MENU
SEARCH KNOWLEDGE
Penelitian Tentan...

Penelitian Tentang Audiens Berita di X

11 Oct  · 
2 min read
 · 
eye 45  
Social Media

Penelitian Tentang Audiens Berita Di X

Penggunaan Twitter untuk berita tetap stabil selama satu dekade, meski platform ini mengalami banyak perubahan.

Twitter, yang kini dikenal sebagai X, mengalami banyak perubahan pada 2023. Setelah diakuisisi oleh Elon Musk pada Oktober 2022, banyak fungsi platform berubah atau dihapus. Sistem centang verifikasi dirombak dan headline berita dari tautan artikel dihapus.

Meskipun perubahan terjadi cepat, sulit memprediksi masa depan berita di X. Namun, kita bisa melihat data dari 10 tahun survei Digital News Report tentang penggunaan Twitter untuk berita. Semua pertanyaan survei dilakukan saat platform masih dikenal sebagai Twitter, jadi dalam artikel ini, kami akan tetap merujuknya sebagai "Twitter."

Penelitian kami dan penelitian lain menunjukkan bahwa pengguna Twitter tidak mewakili populasi luas. Minoritas dari semua negara menggunakan platform ini, dan pengguna lebih cenderung pria dibandingkan pengguna platform media sosial lain. Mereka juga cenderung lebih mapan secara finansial, berpendidikan tinggi, dan lebih tertarik pada berita serta politik.

Penggunaan Twitter untuk berita lebih tinggi di Asia dan Amerika Latin, sedangkan di Eropa daratan, penggunaannya rendah. Meskipun platform mengalami banyak perubahan, penggunaan Twitter secara keseluruhan dan untuk berita tetap stabil selama 10 tahun terakhir. Dibandingkan dengan platform lain, Twitter lebih dianggap sebagai tujuan untuk berita, terutama politik dari sumber arus utama.

Ada bukti bahwa pengguna membentuk komunitas partisan di sekitar topik politik tertentu di Twitter. Namun, penelitian juga menunjukkan bahwa pengguna cenderung terekspos pada berita dan perspektif yang lebih beragam sebagai hasil penggunaan platform ini. Meskipun misinformasi beredar di Twitter, jangkauannya lebih terbatas daripada yang diasumsikan.

Di Amerika Serikat, 25% orang menggunakan Twitter untuk berbagai tujuan, dan 14% menggunakannya untuk berita. Jumlah pengguna di AS lebih rendah dibandingkan banyak pasar Asia, meski dalam jumlah absolut, AS memiliki jumlah pengguna tertinggi, diikuti Jepang.

Penggunaan Twitter untuk berita di Inggris dan Brasil tetap stabil selama bertahun-tahun, sementara di AS, penggunaannya fluktuatif. Di Australia, penggunaannya meningkat sedikit dari tahun ke tahun, sedangkan di Prancis dan Jerman, penggunaan tetap rendah.

Sebagian besar pengguna berita di Twitter adalah pria, kelompok usia lebih muda, orang dengan pendapatan tinggi, serta mereka yang lebih tertarik pada berita dan politik. Platform ini dikenal sebagai tujuan untuk berita langsung dari figur publik, seperti politisi, selebriti, dan jurnalis.

Namun, kritik muncul karena jurnalis sering menggunakan Twitter sebagai pengganti opini publik, padahal pengguna platform ini tidak mewakili seluruh masyarakat. Pengguna Twitter lebih cenderung pria, lebih mapan, dan lebih tertarik pada berita serta politik.

Jika dibandingkan dengan platform lain seperti Facebook, YouTube, dan Instagram, pengguna Twitter lebih tertarik pada berita dan politik. Penggunaan Twitter untuk berita tidak banyak berubah sejak 2014. Jumlah pria yang menggunakan platform ini lebih tinggi daripada wanita, dan proporsinya tetap konsisten.

Penggunaan Twitter untuk berita di kalangan orang dengan kecenderungan politik kanan sedikit meningkat antara 2016 dan 2023. Namun, penggunaan untuk tujuan berita oleh mereka di kiri atau tengah tidak meningkat selama periode yang sama. Meski begitu, pengguna Twitter tidak lebih partisan dibandingkan platform lain atau populasi umum di negara-negara seperti AS.

Meski ada beberapa perubahan pada basis pengguna Twitter, platform ini tetap menjadi tujuan untuk berita, khususnya berita politik. Survei kami menunjukkan bahwa 25% pengguna berita di Twitter menggunakan platform ini untuk berita terbaru, dibandingkan dengan hanya 13% pengguna Facebook.

Twitter juga menjadi tempat di mana banyak pengguna berita memperhatikan merek berita arus utama, politisi, dan sumber berita alternatif. Pengguna yang lebih tua cenderung memperhatikan merek berita arus utama dan politisi, sementara pengguna muda lebih mungkin mengikuti selebriti dan figur media sosial untuk konten berita.

Twitter lebih sering digunakan untuk berita nasional, politik, bisnis, keuangan, dan ekonomi dibandingkan platform lain. Meskipun ada kekhawatiran tentang echo chamber di Twitter, penelitian menunjukkan bahwa platform ini justru memperluas eksposur berita.

Penelitian kami juga menunjukkan bahwa pengguna Twitter lebih terekspos pada berita dari berbagai sumber dibandingkan pengguna platform lain. Sekitar 28% pengguna Twitter mengakses tujuh atau lebih sumber berita online dalam seminggu terakhir, dibandingkan dengan pengguna platform lain.

Ada kekhawatiran tentang misinformasi di Twitter, terutama setelah perubahan besar-besaran yang dilakukan oleh Elon Musk. Namun, penelitian menunjukkan bahwa meskipun misinformasi ada, dampaknya mungkin tidak sebesar yang diasumsikan, dan banyak orang lebih khawatir tentang informasi palsu online karena tipe pengguna Twitter yang cenderung berpendidikan tinggi dan tertarik pada politik serta berita.

Dalam hal penyebaran misinformasi, Twitter tidak lebih parah dibandingkan platform lain. Pengguna internet lebih sering menggunakan platform ini untuk berita yang valid, meme, video tutorial, dan konten lainnya, daripada misinformasi.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER