knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE
Tips dan Cara Mem...

Tips dan Cara Membuat Bisnis Plan Beserta Contohnya

06 Dec  · 
3 min read
 · 
eye 1.576  
Bisnis

Cara Membuat Bisnis Plan

Untuk membuat bisnis plan yang terstruktur dan mampu memikat para investor, Anda perlu mengikuti tips dan cara membuat bisnis plan yang benar. Dengan perencanaan bisnis yang cermat, detail, dan lengkap, Anda juga jadi lebih mudah melakukan implementasi maupun perubahan jika diperlukan. Yuk, ikuti langkah-langkahnya pada penjelasan di artikel Redcomm Knowledge kali ini.

Cara Membuat Bisnis Plan dan Contohnya

Setelah memahami struktur dan komponen bisnis plan dari artikel sebelumnya, langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah memahami cara membuat bisnis plan yang efektif. Berikut panduan praktis yang bisa Anda ikuti:

1. Tulis Executive Summary atau Ringkasan Eksekutif

Executive Summary adalah komponen pertama yang perlu Anda buat karena isinya berupa gambaran singkat mengenai keseluruhan bisnis plan.

Bagian ini biasanya berada di awal business plan dan hanya terdiri dari satu hingga dua halaman saja. Meski penempatannya berada di awal, cukup banyak orang yang menuliskan executive summary ini terakhir setelah keseluruhan bisnis plan selesai dibuat.

Isi executive summary apa saja? Anda bisa menuliskan tentang poin-poin penting dari rencana bisnis, seperti profil singkat tim manajemen,target pasar, dan gambaran masalah atau tantangan yang dihadapi bisnis.

Selain itu, tambahkan pula deskripsi produk dan layanan bisnis, kondisi keuangan, solusi yang akan diterapkan untuk mengatasi masalah, kebutuhan modal usaha, dan sebagainya.

Contoh Template Executive Summary untuk Usaha F & B:

2. Deskripsikan Perusahaan

Anda perlu menuliskan deskripsi perusahaan dengan lengkap, namun tetap singkat. Isinya bisa mengenai sejarah perusahaan, visi dan misi, keterlibatan mitra perusahaan, serta tujuan yang ingin perusahaan capai. 

Penulisan profil perusahaan juga memiliki peran penting dalam menarik perhatian para investor, dan memberikan pemahaman yang mendalam mengenai bisnis yang Anda jalankan.

Contoh:

Restoran Ayamayaman adalah destinasi kuliner yang berfokus pada menyajikan hidangan berkelas dunia dengan sentuhan lokal. Didirikan pada tahun 2020. Restoran Ayamayaman terletak di pusat kota yang ramai, menawarkan lingkungan yang nyaman dan modern.

Desain tempat juga disesuaikan untuk menciptakan kenyamanan bagi siapa pun yang ingin mengadakan makan malam romantis hingga pertemuan bisnis yang penting. 

Kami memiliki visi yang jelas untuk menjadi salah satu restoran terbaik di kota ini dan terus berkembang untuk memenuhi harapan para pelanggan yang semakin menuntut.”

3. Jelaskan Produk atau Layanan yang Tersedia

Penting untuk menjelaskan produk atau layanan bisnis secara terperinci dan mudah dimengerti saat Anda mengajukan rencana bisnis kepada calon investor.

Cara penulisannya, Anda bisa mulai dengan menjelaskan masalah yang banyak konsumen hadapi. Kemudian tawarkan solusi dengan penjelasan bagaimana produk dan layanan bisnis Anda bisa membantu mengatasi masalah yang konsumen hadapi.

Lalu, identifikasi dan beri gambaran detail mengenai pesaing yang sudah lebih dulu ada dan bagaimana bisnis Anda berbeda dengan pesaing tersebut. Apa keunggulan kompetitif yang bisnis Anda miliki?

Jika memiliki hak kekayaan intelektual atau hak paten yang melindungi produk, Anda juga bisa memasukkan detailnya pada bagian ini. 

Contoh:

Restoran Ayamayaman menawarkan berbagai produk dan pelayanan yang dirancang untuk memberikan pengalaman kuliner unik kepada pelanggan. Produk dan pelayanan yang ditawarkan, antara lain menu yang beragam dari masakan Asia, Eropa, Timur Tengah, dan Amerika. Selain itu fasilitas di restoran juga cocok untuk berbagai acara.

4. Siapa Target Market dan Kompetitor Bisnis?

Target pasar adalah sekelompok individu yang menjadi calon pengguna produk atau layanan bisnis Anda. 

Semakin spesifik Anda mengidentifikasinya, semakin efisien rencana pemasaran dan upaya penjualan yang mau Anda terapkan. Boleh juga memasukkan target market dan segmentasi pasar yang mencakup aspek geografis, demografis, hingga psikografis. 

Lalu, sertakan hasil analisis pesaing untuk memahami pesaing yang beroperasi dalam pasar yang sama, serta mengenali kelemahan dan keunggulan mereka. Hal ini perlu dilakukan mengingat Anda perlu  merancang strategi bisnis yang lebih efektif dan mampu bersaing secara kompetitif.

Contoh:

5. Cara Perusahaan Beroperasi

Penting untuk menjelaskan tentang bagaimana perusahaan akan beroperasi atau mengenai operasional harian yang perlu perusahaan lakukan untuk bisa mencapai target bisnis yang telah ditetapkan.

Dalam penjelasan rencana operasional ini, Anda bisa menyebutkan mengenai jam operasional, jumlah karyawan, peralatan dan kebutuhan operasional lainnya. 

6. Buat Marketing Plan yang Detail

Marketing plan adalah dokumen yang merinci strategi dan taktik pemasaran suatu produk atau layanan untuk mencapai tujuan bisnis. 

Marketing plan akan menjadi panduan yang di dalamnya menjelaskan tentang analisis pasar, buyer persona, penetapan tujuan pemasaran, serta langkah-langkah spesifik yang akan Anda ambil untuk mencapai tujuan tersebut.

Rencana pemasaran yang mendetail memungkinkan Anda mengalokasikan sumber daya dengan bijak, menghindari pemborosan, dan mencapai hasil yang diinginkan dengan cara yang terstruktur dan terukur. 

7. Proyeksi & Perencanaan Keuangan Bisnis

Rencana keuangan memegang peranan kunci dalam menentukan keberhasilan usulan bisnis. Jika memerlukan pendanaan, rencana keuangan ini akan menentukan sejauh mana kemungkinan Anda mendapatkan modal awal dalam bentuk ekuitas atau pinjaman dari bank, investor, atau perusahaan modal ventura. 

Contohnya:

Perencanaan Modal:

  • Modal Awal: Rp6.000.000,- (sumber dari pemilik dan investor)
  • Kredit Modal Kerja: Rp2.000.000,-
  • Investasi Total: Rp8.000.000,-

Beban Proyeksi

  • Bahan Makanan: 30% dari pendapatan.
  • Gaji dan Upah: 25% dari pendapatan.
  • Sewa dan Overhead: 10% dari pendapatan.
  • Biaya Pemasaran: 5% dari pendapatan.
  • Biaya Operasional Lainnya: 10% dari pendapatan”

8. Risiko Usaha yang Mungkin Dihadapi

Dalam penyusunan rencana bisnis, ada berbagai risiko operasional yang perlu Anda perhitungkan, seperti fluktuasi pasar yang dapat mempengaruhi tingkat permintaan atas produk atau layanan.

Risiko usaha lainnya yang juga perlu Anda tuliskan, seperti ketatnya persaingan di industri yang sama, perubahan peraturan pemerintah yang dapat mempengaruhi operasional perusahaan, masalah keuangan, dan risiko yang terkait dengan sumber daya manusia (PHK atau proses rekrutmen).

Mengidentifikasi, menilai, dan merencanakan langkah-langkah yang tepat adalah kunci untuk mengatasi berbagai risiko yang mungkin terjadi. Hal ini perlu Anda masukkan dalam bisnis plan beserta antisipasinya agar bisnis dapat berjalan lancar. 

9. Pengembangan Bisnis di Masa Depan

Pengembangan bisnis adalah komponen penting dalam bisnis plan. Pada bagian ini, Anda perlu mendeskripsikan secara detail langkah-langkah strategis yang akan perlu diambil untuk mengembangkan dan memperluas bisnis. 

Dalam membuat bisnis plan, ada dua jenis langkah yang perlu Anda masukkan, yaitu perencanaan jangka pendek (1 hingga 3 tahun) dan perencanaan jangka panjang (>5 tahun). 


Bisnis plan adalah panduan efektif yang memungkinkan Anda menjalankan bisnis dengan lebih baik dan membuka peluang mendapatkan pendanaan dari investor, bank, maupun capital venture. Maka buatlah sedetail dan semenarik mungkin. Untuk itu, perhatikan juga detail penting lainnya dengan membaca artikel berjudul: Tips Penting Membuat Bisnis Plan yang Wajib Anda Tahu.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER