Chatbot adalah program komputer yang dirancang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) supaya bisa berinteraksi seperti manusia.
Chatbot adalah program komputer yang dirancang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) supaya bisa berinteraksi seperti manusia.
Saat ini penggunaan chatter bot atau chatbot sudah semakin umum karena bisa menunjang layanan pelanggan (customer service) hingga membantu menyelesaikan banyak pekerjaan manusia dengan lebih efektif dan efisien.
Sejalan dengan teknologi AI yang semakin berkembang, kemampuan chatbot dalam memahami percakapan dan memberikan jawaban yang relevan serta cepat juga turut meningkat.
Hal ini membuat chatbot layak menjadi asisten digital yang bisa Anda andalkan untuk mengatasi permasalahan konsumen.
Sebenarnya contoh chatbot bisa Anda lihat pada menu layanan pengguna atau pelanggan di berbagai platform media sosial dan aplikasi e-commerce, seperti Twitter, Facebook, WhatsApp, hingga Shopee.
Bahkan Harvard menggunakan chatbot AI untuk mendukung pembelajaran mahasiswa. Hal ini karena chatbot dapat membuat interaksi yang relevan dalam bentuk teks maupun audio.
Lantas, bagaimana chatter bot pada aplikasi atau website bekerja?
Pada program chatbot terdapat kata kunci atau keyword tertentu yang membantu memberikan jawaban sesuai pertanyaan yang diajukan user.
Untuk menjaga relevansi dalam berkomunikasi, cara kerja chatbot terbagi menjadi tiga jenis, antara lain:
Penyesuaian pola atau pattern matching adalah metode yang memungkinkan bot mengelompokkan teks.
Metode chatbot sederhana ini umumnya berguna dalam pengembangan sistem customer service virtual, termasuk live chat.
Pattern matching akan membuat chatbot mampu menyesuaikan jawaban berdasarkan kata-kata atau pertanyaan yang masuk. Misalnya Anda bertanya tentang “Bagaimana cara melakukan pengembalian barang yang tidak sesuai pesanan?”
Dalam implementasinya, pattern matching menggunakan artificial intelligence markup language atau AIML.
Pengertian AIML adalah jenis AI yang membantu program mengumpulkan kata atau teks berdasarkan pola yang telah ditetapkan.
Apabila permintaan yang masuk tak sesuai dengan pola maka bot tak akan merespons. Untuk lebih jelasnya, berikut alur kerja chatbot dengan metode pencocokan pola:
Anda bisa meningkatkan kemampuan chatbot pattern matching dengan cara menambahkan aturan baru atau memperbarui pola pencocokan, sesuai umpan balik yang Anda dapatkan dari pengguna atau konsumen.
Metode chatbot decision tree-based cenderung belum user-friendly. Hal ini karena Anda sebagai pengguna harus mengikuti jawaban yang sudah disusun dan terprogram dalam mesin bot.
Cara menggunakannya juga bisa sederhana atau menjadi rumit, tergantung seberapa kompleks konsep yang dirancang. Walau tergolong kompleks, peminat decision tree-based dari kalangan pebisnis sangat banyak.
Umumnya karena mempertimbangkan beberapa faktor, seperti tingkat kerumitan rendah, cukup cepat dalam merespons, dan bisa melayani pertanyaan yang diajukan pengguna dengan lebih baik.
Untuk meningkatkan pengalaman pengguna, aplikasi, website, atau program yang menggunakan decision tree-based untuk chatter bot biasanya juga bisa menambahkan sejumlah widget yang terdiri atas tombol berisi teks jawaban.
Metode decision tree-based sangat membantu apabila Anda terapkan untuk layanan help yang membimbing pengguna menyelesaikan masalah yang dihadapi sesuai prosedur dalam pohon keputusan.
Berikut contoh cara kerja chatbot yang menggunakan metode decision tree-based:
Contextual atau kontekstual adalah metode pada chatbot yang sudah mengandalkan sistem AI bernama machine learning.
Penggunaan teknologi AI machine learning membuat percakapan yang muncul terasa lebih natural, sehingga menjadikannya sebagai metode terbaik dibandingkan pattern matching dan decision tree-based.
Hanya saja, developer yang bertanggung jawab untuk mengembangkan chatbot dengan metode contextual membutuhkan perencanaan matang, strategis, dan terarah.
Mereka menggunakan natural language processing (NLP) yang akan memudahkan AI memahami konteks maupun maksud para pengguna, sehingga memberikan respons dalam bahasa yang mudah dipahami.
Developer akan merancang database yang mampu memuat macam-macam permintaan dari pengguna.
Dalam hal ini, developer akan mengumpulkan data berupa transkrip obrolan yang ada dalam live chat dan data pendukung lainnya.
Semakin banyak informasi yang mereka kumpulkan, semakin maksimal juga jawaban yang diberikan chatter bot dengan sistem contextual.
Sebagai contoh, saat Anda mengetik “halo”, chatbot akan menerima bantuan dari NLP untuk mencerna input tersebut sebagai ucapan atau sapaan. Kemudian, AI akan menentukan jenis respons yang sesuai sebagai jawaban.
Dengan mengetahui cara kerja chatbot, Anda dapat menentukan layanan pelanggan yang perlu Anda sediakan di website atau aplikasi bisnis, sehingga audiens yang berinteraksi dengan bisnis Anda bisa terlayani dengan baik.
Masih ingin tahu lebih banyak chatbot yang berperan besar membantu Anda menjalankan bisnis? Coba cek artikel selanjutnya tentang Ide Chatbot Sederhana yang Bisa Bantu Operasional Bisnis.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC