Untuk mengembangkan bisnis diperlukan berbagai macam strategi. Salah satunya, menggunakan lead scoring.
Untuk mengembangkan bisnis diperlukan berbagai macam strategi. Salah satunya, menggunakan lead scoring.
Peran lead scoring sangat penting, karena dapat membantu Anda berfokus hanya pada prospek yang potensial untuk meningkatkan pendapatan bisnis.
Lalu, bagaimana cara menentukan lead scoring model menggunakan marketing automation? Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini ya.
Lead scoring adalah sistem yang dapat tim sales dan marketing gunakan untuk mengkategorikan dan memprioritaskan prospek paling potensial untuk menciptakan transaksi dan penjualan.
Lead scoring juga bisa mencerminkan peluang dan tingkat ketertarikan calon pelanggan pada bisnis Anda. Biasanya, masing-masing perusahaan memiliki model lead scoring yang berbeda untuk menentukan poin penilaian lead scoring.
Nantinya, semua hal tersebut akan sangat berguna dalam membangun bisnis menggunakan lead generation. Di saat yang sama, Anda juga tetap bisa menggunakan database yang sudah dimiliki. Caranya bisa mengikuti langkah berikut:
Dengan kata lain, lead scoring memiliki peran besar dalam membantu tim sales dan marketing meningkatkan penjualan produk atau menemukan peluang yang lebih baik untuk mengembangkan bisnis.
Lead scoring dapat membantu Anda melakukan closing penjualan lebih cepat, serta menghemat waktu tim sales dalam melayani dan menunggu calon pembeli mengambil keputusan untuk melakukan transaksi pembelian.
Kalau bekerja sama dengan digital agency atau tim dari digital marketing agency Indonesia, biasanya mereka akan menyarankan pelaku bisnis digital menerapkan lead scoring.
Karena jika tidak, Anda terpaksa menghabiskan waktu, tenaga, sumber daya, bahkan budget pemasaran untuk melakukan follow up secara acak, tanpa ahu mana leads yang potensial untuk mendapatkan transaksi dan mana yang tidak.
Sementara, menghubungi satu persatu calon pelanggan justru membuang waktu dan tenaga, dan dapat berakibat efektivitas kinerja bagian penjualan menurun. Nah, itulah alasan lead scoring menjadi sangat penting bagi efektivitas operasional bisnis.
Marketing automation adalah penggunaan perangkat lunak dan teknologi untuk mengotomatisasi berbagai tugas pemasaran, seperti pengiriman email, manajemen media sosial, pelacakan perilaku pelanggan, dan lainnya.
Ini memungkinkan perusahaan untuk menciptakan, mengelola, dan melacak kampanye pemasaran secara efisien, meningkatkan produktivitas, dan mengoptimalkan pengalaman pelanggan.
Salah satu fitur utama dalam marketing automation adalah lead scoring, yang memungkinkan perusahaan menilai dan memberi peringkat pada prospek atau calon pembeli berdasarkan aktivitas dan perilaku mereka.
Untuk menggunakan lead scoring, perusahaan dapat menentukan kriteria yang penting sesuai kebutuhan, seperti interaksi leads dengan situs web, pembukaan email, unduhan konten, atau partisipasi dalam acara. Lalu tinggal berikan bobot nilai tertentu pada setiap tindakan.
Setelahnya, sistem otomatis akan menghitung skor lead berdasarkan perilaku ini, sehingga membantu tim penjualan mengetahui prospek mana yang paling layak untuk ditindaklanjuti.
Dari keseluruhan penjelasan di atas sudah jelas ya bahwa untuk menentukan model lead scoring, maka cara yang efektif adalah menggunakan marketing automation.
Sebab, cara ini dapat memberikan hasil yang lebih efektif dibandingkan melakukannya secara manual. Dengan menentukan model lead scoring yang tepat, Anda bisa menjangkau orang-orang yang paling berminat pada produk maupun layanan bisnis, sehingga tujuan meningkatkan volume penjualan bisa tercapai
Berikut hal-hal penting yang perlu Anda perhatikan dalam penggunaan marketing automation untuk menentukan lead scoring model:
Pada tahap ini, Anda perlu membangun kesadaran atau awareness terhadap produk maupun layanan bisnis. Bisa melalui distribusi konten promosi dan pemasaran di berbagai media yang Anda miliki.
Jika ada tindakan tertentu yang menunjukkan minat audiens pada tahap kesadaran, Anda bisa memberikan poin, misalnya 5 atau 10 untuk mulai menentukan model lead scoring.
Pada tahap keterlibatan, audiens sudah mengenali produk dan layanan yang Anda tawarkan.
Keterlibatan akan mendorong mereka untuk menunjukkan minat dan akhirnya mengambil tindakan dalam berbagai bentuk, seperti interaksi pelanggan dengan konten, kunjungan ke situs web, download e-book, atau tanggapan terhadap email.
Setiap tindakan yang terjadi pada tahap ini sebaiknya mendapatkan poin yang lebih tinggi dari tahap sebelumnya, misalnya 10 atau 20 poin. Karena, tahap ini menunjukkan tingkat minat audiens yang lebih tinggi pada bisnis Anda dari tahap kesadaran.
Ini merupakan tahap terakhir. Pada tahap ini, Anda bisa melihat reaksi audiens. Apakah mereka sangat membutuhkan layanan dan produk Anda atau tidak.
Biasanya, audiens akan melakukan beberapa tindakan, mulai dari melakukan konversi pada halaman landing, menghubungi Kontak Redcomm, mengisi formulir untuk penawaran bisnis, atau mengunjungi halaman yang menyertakan harga produk.
Tindakan ini bisa Anda beri poin tertinggi, misalnya 30 poin atau lebih. Selain itu, Anda bisa memasukkan audiens di tahap ini dalam daftar pelanggan potensial yang harus Anda jaga dan rawat.
Nah, sekarang Anda sudah memahami cara menentukan model lead scoring dengan menggunakan marketing automation. Jika membutuhkan bantuan lebih lanjut, kontak saja digital marketing agency Jakarta atau digital agency Indonesia, seperti Redcomm, untuk berdiskusi. Kemudian lengkapi pengetahuan Anda dengan Digital Marketing untuk Bisnis B2B dan Tips Implementasinya.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC