MENU
SEARCH KNOWLEDGE

TikTok vs Instagram Reels vs YouTube Shorts: Siapa yang Menang?

08 Jun  · 
1 min read
 · 
eye 2.089  
Social Media

redcomm

Ada tiga platform yang mendominasi konten video pendek: TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts. Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Social Insider menyelidiki statistik kinerja dari platform-platform tersebut, menganalisis metrik kunci untuk menentukan platform mana yang menjadi yang terbaik.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi wawasan kunci berikut:

  1. TikTok menjadi raja dalam keterlibatan pengguna
    Komentar mengalir dua kali lipat lebih banyak di TikTok daripada Instagram Reels dan YouTube Shorts. Merek-merek mengunggah dua kali lipat lebih banyak konten di TikTok daripada di Instagram Reels dan YouTube Shorts.
  2. Instagram Reels memimpin dalam tingkat penonton terbanyak, sementara YouTube Shorts tertinggal.
    Reels mencatat tingkat penonton tertinggi di antara ketiga platform tersebut.
  3. YouTube Shorts berfungsi sebagai alat penemuan konten.
    Algoritma masing-masing platform memainkan peran dalam performa konten dan setiap platform menyasar audiens dan tujuan pemasaran yang spesifik

TikTok Mendominasi dalam Keterlibatan Pengguna

TikTok, yang secara luas diakui sebagai pelopor tren video pendek, mengklaim gelar dengan tingkat keterlibatan tertinggi. Studi ini menemukan bahwa TikTok lebih unggul dalam interaksi dibandingkan Instagram Reels dan YouTube Shorts, dengan jumlah komentar dua kali lipat lebih banyak dari pesaingnya. "Dari perspektif tingkat keterlibatan, dalam perbandingan kinerja TikTok vs. Reels vs. Shorts ini, TikTok membedakan dirinya sebagai pemenang yang tak terbantahkan," catatan dalam studi tersebut. Studi ini membandingkan tingkat keterlibatan, mengungkapkan bahwa YouTube Shorts memiliki rata-rata sekitar 3,80%, Reels mencapai rata-rata 4,36%, dan TikTok memiliki tingkat yang jauh lebih tinggi, yaitu 5,53%.

Kehebatan Viralitas TikTok

Keberhasilan TikTok sebagian disebabkan oleh kemampuan pengguna dalam memanfaatkan tren viral, yang memungkinkan pertumbuhan pengikut yang cepat.Studi ini menyebutkan bahwa strategi media sosial yang berfokus pada otentisitas dan pendekatan yang humanis dapat membawa kesuksesan dengan cepat.Merek-merek mengunggah dua kali lipat lebih banyak konten di TikTok dibandingkan di Reels dan Shorts, yang semakin menegaskan dominasi TikTok di bidang ini.

Reels & Shorts: Jangan Dilupakan

Meskipun TikTok unggul dalam keterlibatan dan volume konten, Instagram Reels dan YouTube Shorts juga memiliki kelebihannya masing-masing. Reels, misalnya, mencatat tingkat penonton terbanyak di antara ketiga platform tersebut. Hal ini dapat dikaitkan dengan model berbasis pengikut Instagram, di mana Reels menjadi jenis konten yang efektif bagi merek dengan audiens yang besar.

Di sisi lain, YouTube Shorts berfungsi lebih sebagai alat penemuan konten. Sebagian besar tayangan Shorts berasal dari halaman utama. Dari situlah, YouTube mulai merekomendasikan konten berdurasi panjang. Sistem rekomendasi ini dapat meningkatkan jumlah pelanggan, tayangan, dan daya tarik saluran YouTube dalam konten berdurasi panjang.

Pendekatan Multifaset untuk Pemasar

Mengingat kekuatan dan audiens yang berbeda pada setiap platform, studi ini menyarankan pendekatan yang beragam bagi merek-merek. "Menggunakan TikTok, Reels, dan Shorts secara komplementer dan menciptakan konten yang unik untuk masing-masingnya, yang sesuai dengan audiens dan desain platform masing-masing, adalah pendekatan terbaik yang bisa dimiliki oleh pemasar dan merek-merek," demikian kesimpulan studi ini.

Pada akhirnya, TikTok memimpin dalam keterlibatan dan volume konten, Reels dari Instagram memiliki tingkat penonton terbanyak, dan Shorts dari YouTube adalah alat penemuan yang paling efektif. Setiap platform memiliki peran unik dalam lanskap video pendek. Kunci bagi merek-merek dan pemasar adalah memahami peran-peran ini dan merancang strategi yang sesuai.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER