TikTok adalah platform yang memungkinkan pengguna berimajinasi dan mengekspresikan ide secara bebas dalam bentuk kumpulan foto atau video pendek, untuk kemudian dibagikan kepada seluruh pengguna TikTok di berbagai belahan dunia.
TikTok adalah platform yang memungkinkan pengguna berimajinasi dan mengekspresikan ide secara bebas dalam bentuk kumpulan foto atau video pendek, untuk kemudian dibagikan kepada seluruh pengguna TikTok di berbagai belahan dunia.
Hingga saat ini, TikTok memiliki 1,4 miliar pengguna aktif yang berasal dari kalangan milenial dan gen Z. Sangat sayang kalau para pelaku usaha dan digital marketer tidak memanfaatkan TikTok untuk meningkatkan jumlah pelanggan milenial.
TikTok tidak hanya menyuguhkan hiburan, namun juga bisa memudahkan interaksi antar pengguna, berjualan dan melakukan transaksi, bahkan bisa membuat orang tiba-tiba menjadi artis di dunia maya dengan videonya yang mendadak viral.
Pada mulanya, TikTok bisa viral karena menghadirkan tantangan Fool in Love yang diluncurkan bertepatan dengan April Mop.
Saat itu, secara bersamaan pengguna TikTok di seluruh Asia mengunggah video lucu dan unik menggunakan hashtag #foolinlove. TikTokers wajib membuat video yang menunjukkan mereka sedang memainkan peran lucu dengan meletakkan dagu di tangan dalam berbagai gaya.
TikTok jadi semakin viral saat aktor Korea, Yoo Seon Ho, secara kreatif menggunakan saus tomat dan kentang goreng sebagai efek darah demi menghidupkan karakter dalam video kreasinya.
Sementara Bayu Skak menggunakan efek khusus TikTok untuk membuat dan mengedit video yang menakutkan, namun tetap lucu.
Apa yang dilakukan Bayu Skak sesuai dengan klaim yang pernah dinyatakan oleh pencipta aplikasi TikTok, bahwa aplikasi ini mampu melakukan pengenalan wajah dalam waktu singkat.
Filter wajah yang tersedia di TikTok akan menampilkan ekspresi imut, keren, konyol, bahkan memalukan.
Banyak yang mengira aplikasi TikTok berasal dari Amerika Serikat. Padahal aplikasi ini dibuat oleh perusahaan asal China bernama Bytedance pada tahun 2016 dan diberi nama Douyin.
Saat itu, aplikasi ini baru tersedia dalam bahasa China dan baru bisa digunakan secara lokal di China saja.
Baru sekitar tahun 2017, TikTok mulai bisa digunakan di seluruh dunia dan sempat diblokir penggunaannya di Indonesia pada tahun 2018.
Setelah 4 tahun sejak diluncurkan, yaitu pada 2019, TikTok mengalami ledakan pengguna dengan jumlah hampir 500 juta orang dari seluruh dunia.
Tercatat hingga akhir 2023, TikTok sudah diunduh sebanyak 3,5 miliar kali. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 79,1% sejak 2020, dengan puncaknya terjadi pada tahun 2022 sebagai aplikasi yang paling banyak diunduh.
Besarnya jumlah pengguna TikTok sangat disayangkan kalau tidak dimanfaatkan sebagai media promosi. Itulah sebabnya, banyak pelaku usaha dan pebisnis yang saat ini melirik TikTok sebagai media pemasaran online yang cukup menjanjikan.
Tinggal bagaimana pebisnis menerapkan social media marketing yang tepat di aplikasi ini untuk menjangkau pengguna TikTok dan menjadikannya pelanggan loyal.
Dengan tersedianya fitur praktis untuk mengedit video, tidak heran jika pengguna TikTok didominasi oleh milenial dan gen Z.
Ini sesuai dengan hasil riset yang dihimpun Data Reportal pada tahun 2023. Dalam data tersebut terlihat, 36,7 persen pengguna TikTok berusia 18 tahun hingga 24 tahun.
Mengalami perluasan pengguna dari tahun sebelumnya, age demographics pengguna TikTok saat ini sudah bertambah mulai dari anak-anak hingga orang dewasa berusia lebih dari 55 tahun.
Mengapa TikTok jadi begitu menarik? Ini penyebab TikTok mampu menarik banyak pengguna milenial dan gen Z:
Peningkatan jumlah pengguna aplikasi TikTok bisa jadi disebabkan akses yang luas hingga menjangkau berbagai negara di seluruh dunia.
Sampai hari ini, layanan TikTok sudah tersedia di 160 negara. Basis pengguna terbesarnya berada di United States dengan 148 juta pengguna.
Sementara Indonesia menempati peringkat kedua pengguna TikTok terbanyak di dunia, dengan 126,8 juta pengguna.
Berkat kesuksesannya dalam mengambil hati pengguna media sosial dan fiturnya yang semakin lengkap, aplikasi TikTok berhasil meraih berbagai penghargaan sejak kemunculannya.
Beberapa penghargaan tersebut, antara lain:
Penghargaan lain yang juga pernah TikTok terima, yaitu penghargaan Most Valuable Startup in The World.
Tak heran, nilai Valuasi TikTok di NASDAQ mencapai $50 miliar pada tahun 2024, sementara perusahaan induknya, ByteDance, diperkirakan bernilai $275 miliar.
Menariknya, sejak tahun 2020, TikTok juga mengadakan acara penghargaan TikTok Awards.
TikTok Awards adalah acara penghargaan yang diselenggarakan oleh TikTok untuk content creator terbaik dan momen viral yang terjadi di platform tersebut.
Acara ini memberikan kesempatan bagi para pembuat konten untuk merayakan prestasi mereka dan berinteraksi dengan komunitas pengguna TikTok yang lebih luas.
Banyaknya pengguna TikTok di Indonesia seharusnya membuka peluang bagi pemilik bisnis untuk memanfaatkan platform media sosial yang satu ini untuk promosi dan pemasaran.
Anda bisa bekerja sama dengan digital marketing agency Indonesia yang berkantor di Jakarta, seperti Redcomm Indonesia, misalnya. Bersama tim digital agency Redcomm, Anda bisa menyelenggarakan social media campaign.
Di saat yang sama, Anda juga tetap perlu memiliki pengetahuan yang detail mengenai TikTok sebagai media pemasaran, seperti TikTok Melabeli Konten AI serta Cara Menghindari Kesalahan Saat Promosi di TikTok.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC