Mengapa employer branding itu penting? Employer branding penting karena memudahkan perusahaan mendapatkan karyawan terbaik, hemat biaya rekrutmen dan iklan, serta menciptakan citra & reputasi positif. Lanjutkan membaca untuk penjelasan lengkapnya.
Mengapa employer branding itu penting? Employer branding penting karena memudahkan perusahaan mendapatkan karyawan terbaik, hemat biaya rekrutmen dan iklan, serta menciptakan citra & reputasi positif. Lanjutkan membaca untuk penjelasan lengkapnya.
Keberhasilan membangun employer branding yang kuat dapat meningkatkan reputasi dan citra positif perusahaan di mata publik (klien, pelanggan, serta masyarakat umum) dan karyawan.
Perusahaan dengan reputasi yang bagus tentu saja dapat menarik perhatikan kandidat potensial dan berkualitas untuk melamar kerja.
Di saat yang sama, klien maupun pelanggan akan lebih percaya dengan produk atau layanan bisnis yang perusahaan tawarkan.
Daya saing perusahaan menjadi lebih tinggi dan lebih kompetitif dalam persaingan bisnis yang semakin ketat.
Sebab, ada banyak karyawan dengan keahlian mumpuni berebut untuk menjadi bagian dari perusahaan dengan citra dan reputasi yang bagus.
Jika perusahaan berjalan dan beroperasi dengan karyawan-karyawan unggul, jelas perusahaan lebih bisa berinovasi, produktivitas harian meningkat, dan akhirnya jadi lebih cepat berkembang.
Ketika branding berhasil dan karyawan merasa senang bekerja di perusahaan, maka loyalitas karyawan pun meningkat.
Tandanya, banyak karyawan berkualitas yang enggan meninggalkan perusahaan, meskipun ada kompetitor yang memberi penawaran lebih tinggi.
Artinya, karyawan sudah terlanjur merasa nyaman bekerja di perusahaan sehingga mereka hanya fokus memajukan perusahaan, tak lagi berpikir untuk pindah ke perusahaan lain.
Anda pasti pernah mendengar ada cukup banyak karyawan yang menolak penawaran kerja dengan gaji tinggi di suatu perusahaan, kan?
Nah, rata-rata penyebab penolakan tersebut karena budaya kerja dan persepsi merek perusahaan yang buruk.
Fakta ini tak bisa dipungkiri, mengingat sangat sedikit talenta potensial yang mau bekerja di perusahaan dengan citra yang negatif.
Lalu agar citra positif bisa terbangun dengan baik bagaimana? Ya, Anda perlu membuat program employer branding dan memastikan perusahaan memang sebenar-benarnya tempat kerja yang nyaman.
Jangan lupa, Anda juga perlu secara berkelanjutan membangun employer branding demi mempertahankan citra positif yang sudah terbentuk.
Ketika banyak pencari kerja berlomba-lomba memasukkan lamaran kerja, perusahaan tinggal menyeleksi dari berkas yang masuk dan memilih yang terbaik.
Otomatis tak perlu ada lagi pengeluaran besar-besaran untuk iklan dan penyelenggaraan rekrutmen karyawan baru.
Nah, alihkan saja budget tersebut untuk bikin pelatihan intensif yang membantu meningkatkan keahlian karyawan, menyelenggarakan seminar, pameran usaha, bahkan bisa mengembangkan perusahaan lebih lanjut.
Dampak positif menyediakan lingkungan kerja yang nyaman, peralatan kerja yang lengkap, budaya kerja yang kondusif, hingga benefit yang kompetitif adalah meningkatnya produktivitas kerja karyawan.
Ketika karyawan bekerja lebih produktif dan loyal, maka akan meningkatkan pendapatan serta keuntungan.
Apalagi kalau dalam program employer branding ada yang khusus menyediakan jaminan kesehatan. Karyawan yang sehat sudah pasti bisa bekerja dengan giat.
Ingin perusahaan terus maju tanpa mengkhawatirkan regenerasi karyawan? Bangun employer branding yang bisa mewujudkan work life balance.
Ya, pekerja dari kelompok Gen Z dan milenial sangat peduli dengan keseimbangan hidup. Di saat yang sama, mereka akan membandingkan budaya kerja di perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya.
Tujuannya tentu saja untuk mencari perusahaan dengan budaya kerja menarik dan bisa mendukung mereka untuk pengembangan karir dan keahlian.
Jika saat ini perusahaan Anda sudah memiliki banyak karyawan senior dengan keahlian mumpuni, Anda tetap perlu mempertimbangkan untuk merekrut generasi yang lebih muda.
Mereka biasanya jauh lebih melek teknologi, pengikut tren terkini, bahkan bisa jadi punya satu dua keahlian baru yang mungkin di masa depan akan dibutuhkan perusahaan.
Lalu, employer branding seperti apa yang bisa dikatakan sukses? Coba Anda tanya ke beberapa karyawan di suatu perusahaan. “Bagaimana rasanya bekerja di perusahaan tempatmu bekerja sekarang?”
Jika sebagian besar jawaban karyawan menceritakan tentang budaya kerja, kesejahteraan yang baik, kenyamanan dalam bekerja, manajemen yang peduli dengan karyawan, banyaknya pelatihan karir yang membuat mereka jadi semakin ahli, maka bisa dikatakan perusahaan tersebut berhasil membangun employer branding.
Sementara kalau pembahasannya masih seputar gaji dan beberapa keluhan terkait pekerjaan atau masalah dengan atasan, maka perusahaan tersebut masih perlu perbaikan dalam penyusunan strategi employer branding.
Nah, apa saja sih yang perlu diperhatikan ketika merancang strategi membangun employer branding? Yuk, cari cek di sini: Tips Merancang dan Membangun Employer Branding yang Efektif.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC