MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Dorong Perekonomian, Indonesia Berencana Menggelar Konser Ekslusif Taylor Swift

 · 
4 min read
 · 
eye 241  
Digital Marketing Strategy

redcomm

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyarankan untuk menggelar konser musik eksklusif sebagai upaya bersaing dengan Singapura, yang baru-baru ini menjadi tuan rumah yang menampilkan sensasi pop dunia, Taylor Swift.

"Kami akan tawarkan apa yang ditawarkan Singapura untuk artis lain. Kita harus mau bersaing. Jika Singapura bisa mendapatkan keuntungan, mengapa kita tidak bisa?" ujar Luhut.

Pendapatan Tinggi: Konser Eksklusif Mampu Dorong Ekonomi

Menteri Luhut mengungkapkan bahwa pembahasan telah berlangsung mengenai rencana ini, dan telah diputuskan bahwa dalam enam bulan ke depan, operator bisnis hiburan akan mengamankan kontrak dengan artis lain dan mengatur konser.

Menteri Luhut menyadari bahwa acara-acara eksklusif seperti ini menghasilkan pendapatan yang signifikan, termasuk pendapatan devisa dan okupansi hotel penuh selama beberapa hari.

"Selama dua minggu, kamu tidak bisa pergi ke Singapura karena ada konser Taylor Swift di sana, sembilan hari hotel-hotel sudah penuh terisi," jelasnya.

Singapura Telah Terbukti Sukses dengan Kesepakatan Eksklusif Taylor Swift

Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, ditanyai di sela-sela Sidang KTT ASEAN-Australia mengenai kesepakatan eksklusif yang negaranya capai dengan Swift yang mencegah penyanyi tersebut menggelar Tur Eras-nya di negara-negara lain di Asia Tenggara.

Pemimpin Singapura itu mengkonfirmasi bahwa Swift diberikan "insentif tertentu" sebagai imbalan atas membuat Singapura sebagai satu-satunya tujuan di Asia Tenggara dalam Tur Eras-nya.

Lee tidak mengungkapkan biaya kesepakatan eksklusif tersebut, yang dibayarkan dari dana pemerintah yang dibentuk untuk membangun kembali pariwisata setelah gangguan Covid-19. 

Beliau juga tidak menjawab secara langsung saat ditanya apakah ia menghadapi ketidakpuasan dari pemimpin lain karena kesepakatan tersebut, dan malah menyarankan bahwa jika Singapura tidak mencapai kesepakatan eksklusif, negara tetangga mungkin akan melakukannya.

"Ini ternyata menjadi pengaturan yang sangat sukses. Saya tidak melihat itu sebagai sesuatu yang tidak bersahabat," kata Lee.

Taylor Swift akan tampil dalam enam konser dari 2 hingga 9 Maret di Singapura, dan beberapa tetangga Asia Tenggara mengeluh bahwa kesepakatan Singapura tersebut merampas mereka dari gelombang pariwisata yang dibawa oleh konser-konsernya. 

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER