Dunia pemasaran digital sedang mengalami revolusi baru.

Dunia pemasaran digital sedang mengalami revolusi baru.
Setelah tren personalisasi dan video pendek, kini giliran AI generatif menjadi bintang utama yang mengubah cara brand berinteraksi dan berkreasi dengan audiensnya.
Salah satu yang paling menonjol berinovasi di ranah ini adalah Meta; melalui berbagai fitur AI baru yang dirancang bukan hanya untuk pengguna individu, tapi juga untuk brand dan kreator digital yang ingin memperkaya strategi konten mereka.
Berikut beberapa fitur inovatif di platform Meta yang dapat dicoba brand.
Fitur Imagine dari Meta kini tersedia dalam aplikasi tersendiri, memungkinkan pengguna membuat visual berbasis teks (text-to-image) langsung dari platform.
Bagi marketer, ini berarti kecepatan produksi visual yang jauh lebih efisien tanpa harus berpindah ke aplikasi desain lain.
Lebih menarik lagi, Meta juga menghadirkan Reimagine, fungsi untuk memproses ulang gambar agar menghasilkan variasi baru.
Bayangkan ketika tim marketing perlu membuat serangkaian visual campaign dengan tone dan gaya serupa, tools ini bisa memangkas waktu produksi secara signifikan tanpa kehilangan konsistensi visual brand.
Salah satu inovasi yang mulai terasa dampaknya dalam marketing adalah AI Chat Personas.
Meta kini membuka akses ke lebih banyak karakter AI, termasuk versi virtual dari selebriti seperti Kendall Jenner atau Tom Brady.
Meski sekilas terlihat hiburan, pendekatan ini sebenarnya membuka peluang baru untuk simulasi interaksi brand-audience.
Misalnya, brand bisa belajar dari gaya komunikasi tokoh populer untuk memahami tone percakapan yang disukai audiens, atau bahkan mengadaptasinya ke dalam strategi customer engagement berbasis chatbot.
Kini pengguna bisa langsung mengetik @MetaAI di ruang obrolan untuk meminta bantuan asisten AI.
Mulai dari menjawab pertanyaan hingga memberi ide kreatif untuk postingan.
Bagi marketer, fitur ini dapat menjadi ‘co-pilot’ saat brainstorming ide konten secara cepat, atau bahkan untuk menguji reaksi dan percakapan yang lebih humanized di platform tempat audiens aktif berinteraksi.
Selain visual dan persona, Meta juga menambahkan elemen AI lainnya yang sangat berguna dalam strategi digital marketing:
Highlight Reels dalam obrolan, memungkinkan brand menautkan konten video pendek dalam konteks percakapan tanpa mengganggu alur interaksi.
Tren ini bukan hanya soal teknologi, tapi tentang perubahan pola komunikasi digital.
Dengan semakin banyaknya alat AI di tangan pengguna, brand perlu beradaptasi menjadi kreator yang kolaboratif dengan AI, bukan sekadar penggunanya.
Fitur-fitur dari Meta ini bisa membantu brand:
Kuncinya adalah bagaimana AI digunakan secara strategis, bukan sekadar tren sesaat.
Brand yang mampu memadukan kreativitas manusia dengan efisiensi AI akan lebih menarik perhatian audiens.
Ingin tahu bagaimana AI generatif bisa diintegrasikan ke strategi digital brand Anda? Tim Redcomm siap membantu!
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC


