Setiap tahun, Harbolnas menjadi momentum besar bagi brand untuk mendorong penjualan.

Setiap tahun, Harbolnas menjadi momentum besar bagi brand untuk mendorong penjualan.
Namun kenyataannya, banyak brand lokal yang masih terjebak pada pola lama berupa banting harga setinggi mungkin, berharap volume transaksi naik dengan sendirinya.
Padahal, penawaran diskon besar-besaran tanpa strategi matang justru sering berakhir pada margin tipis, revenue stagnan, bahkan kerugian karena biaya iklan dan logistik yang meningkat.
Tren Harbolnas 2025 bukan lagi sekadar soal siapa yang memberi potongan harga paling besar.
Audiens semakin cerdas, lebih selektif, dan mempertimbangkan pengalaman belanja secara menyeluruh.
Mereka cenderung memilih brand yang punya nilai, tidak cukup penawaran angka diskon tertinggi saja.
Di tengah kompetisi marketplace yang makin padat, brand lokal membutuhkan pendekatan yang lebih strategis untuk menghasilkan revenue yang menguntungkan.
Lalu, seperti apa strategi yang benar-benar efektif untuk brand lokal memaksimalkan revenue di Harbolnas 2025? Simak informasinya berikut ini!
Harbolnas bukan momen untuk eksperimen, di sini brand perlu memahami produk mana yang paling dicari, segmen pelanggan yang paling potensial, serta pola belanja yang terjadi tahun sebelumnya.
Keputusan yang berbasis data memberi arah yang jelas untuk menentukan prioritas, terutama ketika budget dan waktu terbatas di momen Harbolnas.
Brand lokal dapat berpedoman pada data sebelumnya terkait:
Dengan memahami pola dari data di atas, brand lokal dapat mengalokasikan promosi pada produk yang memberi impact terbesar terhadap revenue, bukan sekadar produk yang diharapkan laku.
Tidak semua penjualan dimulai pada hari H di momen Harbolnas.
Brand yang berhasil menyiapkan awareness dan ‘antisipasi’ justru menarik minat pelanggan lebih awal.
Pre-hype campaign menciptakan momen psikologis bahwa pelanggan akan rugi jika melewatkan penawaran spesial sehingga mereka siap membeli bahkan sebelum campaign dimulai.
Bentuk pre-hype campaign yang efektif:
Dengan cara ini, semakin kecil ketergantungan pada iklan besar di hari H Harbolnas yang biayanya sering melonjak drastis.
Customer kini lebih peduli pada value berupa kualitas, pengalaman, dan kepercayaan.
Cara memperkuat value proposition:
Ketika value terasa nyata, pelanggan tidak lagi membandingkan harga semata, tetapi menilai apa yang mereka dapatkan sebagai investasi.
Hasilnya, brand lokal bisa menjaga margin tetap terkontrol tanpa harus menurunkan harga sampai titik terendah di momen Harbolnas agar penjualan maksimal.
Kecepatan dan kenyamanan adalah faktor penentu seberapa tinggi peluang brand lokal diprioritaskan pelanggan.
Brand lokal juga perlu memastikan optimasi beberapa hal di antaranya:
Setiap hambatan, sekecil apa pun, harus maksimal diperhatikan dan diselesaikan agar mengurangi meningkatkan risiko kehilangan pelanggan dan memberi ruang bagi revenue untuk mengalir lebih lancar.
Revenue terbesar tidak datang dari transaksi pertama, brand lokal membutuhkan pelanggan loyal yang bertahan dalam jangka panjang.
Selain itu, keuntungan dari penerapan retention menurunkan kebutuhan untuk terus membakar budget akuisisi yang mahal di periode puncak Harbolnas.
Strategi retensi Harbolnas:
Pada dasarnya, pelanggan lama cenderung membeli lebih cepat, lebih sering, dan dengan nilai transaksi yang lebih besar dibanding pelanggan baru.
Rasa memiliki jauh lebih kuat daripada iklan.
Di sinilah komunitas berperan memberikan keunggulan dalam rekomendasi yang lebih dipercaya dibanding promosi berbayar.
Konten dari pelanggan (UGC) meningkatkan kredibilitas dan menciptakan efek viral yang sulit dibeli melalui ads.
Strategi memaksimalkan kontribusi komunitas:
Brand lokal yang memiliki komunitas kuat terkadang tidak perlu ‘berkoar-koar’ melalui diskon, audiens akan membantu memperluas jangkauan brand secara alami.
Harbolnas berlangsung cepat dan singkat, sehingga keputusan yang lambat membuat brand lokal kehilangan keuntungan.
Monitoring real-time memungkinkan brand mengubah strategi saat kampanye berjalan tanpa menunggu hasil akhir.
Lakukan pemantauan harian pada:
Jika sebuah kampanye tidak efektif dalam 12–24 jam, optimasi atau hentikan.
Dari stok hingga biaya iklan, setiap detik dapat menentukan apakah revenue naik atau justru hilang karena eksekusi yang terlambat.
Harbolnas 2025 adalah wadah besar yang penuh peluang, tetapi juga penuh kompetisi.
Brand lokal yang hanya mengandalkan diskon akan kalah di kompetisi harga yang melelahkan.
Karena pada akhirnya, revenue maksimal bukan datang dari diskon terbesar, tetapi dari strategi ideal.
Untuk memaksimalkan revenue di momen Harbolnas 2025, Anda juga dapat berkolaborasi dengan digital marketing agency seperti Redcomm.
Jika ingin berkonsultasi lebih lanjut, hubungi Redcomm di sini!
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC


