MENU
SEARCH KNOWLEDGE

10 Cara Optimasi Konten untuk Mencapai ROI yang Lebih Baik

23 Aug  · 
3 min read
 · 
eye 125.017  
Digital Marketing

Cara Optimasi Konten Untuk Mencapai Roi Yang Lebih Baik

Sebagai pebisnis, Anda pasti ingin mendapatkan Return on Investment yang tinggi dan terus mengalami peningkatan, kan? 

Untuk itu, baca artikel ini sampai selesai karena pembahasan kali ini tentang cara optimasi konten untuk mencapai ROI yang lebih baik.

Apa Itu ROI?

Pengertian Return on Investment atau ROI adalah laba atau keuntungan dari investasi yang Anda lakukan. 

Angka ROI bisa Anda dapatkan dari menghitung keuntungan berdasarkan hasil pembagian dari pendapatan dengan besaran modal yang Anda tanam. 

Beberapa pakar keuangan di Indonesia mengartikan ROI sebagai uang yang bisa didapat atau hilang pada suatu investasi. 

Maka untuk mengukur profitabilitas bisnis dengan jelas Anda membutuhkan perhitungan ROI yang akurat.

Sementara yang dimaksudkan dengan investasi di sini adalah modal, aset, dan anggaran biaya investasi. 

Apabila saat menghitung ROI dan mendapatkan hasil yang negatif, maka Anda perlu mempertimbangkan ulang perlu tidaknya melakukan investasi.

Bisa dikatakan, Anda perlu memiliki pemahaman yang mendalam mengenai Return on Investment sebelum melakukan investasi. 

Selain itu, perlu pula melakukan optimasi konten pada website untuk meningkatkan potensi mendapatkan ROI yang lebih tinggi. 

Cara Mengoptimalkan Konten untuk Meningkatkan ROI

Jika ingin bisnis semakin berkembang, coba perhatikan beberapa tips berikut agar Anda dapat memaksimalkan keuntungan dari konten yang tayang di website bisnis:

1. Tahu Tools ROI yang Bisa Digunakan

Untuk mendapatkan return on investment yang lebih baik dan tetap berada di posisi teratas, Anda membutuhkan data yang akurat. 

Maka mau tidak mau, Anda perlu memiliki berbagai tools untuk melakukan analisis. Beberapa tools yang bisa membantu Anda mendapatkan data akurat berkaitan dengan Return on Investment, antara lain Tableau, Google Analytics, dan Google Search Console.

Selain itu, Anda bisa membuat data manual menggunakan Excel, atau menggunakan Customer Relationship Management (CRM) software.

2. Tahu Cara Analisis Return on Investment

Jika masih awam dengan istilah ROI, cobalah mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan analisis data return on investment

Dengan mengikuti pelatihan, Anda bisa tahu cara menentukan goals, menjalankan test side by side, memahami sales funnel, melakukan tracking, hingga melakukan analisis secara lengkap.

Kalau merasa terlalu memakan waktu dan tenaga belajar sendiri, Anda bisa kok menggunakan cara lain, yaitu bekerja sama dengan best digital agency Jakarta yang sudah berpengalaman.

Selain itu, Anda juga bisa bekerja sama dengan digital marketing agency Indonesia yang paham cara analisis ROI. Anda tinggal klik Kontak Digital Agency Jakarta untuk menghubungi mereka.

3. Memastikan Kelengkapan Data

Untuk bisa menganalisis data, pahami dulu kalau ada 2 jenis data, yaitu data terstruktur dan data tidak terstruktur. 

Data terstruktur adalah data yang berupa gambar, teks, maupun video. Sayangnya, tidak semua data konten berjenis data terstruktur. 

Hal ini juga dijelaskan dalam release dari IBM yang menyebutkan hampir sebagian besar data berbentuk data tidak terstruktur. 

Jika hanya mengumpulkan data terstruktur dan menganalisisnya, maka hasil yang Anda dapatkan jadi kurang maksimal, serta bisa menyebabkan kerugian karena kurangnya data. 

