knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Viral Sebelum Rilis: Strategi Digital Marketing Brilian ala Rizky Febian dan Adrian Khalif

16 Oct  · 
2 min read
 · 
eye 264  
Digital Marketing Strategy

Strategi Digital Marketing Brilian

Siapa sangka lagu “Alamak” milik Rizky Febian dan Adrian Khalif bisa meledak viral bahkan sebelum resmi dirilis?
Fenomena ini bukan sekadar kebetulan. Di balik “kebocoran viral” tersebut, ada pelajaran penting tentang strategi digital marketing, storytelling, dan community engagement yang bisa jadi contoh nyata buat para kreator dan brand di era sosial media sekarang.

Efek Strategi “Soft Tease” di Media Sosial

Biasanya lagu dirilis dulu baru viral. Tapi “Alamak” justru viral duluan sebelum rilis.
Strategi ini dikenal di dunia digital marketing sebagai “soft teasing” bikin audiens penasaran lewat potongan konten, bukan promosi langsung.

Apa yang Mereka Lakukan:

  • Tampilan awal di panggung live: Rizky Febian dan Adrian Khalif pertama kali bawain “Alamak” secara live di Palembang. Tidak ada promosi besar, tidak ada teaser resmi. Hanya penampilan spontan akan tetapi tapi efeknya langsung meledak di TikTok

  • User-generated content (UGC) langsung bermunculan: ribuan akun TikTok pakai potongan lagu ini buat video random, joget, hingga lipsync. Tanpa rencana pun, “Alamak” sukses menyebar lewat kekuatan audiens organik.

UGC Jadi Mesin Promosi Gratis

Sebelum rilis resmi pada 3 Oktober 2025, “Alamak” udah dipakai oleh ratusan ribu akun TikTok.
Bayangin, sebelum platform musik tahu lagu ini, algoritma TikTok sudah duluan viral. UGC (User Generated Content) bukan hanya bonus, tapi motor utama penyebaran pesan.
Brand, musisi, bahkan bisnis kecil bisa belajar bahwa membiarkan audiens berkreasi bebas dengan produkmu, dan lihat bagaimana mereka bantu promosikan tanpa diminta.

Storytelling yang Autentik dan Personal Membuat Emosi Terhubung

“Alamak” bukan cuma lagu cinta biasa. Menurut Rizky Febian, lagu ini adalah potret seseorang yang lagi jatuh cinta banget, dengan perasaan bahagia, gugup, dan takut yang campur aduk.
Semua orang pernah di fase itu — dan itulah kenapa lagu ini terasa dekat di hati.

Tapi di luar itu, ada faktor lain yang bikin lagu ini makin viral: kehadiran Mahalini (istri Rizky) dalam perjalanan promosi lagu ini.

 Ketika sebuah brand (atau lagu) punya cerita autentik yang bisa membuat orang merasa “terlibat secara emosional, maka engagement akan datang alami bukan karena iklan.

Emosi sebagai “Strategi Konten” yang Tak Tergantikan

Dalam digital marketing, emosi adalah senjata paling ampuh untuk menciptakan viralitas.
“Alamak” punya semua elemen itu: romantis, hangat, dan relatable.

Jika diperhatikan, lirik lagu “Alamak” sederhana tapi dalam disertai nada yang lembut tapi punya hook yang kuat dari cerita nyata tentang cinta dan keluarga. Hasilnya, lagu ini bukan cuma dikagumi, tapi dihayati. Orang tidak hanya mendengarkan, akan tetapi menggunakannya untuk mengekspresikan diri di media sosial.

TikTok Sebagai Katalis Utama Viral Marketing

Kalau dulu radio jadi kunci promosi musik, sekarang TikTok adalah panggung utama. Platform ini bukan cuma tempat hiburan, tapi juga mesin penemuan tren (trend discovery engine). Rizky Febian dan Adrian Khalif paham betul potensi ini. Alih-alih rilis lewat promosi tradisional, mereka memanfaatkan momen FYP untuk membangun awareness lebih dulu.

Dalam dunia digital marketing, ini disebut Community Amplification, yaitu ketika audiens bukan hanya target, melainkan bagian aktif dari kampanye itu sendiri.

Kekuatan Kolaborasi dan Brand Persona

Kenapa kolaborasi ini terasa sangat pas? Karena dua karakter artisnya punya brand persona yang saling melengkapi. Gabungan dua gaya ini menghasilkan produk kreatif yang “nyambung” ke berbagai demografi audiens, dari remaja sampai orang tua muda. Dan itu adalah strategi branding yang luar biasa.

Dalam konteks marketing, ini kayak kolaborasi antara dua brand dengan positioning berbeda tapi target audiens tumpang tindih. Hasilnya? Jangkauan lebih luas, engagement lebih kuat.

Dari Viral ke Konversi: Bagaimana “Alamak” Jadi Produk Musik Komersial

Viral itu keren, akan tetapi kalau tidak dikonversi jadi hasil nyata, semua hype hanya sementara. Nah, di sinilah Rizky Febian dan Adrian Khalif menunjukkan strategi jitu. “Alamak” bukan hanya viral di TikTok, tapi juga meledak di streaming platform. Ini menjadi contoh sempurna bagaimana awareness dapat dikonversi menjadi engagement dan akhirnya revenue.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER