Meski begitu, ada pula yang berpendapat bahwa warna yang mereka gunakan hanya bertujuan untuk menarik perhatian saja. Terlepas dari alasan-alasan tadi, kedua perusahaan yang menjadi contoh bahasan pada artikel ini, telah membuktikan bahwa psikologi marketing sangat berpengaruh jika diterapkan dengan benar.
Tidak perlu khawatir jika saat ini Anda belum memahami apa itu psikologi marketing, dan cara penerapannya, yang dapat meningkatkan penjualan Anda. Sebab, Anda masih bisa mempelajarinya mulai sekarang. Kemudian, menerapkannya pada produk atau layanan yang Anda tawarkan.
Cara Menerapkan Psikologi Marketing pada Bisnis Anda
Pada kesempatan kali ini, Anda bisa mempelajari cara menggunakan psikologi marketing pada bisnis Anda. Anda juga dapat sekaligus belajar memahami bagaimana Anda bisa mempengaruhi emosional customer hanya dengan kalimat-kalimat yang menarik, yang kemudian membuat pelanggan membeli produk Anda.
-
Memunculkan Emosional Calon Pelanggan
Menurut para pakar neuroscience, emosi merupakan faktor penting yang mempengaruhi keputusan seseorang. Hal itu juga berlaku, ketika mereka ingin membeli suatu barang yang berhubungan dengan sesuatu yang sangat disukai.
Saat seseorang bisa membeli sesuatu yang diinginkannya, mereka akan merasa senang dan memberi pengaruh yang baik pada mood mereka. Tentu cara ini juga bisa diterapkan pada customer Anda.
Daripada harus menjelaskan secara menyeluruh tentang kelebihan atau spesifikasi teknis produk, Anda bisa menggantinya dengan memberitahu kepada pelanggan apa yang bisa mereka dapatkan dengan menggunakan produk tersebut, seperti perasaan senang, kepuasan, kenyamanan, dan sebagainya. Hal-hal seperti ini lebih memberikan pengaruh pada emosional pelanggan dibandingkan harus menawarkan fitur atau spesifikasi teknis terlebih dahulu.
-
Memunculkan Sisi Social Proof pada Pelanggan
Memberikan social proof (bukti sosial) kepada calon pelanggan adalah salah satu teknik marketing yang biasa dilakukan. Banyak orang yang keputusannya dipengaruhi oleh apa yang pertama kali mereka lihat tentang bisnis Anda.
Sebagai contoh, ketika Anda melihat antrian di sebuah warung makan, Anda akan berpikir bahwa tempat tersebut memiliki sesuatu yang lezat. Karena, banyak orang yang menunggu untuk bisa mendapatkan apa yang ditawarkan oleh warung makan tersebut.
Contoh lainnya bisa Anda temukan pada ulasan pelanggan yang ditampilkan di media sosial atau website suatu bisnis. Pendapat orang lain tentang sebuah produk atau jasa akan sangat berpengaruh pada keputusan pelanggan lainnya. Semakin banyak ulasan positif yang diberikan, semakin besar peluang bisnis tersebut mendapatkan kepercayaan.
Anda bisa melakukan hal yang sama dengan meminta pelanggan memberikan testimoni tentang produk atau bisnis Anda. Kemudian, tampilkan testimoni tersebut pada sosial media atau website bisnis Anda.
-
Berikan Kesan Eksklusif
Salah satu teknik psikologi marketing yang banyak digunakan saat ini adalah memberikan kesan eksklusif pada produk. Selain memberikan arti bahwa produk tersebut diproduksi secara khusus, cara ini juga memberikan rasa takut kehilangan pada sisi emosional pelanggan.
Mereka akan merasa, harus secepatnya membeli produk Anda. Entah karena keperluan yang mendesak atau produk yang ditawarkan sedang menjadi tren, sehingga mereka harus segera memilikinya. Hal ini dikenal pula dengan istilah Fear Of Missing Out atau dikenal dengan dengan sebutan FOMO.
Anda bisa menerapkan teknik ini dengan memberitahu pelanggan jika produk yang ditawarkan hanya diproduksi dalam jumlah tertentu. Berikan jangka waktu pemesanan untuk semakin memancing emosional customer agar segera memesan produk tersebut.
-
Berikan Sample Produk
Cara ini biasanya disebut dengan teknik psikologi resiprokal. Beberapa pemilik bisnis menerapkannya dengan cara memberikan sample produk. Mudahnya, pelanggan bisa mencoba terlebih dahulu sebuah produk sebelum memutuskan untuk membelinya.
Umumnya, memberikan contoh produk diberlakukan pada produk-produk terbaru. Dengan memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk mencoba, akan memberikan kesan yang nyata kepada mereka tentang kualitas produk tersebut.
Ketika mereka sudah membuktikan langsung kualitas produk yang ditawarkan, besar kemungkinan mereka akan membeli produk tersebut. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan strategi ini untuk mendapatkan respons dari pelanggan tentang produk Anda, apakah produk itu sesuai dengan kebutuhan mereka atau tidak.
-
Manfaatkan Goldilock Effect Pelanggan
Istilah ini muncul dari kisah seorang bernama Goldilock yang sedang memesan makanan di suatu tempat. Saat memilih pesanan, dia berusaha menemukan pilihan yang benar-benar cocok dengannya. Banyak yang mengatakan, pembeli selalu mengalami Goldilock effect setiap kali berbelanja.
Contoh penggunaan teknik ini, bisa Anda temukan saat sedang memesan menu makanan. Anda akan berikan beberapa pilihan menu, kemudian secara emosional Anda akan memilih varian menu yang dirasa benar-benar sesuai dengan selera Anda saat itu.
Cara ini juga banyak ditemukan ketika Anda berbelanja di marketplace, seperti pada produk yang dilabeli dengan “terlaris”, “promo terbatas”, “paling banyak dicari” dan masih banyak lagi contoh lainnya.
Memberikan label yang sama pada produk layanan Anda juga akan mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan. Semakin kuat Anda mempengaruhi psikologi mereka, maka akan semakin besar keputusan yang diambil terhadap produk Anda.
Demikianlah artikel tentang psikologi marketing kali ini. Semoga bisa memberikan tambahan informasi bagi Anda yang sedang mendalami strategi marketing terbaik untuk diterapkan pada bisnis yang sedang dijalankan. Semua teknik pemasaran di atas dapat diterapkan sesuai dengan produk atau layanan yang Anda berikan. Anda bisa melakukan riset pelanggan terlebih dahulu untuk menemukan teknik yang paling sesuai dengan konsumen. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal.