knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE

5 Tingkatan Influencer yang Harus Anda Kenali Agar Tak Salah Pilih

10 May  · 
2 min read
 · 
eye 140.523  
Influencer / KOL Management

5 Tingkatan Influencer

Influencer telah menjadi trendsetter bagi para pengikutnya. Semakin besar jumlah followers mereka, maka semakin besar pula pengaruh influencer terhadap pengikutnya. 

Banyak di antara mereka bahkan mematok harga yang sangat tinggi hanya berdasarkan jumlah pengikut yang mereka miliki. Padahal kesuksesan digital campaign tidak melulu ditentukan jumlah followers

Nah, inilah 5 tingkatan influencer yang harus Anda kenali agar tak salah pilih. 

5 Tingkatan Influencer yang Harus Anda Kenali Agar Tak Salah Pilih

1. Nano Influencer

Nano influencer adalah influencer yang memiliki pengikut antara 1000 hingga 10.000. Keterbatasan jumlah pengikut yang rata-rata hanya sampai 10.000 tidak mengurangi kualitas influencer. 

Sebab, mereka biasanya memposting konten dengan kategori yang benar-benar mereka kuasai, seperti tentang buku, perjalanan, kesehatan, keuangan, makanan, dan sebagainya. 

Tapi ada juga nano influencer yang menguasai beberapa kategori sekaligus, misalnya perjalanan dan kesehatan, gaya hidup serta kuliner, dan sebagainya. 

Apakah nano influencer berpotensi untuk diajak bekerja sama? Tentu saja! Karena berdasarkan State of Influencer Marketing 2019 yang dirilis oleh Hype Auditor menyebutkan bahwa nano influencer memiliki engagement rate (keterlibatan) kurang lebih 5.60%. 

Angka ini lebih baik dari engagement rate tingkatan influencer lainnya. Artinya, pengikut nano influencer jauh lebih aktif karena mereka cenderung memiliki hubungan yang lebih personal hingga lebih nyaman saling berinteraksi, bahkan saling mempengaruhi. 

2. Micro Influencers

Micro influencer adalah influencer yang memiliki pengikut antara 10.000 hingga 100.000. Hampir sama seperti nano influencer, tipe influencer pada tingkatan ini fokus hanya pada kategori terbatas sesuai dengan kemampuan atau bidang yang mereka kuasai. 

Beberapa di antara mereka selain menjadi influencer, ada pula yang menjadi blogger. Karena jumlah pengikutnya masih bisa dikategorikan terbatas, mereka memiliki hubungan yang mendalam dan intens dengan para pengikutnya.

Hanya saja, begitu mereka telah mencapai pengikut di angka 100.000, biasanya memang ada penurunan engagement rate dibandingkan ketika mereka masih memiliki followers di angka 10.000.

Bekerja sama dengan micro influencer memungkinan Anda menjangkau target market yang lebih luas dibandingkan jika Anda bekerja sama dengan nano influencer

Mereka tidak hanya menempatkan produk, merek, atau layanan Anda persis seperti yang pengikut mereka harapkan, tetapi mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat dengan cara yang menarik.

3. Mid-tier Influencer

Mid-tier influencer biasanya memiliki pengikut dengan jumlah antara 100.000 hingga 500.000. Influencer tipe ini kurang memiliki hubungan dan interaksi yang kuat dengan para pengikutnya.

Meski begitu, jangkauan mereka jauh lebih besar dan bisa mencapai target market yang jauh lebih luas. 

Jika pada dua tipe influencer sebelumnya memiliki pengikut dengan minat dan kesukaan yang kurang lebih sama, maka pengikut mid-tier influencer pengikutnya lebih beragam dan bisa memiliki minat apa pun tanpa ada keterkaitan. 

Jika Anda mengejar jangkauan pasar yang lebih luas, maka bekerja sama dengan mid-tier influencer bisa dilakukan. 

4. Macro Influencer

Macro influencer adalah influencer yang memiliki 500.000 sampai 1.000.000 followers. Di Indonesia, influencer yang berada dalam tingkatan ini lebih dikenal dengan sebutan selebgram.

Karena ada begitu banyak pengikut di Instagram mereka, otomatis mereka tidak memiliki hubungan yang kuat dengan para pengikut, namun memiliki jangkauan tayangan yang sangat luas. 

Mereka biasanya memiliki spesifikasi kategori tertentu dan konten-konten yang mereka unggah hanya berdasarkan niche utama mereka.

5. Mega Influencer

Mega influencer adalah influencer yang pengikutnya sudah lebih dari 1 juta orang dan masuk dalam kategori selebritas, bisa skala Indonesia atau malah sudah kelas dunia. 

Untuk bekerja sama dengan mereka, Anda harus merogoh kantong dengan sangat dalam karena harga mereka super mahal. 

Jika ingin meningkatkan brand awareness dengan hasil yang maksimal untuk memperkenalkan merek Anda kepada dunia, Anda bisa menggunakan mega influencer.

Hal ini mengingat jumlah pengikut mereka yang beragam dan berasal dari berbagai lapisan masyarakat, profesi, bahkan usia. 

Namun sayangnya, Anda juga harus sangat berhati-hati kalau memutuskan bekerja sama dengan mega influencer karena biasanya konten-konten yang mereka unggah kebanyakan adalah konten berbayar yang memang sedang dipromosikan. 

Mereka jarang mengunggah konten organik sehingga interaksi dengan followers belum tentu sesuai harapan. Agar bisa memilih influencer yang tepat, Anda juga perlu paham mengenai Tren Influencer Marketing.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER