens. Namun dengan catatan, alur ceritanya menarik dan disertai data yang valid.
Studi dari Think With Google menunjukkan kalau storytelling yang menyentuh sisi emosional dapat meningkatkan niat beli.
Jadi apapun jalan ceritanya, hal terpenting dalam membuat video digital marketing campaign adalah pesan dan keunggulan dari produk Anda tersampaikan dengan baik, dapat diterima, serta diminati oleh lebih banyak audiens.
Salah satu kekeliruan paling umum di kalangan pelaku UKM adalah berpikir bahwa membuat konten video harus selalu menggunakan peralatan mahal.
Faktanya, Anda tetap bisa menciptakan video promosi berkualitas hanya dengan bermodal kamera smartphone dan mengikuti beberapa tips berikut:
Anda pasti pernah batal menonton video karena resolusinya jelek, kan? Jika iya, besar kemungkinan audiens Anda pun bisa merasakan hal yang sama.
Oleh karena itu, Anda perlu membuat video marketing dengan resolusi minimal 720p dan rasio 16:9, karena ini adalah standar yang nyaman untuk platform YouTube.
Pencahayaan juga sangat berpengaruh untuk menghasilkan video yang jelas dan terang. Maka saat shooting pastikan ada cahaya alami dari jendela atau gunakan saja ring light sederhana untuk menghasilkan visual yang cerah dan menarik.
Pengaturan audio saat merekam suara menjadi perhatian berikutnya, mengingat video dengan suara narator yang jernih bisa menarik perhatian audiens. Coba gunakan microphone clip-on yang sudah dilengkapi dengan fitur reduce noise.
Latar belakang video bisa Anda sesuaikan dengan identitas bisnis Anda, misalnya suasana toko, proses produksi, dan sebagainya.
Sesekali boleh juga menggunakan latar pemandangan alam, ruang yang nyaman, atau gunakan green screen agar bisa diedit belakangan sesuai kebutuhan.
Berbicara soal editing video, kini tersedia banyak aplikasi gratis, seperti CapCut, Canva Video, atau InShot yang ramah pengguna dan cukup powerful.
Di tahap ini, jangan lupa menambahkan subtitle atau teks agar video tetap bisa dinikmati meski tanpa suara, apalagi saat ini banyak orang yang lebih senang menonton video dalam mode senyap.
Kalau merasa kesulitan mengikuti langkah-langkah di atas dalam membuat video marketing YouTube, Anda bisa meminta bantuan profesional melalui creative advertising agency untuk menyewa videografer dan editornya.
Sebenarnya tidak ada aturan baku terkait durasi video yang tepat agar video marketing diminati penonton. Umumnya untuk video YouTube, video berdurasi 1 -7 menit sudah cukup.
Hanya saja Anda harus memastikan pesan Anda tersampaikan kepada target audiens yang tepat meskipun videonya berdurasi singkat. Atau jika memungkinkan terapkan saja pola pendek tapi padat, seperti:
Selain video menggunakan objek makhluk hidup, Anda bisa membuat video animasi yang disertai teks bergerak.
Hal ini karena beberapa audiens biasanya menyukai video jenis ini sekalipun tidak dilengkapi dengan audio. Namun, Anda harus memastikan jika audiens bisa memahami maksud dari klip bergerak tersebut.
Beberapa tools animasi yang bahkan bisa digunakan oleh pemula, antara lain Powtoon, Animaker, atau gunakan saja fitur animasi presentasi pada Canva.
Mayoritas penonton YouTube saat ini menikmati video lewat layar smartphone. Artinya, Anda sebagai pelaku UKM harus merancang konten video yang ramah untuk perangkat kecil.
Jadi, selain resolusi dan besar pixel yang sudah dibahas sebelumnya, Anda juga perlu mengatur font serta ukuran dari teks subtitle, sehingga bisa dibaca dengan jelas oleh penonton.
Sedangkan dari segi pengambilan video produk, Anda bisa mengambil bidikan secara close up atau melakukan zoom in dan zoom out di bagian tertentu. Hal ini akan membuat penonton lebih berminat dengan produk Anda.
Pastikan juga ada thumbnail video yang menjadi penentu apakah seseorang akan mengklik video Anda atau tidak. Gunakan gambar yang tajam, visual yang relevan dengan isi video, dan sedikit teks yang menggugah rasa penasaran.
YouTube memberi panggung yang adil untuk semua. Dengan strategi video marketing YouTube yang tepat, UKM dan UMKM bisa tampil sejajar dengan brand besar dan memenangkan hati audiens.
Tak perlu ragu untuk mulai, karena bahkan video sederhana yang autentik bisa lebih powerful daripada iklan mahal tapi tidak relevan. Kuncinya: konsisten, kreatif, dan fokus pada solusi untuk audiens.
Nah, sudah siap membuat video pertama Anda? Mulailah dari cerita, bukan kamera. Jadi gunakan Aplikasi Storyboard untuk Merancang Cerita Video Promosi Anda.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC