Storytelling yang Autentik dan Personal Membuat Emosi Terhubung
“Alamak” bukan cuma lagu cinta biasa. Menurut Rizky Febian, lagu ini adalah potret seseorang yang lagi jatuh cinta banget, dengan perasaan bahagia, gugup, dan takut yang campur aduk.
Semua orang pernah di fase itu — dan itulah kenapa lagu ini terasa dekat di hati.
Tapi di luar itu, ada faktor lain yang bikin lagu ini makin viral: kehadiran Mahalini (istri Rizky) dalam perjalanan promosi lagu ini.
Ketika sebuah brand (atau lagu) punya cerita autentik yang bisa membuat orang merasa “terlibat secara emosional, maka engagement akan datang alami bukan karena iklan.
Emosi sebagai “Strategi Konten” yang Tak Tergantikan
Dalam digital marketing, emosi adalah senjata paling ampuh untuk menciptakan viralitas.
“Alamak” punya semua elemen itu: romantis, hangat, dan relatable.
Jika diperhatikan, lirik lagu “Alamak” sederhana tapi dalam disertai nada yang lembut tapi punya hook yang kuat dari cerita nyata tentang cinta dan keluarga. Hasilnya, lagu ini bukan cuma dikagumi, tapi dihayati. Orang tidak hanya mendengarkan, akan tetapi menggunakannya untuk mengekspresikan diri di media sosial.
TikTok Sebagai Katalis Utama Viral Marketing
Kalau dulu radio jadi kunci promosi musik, sekarang TikTok adalah panggung utama. Platform ini bukan cuma tempat hiburan, tapi juga mesin penemuan tren (trend discovery engine). Rizky Febian dan Adrian Khalif paham betul potensi ini. Alih-alih rilis lewat promosi tradisional, mereka memanfaatkan momen FYP untuk membangun awareness lebih dulu.
Dalam dunia digital marketing, ini disebut Community Amplification, yaitu ketika audiens bukan hanya target, melainkan bagian aktif dari kampanye itu sendiri.