Apa yang harus dilakukan dalam kondisi ini? Anda tetap harus mengupayakan bisa mendapatkan data yang lengkap.

4. Menggabungkan Data dengan Konsep

Jika data terstruktur dan tidak terstruktur sudah terkumpul, langkah selanjutnya adalah menggabungkan keduanya sesuai dengan konsep yang perusahaan Anda miliki. 

Keselarasan dalam penggabungan data dan konsep dapat memperbesar peluang keberhasilan untuk mencapai return on investment yang positif. 

Ini termasuk untuk pengembangan konten marketing yang nanti akan tayang di website bisnis. 

5. Manajemen Data

Pastikan menyimpan semua data dan konsep yang sudah Anda miliki. Ini berlaku baik untuk data yang sudah digunakan maupun data yang belum digunakan. 

Semua data tersebut akan menjadi bahan evaluasi kalau terjadi hal-hal yang tak diinginkan atau untuk pengembangan usaha. 

Di masa yang akan datang, semua konsep dan data yang sudah dimiliki bisa Anda gunakan untuk memancing ide kreatif saat mau membuat rencana baru atau berinovasi. 

6. Terus Lakukan Monitoring

Anda perlu melakukan monitoring atau memantau hasil dari analisis untuk mengukur seberapa banyak pendapatan investasi, termasuk mengetahui proses peningkatan Return of Investment (ROI). 

Monitoring di sini juga bisa berupa pengumpulan, strukturisasi, dan mengamati hasil dari setiap analisis yang telah dilakukan.

7. Selalu Update Konten Berkualitas

Setelah menghabiskan banyak waktu untuk melakukan analisis demi membuat konten berkualitas, maka konten tersebut harus menghasilkan konversi yang bagus dan berdampak pada penjualan / income perusahaan. 

Untuk mencapai hal tersebut, pastikan konten benar-benar sampai kepada audiens. 

Kemudian, atur jadwal setiap 3 hingga 6 bulan sekali untuk memperbarui konten agar tetap relevan dengan kebutuhan target market

8. Gunakan Gambar yang Unik dan Kreatif

Penggunaan gambar yang menarik menjadi salah satu cara untuk mengoptimalkan konten agar mencapai return on investment lebih baik. 

Anda juga perlu memastikan gambar yang digunakan relevan dengan isi konten. Akan terasa aneh jika postingan Anda membahas tentang kuliner, namun menggunakan gambar yang menunjukkan bagaimana cara berbisnis. 

Kalau tidak relevan begini, tentunya pembaca akan kebingungan saat membaca konten tersebut.

9. Promosikan Konten dengan Judul yang Menarik

Jika masih tergolong baru dalam merintis bisnis dan belum memiliki modal yang cukup untuk beriklan, Anda bisa mempromosikan konten dengan cara gratis, yaitu dengan membagikannya di media sosial. 

Meski melelahkan, membagikan konten menjadi langkah efektif untuk menjangkau lebih banyak pembaca dan membuat calon konsumen mengenal bisnis serta produk yang Anda tawarkan.

Selain itu, pastikan Anda menggunakan judul yang menarik. 

Sebab, judul yang menarik akan membuat orang membaca konten dan melakukan apa yang Anda inginkan setelah melihat konten tersebut.

10. Gunakan Tools yang Tepat

Ada banyak tools yang bisa Anda gunakan untuk memaksimalkan pekerjaan. Begitu juga jika ingin mendapatkan return on investment yang lebih baik. 

Ada banyak aplikasi yang bisa Anda gunakan, seperti Hootsuite, Sprout Social, Buffer, Dailypage, Swipe File, Help Me Write, Quora, dan Zenpen.


Itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan jika ingin mendapatkan return on investment atau ROI dari konten berkualitas, baik di media sosial maupun di website

Selain dari konten, Anda juga perlu mengukur ROI dari Google Ads, kalau memang memasang iklan berbayar untuk memaksimalkan pemasaran. Cek di sini tentang Pentingnya Mengukur ROI pada Kinerja dan Hasil Google Ads.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER